Seharusnya Raline masih berada di rumah sekarang, berbaring di atas kasurnya dan menonton drama yang sudah di download-nya. Libur dua hari tak akan ia sia-sia kan untuk bermalas-malasan di rumah.
Tapi sekarang berbeda, ia sudah terlanjur janji dengan Ago dan harus di tepati. Sesekali Raline melirik ke arah jam tangannya, memastikan jika ia tak terlambat untuk janji nonton mereka.
Eskalator sudah berada di atas, Raline melangkahkan kakinya keluar dan segera berjalan ke arah bioskop berada. Dari kejauhan matanya menangkap keberadaan Ago. Cowok itu tampak rapi hari ini.“hei.” Sapa Raline ketika sudah berada di hadapan Ago.
Ago segera berdiri, tersenyum canggung. “hei.” Sapanya balik.
“gue yang telat atau...?”
“enggak lo enggak telat. Gue yang kecepatan datangnya.”
Raline mengangguk kecil, ia memperhatikan sekitarnya dengan seksama. Cukup ramai, biasanya jika ingin menonton film Raline tinggal men-download saja, tidak perlu ribet ke bioskop segala.
“filmnya mulai sebentar lagi, kan?”
“iya, lima belas menit lagi, kenapa?”
“gue mau beli cemilan buat kita.”
“enggak usah, gue aja, Lin.”
“enggak-enggak. Lo udah beli tiket sekarang giliran gue beli cemilan.”
Ago tak bisa menolak lagi ketika Raline langsung pergi begitu saja menuju tempat penjual popcorn dan minuman bersoda. Demi apa pun yang ada di bumi saat ini. Ago tidak bisa untuk tidak memuji Raline di dalam hatinya tentang bagaimana cantiknya ia hari ini.
Raline tampak berbeda jika tak memakai seragam sekolah dan rambut yang tidak di kepang satu. Ditambah lagi cewek itu memoleskan make up tipis ke wajahnya.“cantik banget.” Gumam Ago ketika Raline sudah berada di hadapannya dengan nampan berisi satu popcorn dan dua minuman.
“hah? Lo ngomong apa?”
Cowok itu buru-buru menggeleng, mengambil alih nampan yang di bawa Raline agar ia saja yang memegangnya.
“ayo masuk.”
***
Suara bising yang berada dari luar kamarnya membuat Jeje yang sedari tadi sedang fokus mengerjakan PR-nya terganggu. Gadis itu beranjak dari duduknya, membuka pintu balkon kamarnya kemudian melemparkan sendal rumahnya ke balkon sebelah.
Ia tersenyum puas, lemparannya mengenai tepat kepala si pelaku keributan. Kedua tangannya berada di pinggang dan dagunya sedikit ia naikkan ke atas ketika si pelaku menatapnya kesal.“lo berisik!” ujar Jeje dengan wajah angkuhnya.
Geva mengambil kembali sendal sang adik dan melemparnya kembali. Mereka imbang sekarang, lemparan Geva juga tepat mengenai wajah Jeje. Cowok itu tertawa mengejek.
“bang Gevaaaaa!!!!!” seru Jeje kelewat kesal.
Cowok itu buru-buru masuk ke dalam kamarnya. Ia berbaring di atas kasur dengan keadaan telungkup. Cukup bosan sebenarnya, biasanya Geva akan pergi keluar atau mengajak Okta dan Bagas bermain game di rumahnya.
Tapi kali ini tidak bisa, Bagas ada janji nge-date bersama Unna, katanya untuk merayakan anniversary mereka yang ketiga tahun. Sementara Okta ada janji kencan buta yang sudah diatur sedemikian rupa oleh mamanya.
Pintu kamarnya terbuka, Shakira masuk ke dalam kamar Geva sambil membawa setumpuk baju cowok tersebut yang baru saja di lipat. Wanita itu menggeleng kecil saat melihat keadaan kasur anak sulungnya yang berantakan.
Geva hanya menoleh sekilas ke arah sang mama, ia sekarang sedang fokus menonton story IG teman-temannya. Rata-rata sibuk membagikan kegiatan mereka saat sedang liburan. Geva sedikit mendengus kecil saat melihat story IG Unna yang penuh sampai titik-titik.
“macam Awkarin aja udah story-nya.” Gumam cowok itu.
“Geva.” Panggil sang mama.
“ya, ma?” jawabnya sopan.
Matanya tetap fokus menatap story IG, keningnya mengerut bingung saat melihat Ralien baru saja membuat sebuah story. Hei, sejak kapan cewek itu suka membuat story?
Ia kemudian memencet foto profil cewek tersebut. Matanya membulat kaget, ia refleks duduk dari tidurannya saat melihat story Raline. Cewek itu sedang di bioskop dengan Ago.
“apa-ap—“
“besok ke bandara ya?”
“—ha? Ngapain ke bandara, ma?” kening Geva mengerut bingung.
Shakira ikut mengerutkan keningnya. “lho? Belum di chat kamu? Udah pokoknya besok ke bandara aja, jam 10 sudah harus berangkat dari rumah.”
Tanpa menjelaskan lebih detail Shakira memilih untuk segera keluar dari kamar sang anak sulung. Geva hanya bisa menggaruk belakang kepalanya bingung.
Bertepatan dengan itu, sebuah chat dengan nomor asing masuk ke ponselnya.
08xxxx : i miss you already
08xxxx : see you tomorrow, babe💋
“owwhhh... shit!”
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX! vers.2 [✔]
Ficção Adolescente"Raline." "apa lagi?" "balikan, yuk." "kita udah selesai, Geva." Raline masih mencintai Geva, walau dua tahun berlalu sejak kandasnya hubungan mereka. cewek itu masih mencintainya, tapi Raline tak bodoh untuk kembali bersama Geva. ia menerima Geva...