28. PELUKAN LAGI✅

546 21 0
                                    

HALLO READERSKU TERSAYANG

ABSEN PAKAI JAM YUK, KALIAN BACA PART INI TEPAT PUKUL BERAPA NIH?




JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU YA SAYANG SEBELUM LANJUT BACA



SEMOGA SUKA YA SAMA PART INI



HAPPY READING





















*****

Arin dan Varo sudah berada di restoran untuk makan malam. Mereka berdua memilih di kursi dengan meja nomor 3.

"mau pesan apa, mbak, mas?" tanya pelayan kepada Varo dan Arin.

"mau pesan apa, sayang?" tanya Varo kepada Arin ketika sudah duduk di kursi yang telah di sediakan di dalam restoran.

"chicken katsu with mango sauce, terus minumnya ice tea aja" kata Arin.

"mbak, pesan chicken katsu with mango sauce, ice tea, sama beef steak with red wine" ujar Varo.

"baik, di tunggu ya?" pelayan tersebut pergi. Lalu, Varo dan Arin menunggu sambil mengobrol santai.

Ketika sedang menunggu pesanannya sampai, Arin ijin ke toilet dan meninggalkan Varo sendiri.

"mas, aku ke toilet sebentar ya?" ijin Arin.

"mau aku temenin gak?" goda Varo dengan menaik turunkan alisnya.

Arin menggelengkan kepala. "gak usah, kamu tunggu disini aja" ucap Arin. Dan Varo mengangguk.

Arin bangkit dari posisi duduknya. Lalu, berjalan ke arah toilet. Varo mengeluarkan ponselnya sambil menunggu sang istri kembali dari toilet.

"hai!" sapa seorang perempuan yang bermake up tebal dengan menepuk salah satu bahu Varo.

Varo menoleh dan mendapati Lisya dengan tersenyum manis ke arahnya. "ngapain kamu disini?" tanya Varo dengan ekspresi dinginnya.

"ya... aku kangenlah sama kamu, sayaaaaang..." ucap Lisya dengan suara manjanya.

"kamu block nomor aku, setiap aku ke kantor, kamu gak ada" ujar Lisya dengan mengerucutkan bibirnya.

Kalau Arin yang mengerucutkan bibirnya akan terlihat menggemaskan bagi Varo. Tapi, tidak dengan perempuan menor di depannya ini. Dia terlihat seperti badut menurut Varo. Entahlah, itulah di pikiran Varo saat ini.

Sebenarnya, Lisya malam ini cukup cantik dengan memakai dress. Tapi, jika berdampingan dengan Arin, sudah jelas 1:50. Lumayan jauh perbedaannya.

"emang kamu siapa aku, huh?!" tanya Varo dengan sebelah alis yang terangkat.

"kan aku pacar kamu, sayang?" kata Lisya yang duduk di depan Varo dengan suara centilnya.

"M.A.N.T.A.N" ralat Varo dengan suara di tekankan.

"permisi, ini pesanannya" ujar pelayan restoran yang menyajikan pesanan Varo dan Arin tadi.

"makasih, mbak" ucap Varo.

Pelayan restoran tersebut mengangguk sopan. "saya permisi dulu" pamit pelayan restoran tersebut dengan menunduk sopan. Dan di angguki oleh Varo.

makanan yang di pesan Arin

Mantanku CEO, Suami pun CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang