HALLO BESTIE UP NIH CERITA MCSC
JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU DONG SEBELUM LANJUT BACA
☡⚠WARNING⚠☡
PART INI ADA SEDIKIT UNSUR 15+
SO, BUAT KALIAN YANG BELUM BERUSIA LIMA BELAS KE ATAS LEBIH BAIK DI SKIPKALAU YANG UDAH BERUSIA LIMA BELAS LEBIH MAH TROBOS AJA WKWKWK
SEMOGA SUKA DEH SAMA PART INI
HAPPY READING
*****
Pak Andre yang sedang memarkirkan mobil di garasi rumah, tiba-tiba ponselnya berdering. Dengan segera, pak Andre mengambil ponselnya dari saku celananya dan melihat nama si penelepon.
"den Varo?" beo pak Andre.
"hallo, den" ucap pak Andre ketika panggilan telah tersambung.
"pak, istri saya ada di rumah kan?" tanya Varo di seberang telepon.
"ada, den"
"baru saja saya dan non Arin sampai rumah"
"dari mana, pak?"
"habis nganterin non Arin dari rumah sakit"
"rumah sakit?"
"iya, den, soalnya tadi non Arin minta di antar buat ke supermarket tapi pas di jalan saya lihat non Arin sangat pucat dan memegangi kepalanya jadi saya-" belum sempat pak Andre melanjutkan ucapannya, panggilan telah terputus secara sepihak. Siapa lagi kalau bukan Varo yang mengakhiri panggilannya lebih dulu.
Di kantor, Varo sudah tidak tenang setelah mendengar bahwa Arin habis dari rumah sakit. Varo keluar dari kantor dan langsung pulang untuk menemui sang istri.
Arin yang sedang di dapur saat ini sudah selesai membuat kue. Kini, Arin sedang mencuci peralatan yang sudah ia gunakan untuk membuat kue tadi.
"akhirnya selesai juga, mandi dulu lah!" Arin pergi ke kamar untuk mandi.
Setelah sepuluh menit di kamar mandi, kini Arin sudah berada di depan cermin rias untuk menyisir rambutnya. Tiba-tiba, pintu kamar terbuka secara kasar dan menampilkan wajah tampan Varo dengan ekspresi khawatirnya.
"mas Varo!" kaget Arin karena Varo tiba-tiba muncul.
"sayang! kamu gak pa-pa kan?" tanya Varo dengan cemas.
"aku gak pa-pa, emangnya aku kenapa?" tanya balik Arin dengan dahi berkerut.
"kata pak Andre kamu tadi dari rumah sakit, kamu sakit?" tanya Varo lagi.
"aku gak pa-pa cuma pusing aja, mending kamu mandi gih badan kamu bau banget" ujar Arin sambil menutup hidungnya dengan jari jempol dan jari telunjuk.
"iya... iya aku mandi, bawel banget sih?!" Varo mencubit hidung Arin.
"ih kamu! sakit tauuu... nanti hidung aku kayak pinokio, gimana?" serobot Arin dengan kesal.
"lebay! mana mungkin di cubit gitu bisa panjang hidungnya?" ujar Varo. Lalu, berjalan ke arah kamar mandi.
*****
Kini, Arin sudah berada di ruang tengah dengan kue yang sudah ada di meja. Varo turun ke lantai satu. Dan ternyata, sang istri sudah ada di sofa ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku CEO, Suami pun CEO
Teen FictionJika ada ✅ berarti SELESAI REVISI Part 64 sampai end, author unpublish dulu ⚠FOLLOW DULU YA GUYS SEBELUM BACA⚠ ☡jangan lupa vote ya di setiap chapter yang sudah kalian baca☡ Part awal² mungkin nge-bosenin, tapi semoga untuk part selanjutnya kalian s...