HAI HAI HAI SAYANG
YUK KASIH SATU EMOT ❤ disini👈
JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU YA SEBELUM LANJUT BACA
SEMOGA SUKA YA SAMA PART YANG AUTHOR PUBLISH INI
HAPPY READING
*****
Kini, Arin sudah di tangani oleh dokter di dalam ruang UGD. Varo yang awalnya memakai kemeja putih bersih, kini sudah banyak sekali bercak darah milik sang istri.
"mas, boleh pinjam handphonenya untuk saya hubungi keluarga masnya? biar bisa nemenin mas sama bayinya disini" ujar seorang pria paruh baya yang membawa mobil Varo tadi.
"iya, mas, biar suami saya yang menghubungi keluarga masnya" tambah wanita paruh baya yang tadi menolongnya.
Varo menyerahkan handphonenya yang berlogo apple kroak kepada pria paruh baya tersebut.
Pria paruh baya tersebut mencari nama yang terakhir kali di hubungi oleh Varo. Dan ternyata tertera nama kontak dengan nama mamaku istri papaku.
Pria tersebut ingin sekali menyemburkan tawa saat membaca nama kontak di layar ponsel Varo. Tapi, ia tidak mungkin melakukannya, karena ini bukan waktunya untuk tertawa.
"mamaku istri papaku? ya kali mamaku istri kakekku" ujar pria paruh baya itu dalam hatinya.
Pria itu langsung menghubungi Dini melalui ponsel Varo.
"hallo, ada apa Varo? tumben kamu telfon mama?" terdengar suara Dini di seberang telepon ketika panggilan telah tersambung.
"maaf, bu, ini bukan anak ibu, saya hanya ingin memberitahukan bahwa istri dari anak ibu berada di rumah sakit sekarang"
"kenapa bisa ada di rumah sakit? dan mengapa bukan anak saya sendiri yang menelfon?" tanya mama Dini di seberang telepon.
"istri dari anak ibu telah tertabrak mobil, untuk anak ibu terlihat sangat syok, jadi tolong ibu segera datang ke rumah sakit Kasih Bunda"
"baik, saya akan segera kesana, tolong temani anak saya dulu"
"baik, bu"
"dan terima kasih sudah memberitahu saya"
"sama-sama, bu" sambungan telepon akhirnya terputus. Lalu, pria paruh baya tersebut memberikan handphone yang ia genggam itu kepada pemiliknya.
Tak lama, kedua orang tua Varo datang.
"Varo!" panggil Dini pada sang putra yang sedang duduk di depan ruang UGD dengan kepala yang tertunduk.
Varo langsung berhambur ke pelukan sang mama. Dini mengusap kepala sang putra yang kini sedang memeluknya erat.
"istri Varo, ma" ucap Varo dengan nada bergetar.
"Varo gak mau Arin ninggalin Varo" Varo berhasil menangis di pelukan Dini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku CEO, Suami pun CEO
Подростковая литератураJika ada ✅ berarti SELESAI REVISI Part 64 sampai end, author unpublish dulu ⚠FOLLOW DULU YA GUYS SEBELUM BACA⚠ ☡jangan lupa vote ya di setiap chapter yang sudah kalian baca☡ Part awal² mungkin nge-bosenin, tapi semoga untuk part selanjutnya kalian s...