HALLO READERS
MAAF KEMARIN GAK UPDATEJANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU YA SEBELUM LANJUT BACA
SEMOGA SUKA SAMA PART INI YA SAYANG
HAPPY READING
*****
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, kini mobil mewah Varo telah berhenti di sebuah taman. Arin keluar dari mobil lebih dulu dan memasuki area taman di ikuti oleh Varo di belakangnya.
"kak Fahri" panggil Arin ketika sudah ada di depan Fahri.
Fahri bangkit dari duduknya dan berdiri tepat di depan Varo dan Arin.
"apa kabar?" tanya Fahri basa-basi.
"baik, kak Fahri apa kabar?" tanya balik Arin dengan sopan, meskipun dalam hatinya malas bertanya akan kabar dari mantan pacarnya itu.
"aku juga baik" Fahri melihat Vano yang berada di gendongan Arin.
"ini anak kita?" tanya Fahri tiba-tiba.
Detik itu juga, Varo melayangkan bogeman mentah di wajah tampan Fahri.
Bugh
"ngomong apa lo, bangs*t?" Varo sudah emosi saat ini.
"dia putra ku" ucap Fahri sambil menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya.
Bugh bugh
Kembali, Varo melayangkan pukulan pada Fahri. Hingga, Fahri jatuh tersungkur di rerumputan taman tersebut.
"mas Varo cukup, mas!" Arin mencoba melerai Varo yang terus ingin memukuli Fahri.
Arin sebisa mungkin menarik lengan Varo dengan satu tangannya . Karena, satu tangannya lagi Arin gunakan untuk menggendong Vano.
"dia anak gue, Varo!" ujar Fahri.
"apa maksud kak Fahri?" Arin bertanya dengan sorot mata tajam.
"dia anak kita kan, Rin?" Fahri hendak menyentuh Vano. Namun, dengan cepat Varo menghempaskan tangan Fahri secara kasar.
"jangan sentuh anak gue, anj*ng!" sentak Varo.
"hahaha anak lo?" Fahri tertawa mengejek.
"asal lo tau ya, Varo! dia itu anak gue, setiap lo pergi ke kantor, gue yang selalu berada di rumah lo" ujar Fahri dengan senyum menyeringai.
"kak, tega ya kamu fitnah Arin?" Arin sudah meneteskan air mata.
"ini anaknya mas Varo, bukan kamu!" teriak Arin dengan mengepalkan tangan kanannya.
"kamu bohong! suami kamu harus tau bahwa kita pernah melakukannya waktu itu, dan Vano bukti dari cinta kita, Rin" kata Fahri dengan menatap Arin.
Plak
Bunyi tamparan begitu keras terdengar. Arinlah yang menampar pipi Fahri dengan cukup keras. Hingga, Fahri tertoleh ke samping.
"aku gak pernah melakukan apa-apa sama kamu! Vano anak aku sama mas Varo! gak usah fitnah Arin!" Arin menyorot tajam laki-laki di depannya itu.
Varo hendak melayangkan bogeman kembali. Namun, Fahri lebih dulu bersuara.
"lo bodoh, Varo! selama ini lo cuma di bohongi oleh istri lo, istri lo itu gak cinta sama lo, istri lo cuma kasihan sama lo" ucap Fahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku CEO, Suami pun CEO
Teen FictionJika ada ✅ berarti SELESAI REVISI Part 64 sampai end, author unpublish dulu ⚠FOLLOW DULU YA GUYS SEBELUM BACA⚠ ☡jangan lupa vote ya di setiap chapter yang sudah kalian baca☡ Part awal² mungkin nge-bosenin, tapi semoga untuk part selanjutnya kalian s...