HAI READERS
JANGAN LUPA SEPERTI BIASA YA SEBELUM LANJUT BACA PENCET BINTANGNYA DULU
SEMOGA SUKA YA SAMA PART INI
HAPPY READING
*****
Hari ini, Varo berangkat sangat pagi karena ada meeting di kantor. Arin saat ini sedang berada di taman belakang untuk menyiram tanaman yang ada di sana.
Ketika Arin selesai menyiram tanaman, Arin masuk ke dalam rumah untuk membersihkan diri. Arin menaiki tangga untuk menuju ke kamarnya yang berada di lantai dua.
Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB. Setelah mandi, Arin ingin beristirahat sejenak. Baru saja Arin merebahkan diri di kasur empuknya, bel rumah berbunyi. Arin dengan segera turun untuk melihat siapa yang berkunjung ke rumahnya.
Pintu utama telah terbuka. Arin terkejut saat mendapati seseorang yang sedang berdiri dengan tersenyum tipis ke arahnya.
"kak Fahri!" kaget Arin ketika melihat Fahri ada di depannya.
"iya, ini aku... Fahri" sahut Fahri.
"ada apa ya, kak?" tanya Arin.
"boleh aku bicara sebentar?" tanya Fahri.
"silahkan duduk, kak" Arin mempersilahkan Fahri untuk duduk di kursi teras rumah.
"mau ngomong apa, kak?" tanya Arin.
"aku masih cinta sama kamu, Arin" ucap Fahri dengan sorot mata sendu.
"apa maksud kak Fahri? Arin sudah menikah, kak... Arin sudah punya suami dan kakak tau itu" ujar Arin dengan menatap Fahri.
"iya aku tau kamu sudah nikah" kata Fahri dengan menatap penuh rasa cinta kepada Arin.
"tapi, aku gak bisa lupain kamu, Rin, aku masih suka dan cinta sama kamu" lanjut Fahri dengan kekeuh.
"kakak dulu yang bilang sendiri kan kalau kita harus saling mengikhlaskan? dan kak Fahri sendiri yang bilang kalau kakak akan menganggap Arin sebagai adiknya kakak setelah Arin menikah" ujar Arin panjang lebar yang mengingatkan kembali akan ucapan Fahri beberapa waktu lalu.
"itu dulu, tapi kenyataannya aku gak bisa lupain kamu" Fahri menghela nafasnya kasar sebelum melanjutkan ucapannya.
"aku dulu memang pernah di jodohin sama mama karena mama gak suka kalau aku sama kamu, tapi aku menentang perjodohan itu karena aku cintanya sama kamu, tapi kamu malah menikah sama Varo" lanjutnya.
"aku ingin kamu kembali sama aku, Rin" pinta Fahri.
"maaf, kak, tapi Arin menganggap kak Fahri sebagai kakak Arin gak lebih dan setelah apa yang kakak lakukan sama perusahaan suami Arin, Arin kecewa sama kak Fahri, Arin dulu ngiranya kak Fahri itu orang baik tapi ternyata kakak jahat!" ujar Arin dengan sedikit emosi.
"Arin gak benci sama kakak tapi Arin kecewa sama kakak, karena kak Fahri perusahaan mas Varo hampir bangkrut" tambah Arin.
"itu aku lakuin karena aku masih cinta sama kamu" ujar Fahri yang menatap manik mata Arin.
"tapi, Arin sudah gak ada rasa apa-apa sama kak Fahri!" ujar Arin dengan suara yang sedikit lebih keras.
"kita sudah pacaran lama dan kamu melupakannya dengan mudah?" tanya Fahri dengan suara yang berubah dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku CEO, Suami pun CEO
Teen FictionJika ada ✅ berarti SELESAI REVISI Part 64 sampai end, author unpublish dulu ⚠FOLLOW DULU YA GUYS SEBELUM BACA⚠ ☡jangan lupa vote ya di setiap chapter yang sudah kalian baca☡ Part awal² mungkin nge-bosenin, tapi semoga untuk part selanjutnya kalian s...