60. KEMARAHAN MAMA DINI✅

411 23 14
                                    

HALLO READERS

GIMANA KABARNYA HARI INI? SEHAT?





JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DIBAGIAN BAWAH PALING KIRI YA SAYANG SEBELUM LANJUT BACA







SEMOGA SUKA SAMA PART YANG AUTHOR PUBLISH INI YA





HAPPY READING

























*****

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Vano terbangun dari tidurnya dan langsung berjalan ke kamar sang papa. Vano mengetuk pintu kamar Varo. Karena memang, Vano tidak bisa menjangkau knop pintu yang lebih tinggi dari tubuh mungilnya itu.

Varo yang awalnya sedang mengecek berkas di sofa kamarnya, bangkit dari duduknya dan membuka pintu kamarnya. Setelah pintu terbuka, Varo mendapati sang putra yang bermuka bantal mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.

"sudah bangun, sayang?" Varo langsung menggendong tubuh mungil sang anak dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.

Varo memang tidur siang sekitar dua jam-an. Sehingga, Varo memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.

"mandi dulu ya, sayang? bau nih!" Varo mencium ketiak sang anak berkali-kali, membuat Vano menggeliat karena geli.

"papa, geli! pa! ahaa... papa, geli, pa!" Vano merengek sambil tertawa karena Varo terus menciumi ketiak putranya itu dan sesekali menggelitiki putra gembulnya itu.

"mandi gak nih?" tanya Varo sambil menaik turunkan alisnya.

"mandi dong, sayangku" jawab Vano dengan suara manjanya.

"heh! siapa yang ngajarin panggil sayang gitu?" tanya Varo dan langsung mendapat cengiran oleh putranya itu.

"kan papa suka panggil mama pakai sayang? ya udah Vano panggil papa 'sayang' hehehe" Vano terkikik membuat sang papa geleng-geleng kepala.

Hampir setengah jam Varo memandikan Vano karena Vano terus bermain busa dan tidak mau menyelesaikan mandinya dengan cepat. Vano kini keluar dari kamar mandi dengan handuk putih yang melilit tubuhnya, membuatnya seperti kepompong. Varo yang melihat putranya berjalan dengan susah karena lilitan handuknya, membuat dirinya gemas dan langsung menggendong sang putra sulungnya itu.

"pakai baju dulu" titah Varo.

"iya, sayang" sahut Vano sambil menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi.

Varo tersenyum mendengar jawaban dari putranya itu. Kemudian, ia memakaikan sweatshirt dan celana jeans panjang pada Vano.

Outfit Vano kurang lebih seperti ini, guys

Outfit Vano kurang lebih seperti ini, guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mantanku CEO, Suami pun CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang