Hallo! readers ku tercinta?👋
Jangan lupa pencet bintangnya ya sayang
caranya gampang kok tinggal pencet ☆ di bagian bawah paling kiri dan pastinya tidak perlu membayar😂
HAPPY READING
*****
Kini, di dalam ruangan rawat serba putih tersebut, hanya ada sepasang suami istri dan putra pertama mereka yang dengan setia memeluk tubuh sang mama dari samping. Varo juga telah menghubungi keluarganya, bahwa sang istri telah tersadar dari komanya.
"mas" panggil Arin dengan suara yang masih terdengar begitu lemah.
"hm?" Varo duduk di kursi yang berada di samping brankar Arin. Sedangkan Vano, masih setia memeluk Arin dari samping dengan Vano yang tiduran di atas brankar.
"putri kita mana, mas?" tanya Arin dengan menatap sang suami dengan sorot mata sendu.
"ada di mansion, bentar lagi mama akan bawa Vani ke sini" jawab Varo, memberitahu.
"Vani?" Arin yang tidak tau siapa itu Vani, maka ia mengerutkan keningnya bingung.
"iya, putri kita bernama Vani" jelas Varo.
"nama lengkapnya siapa?" tanya Arin lagi.
"Vanita Alexa Adyatama" jawab Varo sambil menggenggam tangan sang istri tercinta.
"namanya bagus, mas" puji Arin di barengi dengan senyuman.
"kamu yang menamainya?" tanya Arin. Dan Varo mengangguk sebagai jawaban.
Arin mengelus rambut sang putra yang tidur di sampingnya dengan sayang. Hingga, Vano mendongak dan menatap sang mama yang juga sedang menatapnya saat ini.
"mama" panggil Vano dengan sorot mata sendu.
"iya, sayang" sahut Arin.
"Vano kangeeen banget sama mama" ucap Vano yang semakin mengeratkan pelukannya kepada sang mama.
"mama juga kangen sama Vano, sayang" Arin juga membalas pelukan dari putra tampannya itu.
"mama jangan tinggalin Vano, papa, sama adik lagi ya?" pinta Vano, yang kini ia beralih berbantalan perut Arin, dengan Arin yang masih setia mengelus rambut hitam nan halus milik putra tersayangnya itu.
"iya, sayang, mama gak akan ninggalin kalian" kata Arin yang bersamaan dengan satu bulir air mata yang menetes di pipi mulusnya.
Varo yang melihat sang istri meneteskan air matanya, lantas ia bangkit dari duduknya dan langsung mengusap air mata sang istri dengan jari jempol tangannya.
"jangan nangis, sayang" ucap Varo. Dan tangisan Arin semakin pecah.
"maafin Arin, mas... hiks" ucap Arin.
Vano duduk di samping sang mama. Lalu, memeluk Arin kembali dari samping.
"jangan minta maaf, sayang" Varo memeluk istri dan anaknya dari samping.
"kamu gak salah apa-apa" sambungnya.
"aku seneng banget kamu akhirnya bisa sadar dari koma dan aku sangat bersyukur atas hal ini" imbuh Varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku CEO, Suami pun CEO
Подростковая литератураJika ada ✅ berarti SELESAI REVISI Part 64 sampai end, author unpublish dulu ⚠FOLLOW DULU YA GUYS SEBELUM BACA⚠ ☡jangan lupa vote ya di setiap chapter yang sudah kalian baca☡ Part awal² mungkin nge-bosenin, tapi semoga untuk part selanjutnya kalian s...