46. SUDAH BOLEH PULANG✅

384 14 2
                                    

HALLO READERS UP AGAIN NIH



JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU YA SEBELUM LANJUT BACA





SEMOGA SUKA YA SAMA PART INI






HAPPY READING









*****

Jam sudah menunjukkan pukul 12.45 WIB. Arin sudah terbangun dari efek obat tidurnya yang di berikan oleh dokter Irwan.

"sudah bangun, sayang?" Varo menghampiri brankar Arin karena sedari dokter Irwan keluar dari ruangan Arin, Varo duduk di sofa yang ada di ruangan rawat sang istri.

"kenapa natap aku kayak gitu?" tanya Varo ketika Arin menatapnya dengan sangat lekat.

"gak pa-pa kok" jawab Arin.

"aku mau beli minuman dulu ya di kantin" ijin Varo.

"jangan lama-lama perginya" pinta Arin.

"cuma sebentar kok, sayang" ujar Varo.

"ya udah, aku pergi dulu" Varo mengecup kening sang istri lembut dan di akhiri di bibir tipis sang istri.

"gak harus cium Arin bisa gak sih?!" ucap Arin ketika Varo sudah menjauhkan wajahnya dari wajah Arin.

"gak bisa, sayang, I'm addicted to you" ucap Varo dengan suara yang terdengar sangat manja di telinga Arin.

"you should remember your age, kamu sudah punya anak, berarti kamu tuh sudah tua" kata Arin, membuat Varo menatapnya dengan datar.

"emang kenapa sama umur aku? masih muda kok dan tentunya aku makin ganteng" ujar Varo dengan sangat pedenya.

Arin menghela nafasnya tanpa mau membalas ucapan Varo.

"aku ke kantin dulu" ucap Varo sekali lagu dan mencium kembali kening Arin singkat dengan di tambah mencium bibir Arin dengan cukup singkat juga.

Arin sudah melototkan matanya. Varo yang melihat istrinya akan mengamuk, dengan cepat keluar dari ruangan rawat serba putih itu.

"mas Varooo" desis Arin dengan menahan emosi.

Tepat pukul 13.00 WIB, Fara dan Nisa datang menjenguk Arin.

"ARIIIIINNNNN..." heboh Fara dan Nisa.

"syuuttt... jangan berisik, ada anak gue lagi tidur" peringat Arin.

"sorry" ucap Fara dan Nisa dengan suara yang mengecil.

"gimana keadaan lo, Rin?" tanya Nisa.

"alhamdulillah, udah baikan" ucap Arin.

"suami lo mana, Rin? kok lo di tinggal sendiri?" tanya Fara.

"gue gak sendiri, Faraaa... ada Vano" ucap Arin sambil menunjuk dengan dagunya ke arah sang anak yang sedang tidur di stroller.

"maksud gue itu... kenapa suami lo gak nungguin lo?" tanya Fara kembali.

"suami gue lagi beli minum di kantin" ujar Arin.

"ooo..." Fara hanya membulatkan mulutnya membentuk huruf O.

"ponakannya aunty lagi tidur aja cakep banget!" Fara menggendong Vano yang masih tertidur.

Mantanku CEO, Suami pun CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang