30. NIAT BERDUAAN MALAH JADI TUMBAL ISTRI✅

571 24 1
                                    

HALLO READERS GIMANA KABARNYA HARI INI?












JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU YA SEBELUM LANJUT BACA





SEMOGA SUKA SAMA PART INI YA SAYANG





HAPPY READING





























*****

Varo sudah hampir seperempat jam mengendarai mobilnya. Namun, tidak menemukan gerobak penjual sate. Tapi, pada saat Varo melajukan mobilnya di area taman dekat kompleks rumah, Varo melihat ada gerobak sate. Dengan segera, Varo langsung menghampirinya.

"pak, satenya masih ada?" tanya Varo kepada penjual sate.

"ada kok, mas" sahut sang penjual sate.

"tinggal 10 tusuk, soalnya saya sudah beres-beres juga mau pulang" lanjut penjual sate tersebut.

"ya sudah, saya beli satenya, pak" ujar Varo dengan tanpa ekspresi.

"baik, sebentar ya, mas, di tunggu dulu" Varo hanya mengangguk singkat.

"tumben beli sate tengah malem, mas?" tanya penjual sate yang masih mengipasi satenya.

"istri saya yang mau, pak" sahut Varo dengan singkat.

"pasti lagi ngidam ya, mas?" tebak penjual sate tersebut.

"iya, pak" jawab Varo, lagi-lagi dengan jawaban yang singkat.

"ya kali belum satu bulan udah ngidam aja" batin Varo.

Setelah menunggu hampir 10 menit, satenya pun sudah selesai di bungkus.

"ini satenya, mas" Varo menerima sate tersebut.

"berapa, pak?" tanya Varo sambil mengeluarkan dompet dari saku jaketnya.

"sepuluh ribu aja" Varo mengeluarkan selembar uang dua puluh ribu dan memberikan kepada penjual sate tersebut.

"kembaliannya buat bapak aja" kata Varo.

"makasih, mas" Varo mengangguk singkat. Lalu, masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

*****

"nih satenya" Varo memberikan sate kepada Arin yang sudah duduk di dapur.

"makasih mas Varo yang ganteeeeeng..." puji Arin dengan tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya.

"kamu mau?" tawar Arin sambil mengangkat satu tusuk sate di depan Varo.

"enggak, kamu makan aja" Varo hanya meminum air dingin dari kulkas dan menemani Arin yang sedang makan sate dengan sangat lahap.

"hweeemm... satenya enak banget! beneran mas Varo gak mau coba?" tanya Arin lagi sambil mengunyah daging sate ayam yang sudah di lumuri oleh bumbu kacang itu.

"aku gak begitu suka sama sate" ucap Varo.

"Arin udah kenyang" ujar Arin sambil menepuk perutnya ketika satu tusuk sate terakhir telah masuk ke dalam mulutnya.

"eh! jangan di pukul dong perut kamu, nanti anak aku gepeng, gimana?" ujar Varo, yang spontan membuat Arin tertawa.

"mana ada gepeng? kamu ada-ada aja" Arin bangkit dari duduknya dan mencuci tangan di wastafel dapur.

Mantanku CEO, Suami pun CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang