35. BATAGOR✅

519 17 0
                                    

HALLO READERS KU TERSAYANG, TERBAIK, DAN TERKECE WKWKWK





GIMANA KABARNYA HARI INI? SEHAT?


JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA DULU YA SAYANG SEBELUM LANJUT BACA




SEMOGA SUKA SAMA PART INI YA




HAPPY READING

















*****

Varo berjalan sambil melingkarkan tangan kirinya di pinggang Arin.

"pasangan yang serasi banget"

"suaminya ganteng dan istrinya juga cantik"

"aduh! itu pasti anaknya nanti good looking banget"

Masih banyak lagi omongan yang bisa di dengar oleh Varo dan Arin. Varo seperti biasa, menampilkan wajah lempengnya. Sedangkan Arin, ia tersenyum ramah ke arah orang-orang yang sedang ia lewati.

Ada beberapa pria seumuran dengan Varo yang secara terang-terangan memandangi Arin. Varo dengan wajah dinginnya semakin mengeratkan tangannya yang melingkar di pinggang Arin.

"ada apa?" tanya Arin yang bingung dengan Varo yang seolah-olah tidak ingin Arin jauh darinya dan seolah menjelaskan pada setiap pasang mata yang melihat Arin bahwa Arin hanya miliknya.

"gak pa-pa, udah jalan aja" ujar Varo dengan datar.

Sampailah mereka di ruangan dokter Tiara. Dokter yang selalu memeriksa Arin dari awal kehamilannya.

"permisi, dok" ujar Arin dengan sopan.

"silahkan duduk" ujar dokter Tiara.

"mbak Arinta kan ya?" tanya dokter Tiara dan di angguki oleh Arin sudah duduk berseberangan dengan sang dokter.

"mari, mbak, saya periksa dulu" Arin berjalan ke arah brankar yang ada di ruangan tersebut.

Setelah di periksa, Arin kembali duduk di samping Varo yang berada di depan meja milik dokter Tiara.

"gimana keadaan istri dan anak saya, dok?" tanya Varo tidak sabaran.

"istri bapak baik, dan calon anak bapak juga sehat, tapi tetap ya jaga kesehatan, jaga pola makan dan jangan sampai kecapekan" jelas dokter Tiara.

"saya kasih vitamin, jangan lupa di minum ya?" ujar dokter Tiara dengan ramah.

"terima kasih, dok" ucap Varo dan Arin yang hampir bersamaan.

"kalau gitu saya permisi dulu" pamit Arin.

"iya, silahkan" balas dokter Tiara dengan tersenyum.

Arin bangkit dari duduknya dengan tersenyum manis ke arah dokter Tiara.

"makasih, dok" ucap Varo ketika sudah bangkit dari duduknya.

"iya, sama-sama, pak" balas dokter Tiara dengan sangat ramah.

Varo dan Arin keluar dari ruangan dokter Tiara menuju ke parkiran. Varo melajukan mobilnya keluar dari area rumah sakit dengan kecepatan sedang.

*****

Mantanku CEO, Suami pun CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang