HALLO APA KABAR READERSKU TERSAYANG?
SEBELUM LANJUT BACA PENCET DONG BINTANGNYA
SEMOGA SUKA SAMA PART INI YA READERS
HAPPY READING
*****
Hari ini, Arin tidak ada kelas pagi melainkan siang. Jadi, Arin sedikit santai-santai di rumah. Karena Arin ada kelas jam 10 nanti.
Setelah mencuci muka dan membereskan tempat tidur, Arin keluar dari kamar menuju ke dapur. Sesampainya di dapur, Arin bertemu dengan sang ibu tersayang.
"pagi, bu!" sapa Arin dengan senyum manisnya.
"pagi, sayang" sahut Ana.
"udah bangun?" tanya Ana ketika Arin sudah ada di sampingnya.
"udah, bu" jawab Arin.
"hari ini mau masak apa, bu?" tanya Arin pada sang ibu.
"ibu masak sayur sop, tempe goreng, sama kesukaan kamu tuh! tumis kangkung" jawab Ana sambil mencuci sayur kangkung di wastafel dapur.
"Arin bantuin ya, bu" ujar Arin menawarkan bantuan dengan senang hati.
"kamu memangnya nggak pergi ke kampus hari ini?" tanya Ana, ketika selesai mencuci sayur kangkung.
"Arin hari ini ada kelas siang jam 10 nanti, bu" jawab Arin, jujur.
"oh... ya udah, kamu iris tempenya terus kamu goreng, ibu mau lanjutin buat tumis kangkung dulu" titah Ana kepada Arin.
Arin pun mengangguk dan mulai memotong tempe menjadi beberapa bagian. Hampir setiap hari, Arin selalu membantu Ana untuk memasak.
Setelah Arin selesai membantu sang ibu memasak, Arin juga membantu Ana untuk menyiapkan makanan di meja makan. Pada saat menyiapkan makanan di meja makan, Ardi menghampiri kedua orang yang sangat ia cintai, yaitu istri dan putri kesayangannya.
"pagi semua..." sapa Ardi ketika sudah sampai di meja makan.
"pagi, ayah" jawab Ana dan Arin serentak.
"wah! masak sayur sop kesukaan ayah nih" ujar Ardi dengan mata yang berbinar.
"iya, tadi juga di bantu sama anak kesayangan kamu itu" kata Ana dengan tersenyum ke arah Arin.
"ya udah, ayo kita sarapan" ajak Ardi.
Setelah selesai sarapan, Arin membantu Ana untuk mencuci piring yang telah di gunakan untuk sarapan pagi ini.
"ayah berangkat ke bengkel dulu" ucap Ardi kepada dua perempuan kesayangannya.
Ana dan Arin membasuh tangannya yang masih banyak busanya karena mereka belum selesai mencuci piring.
"hati-hati ya, ayah" Arin dan Ana mencium punggung tangan Ardi secara bergantian.
"iya" Ardi menganggukkan kepala singkat.
"assalamualaikum" salam Ardi ketika sudah berada di ruang tamu.
"waalaikumsalam" jawab Arin dan sang ibu bersamaan.
Setelah kepergian Ardi, mereka melanjutkan acara mencuci piringnya yang belum selesai.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku CEO, Suami pun CEO
Novela JuvenilJika ada ✅ berarti SELESAI REVISI Part 64 sampai end, author unpublish dulu ⚠FOLLOW DULU YA GUYS SEBELUM BACA⚠ ☡jangan lupa vote ya di setiap chapter yang sudah kalian baca☡ Part awal² mungkin nge-bosenin, tapi semoga untuk part selanjutnya kalian s...