HALLO READERS APA KABAR?
JANGAN LUPA PENCET BINTANGNYA YA SAYANG DAN RAMEIN KOLOM KOMENTARNYA
SEMOGA SUKA SAMA PART INI YA SAYANG
HAPPY READING
*****
Pagi ini, Arin beraktifitas seperti biasa. Ia memasakkan makanan untuk suami dan dirinya.
"masakan kamu enak banget, sayang" puji Varo pada makanan yang di masak oleh sang istri.
"kamu suka?" tanya Arin yang duduk di samping Varo.
"suka banget malahan, karena ini tuh beneran enak, dulu mama sering banget masakin aku ayam panggang kayak gini" ujar Varo dengan semangat.
"tapi, sekarang aku yang masakin buat kamu" sahut Arin.
"iya dan juga gak kalah enak dari mama masakan kamu" kata Varo dengan melirik Arin yang sedang makan makanannya yang berada di sampingnya.
"happy birthday ya, mas" ucap Arin.
"maaf, aku gak nyiapin kue atau kado buat kamu karena kejutannya udah berakhir lebih dulu kemarin" ujar Arin dengan menatap Varo sendu ketika baru saja menyelesaikan sarapannya.
"makasih ucapannya, sayang" ucap Varo dengan tersenyum.
"aku gak membutuhkan kue atau kado apapun dari kamu, aku hanya butuh kamu yang selalu berada disisi aku" ucap Varo dengan tulus.
"harapan kamu di hari ulang tahun kali ini apa?" tanya Arin.
"harapan aku di tahun ini, semoga aku selalu di berikan kesehatan agar aku bisa selalu menjaga dan melindungi kamu" kata Varo.
"amin, aku juga akan selalu berdoa buat kamu agar di beri umur yang panjang" Arin semakin mengembangkan senyum manisnya.
"aku juga berharap, semoga di sini ada nyawa lagi yang akan lahir ke dunia" ujar Varo dengan mengelus perut Arin yang terbalut oleh kaos putih over size.
"semoga ya?" sahut Arin dan Varo memeluk Arin dengan mencium pucuk kepala Arin cukup lama.
"ya udah, buat sekarang yok!" ucap Varo dengan mengedipkan matanya sebelah setelah melepas pelukannya dengan Arin.
"buat apa?" tanya Arin dengan mengerutkan keningnya.
"buat dedek lah!" jawab Varo cepat.
"ih gak mau!" pekik Arin yang menolak ajakan Varo.
"kenapa?" tanya Varo.
"biar cepet ada baby di perut kamu, babe" kata Varo.
"jangan sekarang, Arin masih takut buat ngelakuin itu kembali" ucap Arin dengan menunduk.
Varo menghela nafasnya sejenak. "terus kamu maunya kapan? di tunda sampai kapan? sampai aku umur 50? baru kamu mau aku sentuh lagi?" tanya Varo dengan menatap Arin yang setia dengan kepala yang tertunduk.
"bukan gitu maksud aku, mas..." ucap Arin yang mulai berkaca-kaca.
"Arin juga kan baru aja keguguran? kasih Arin waktu" ucap Arin yang seperti memohon. Kini, Arin mendongakkan kepala menatap kedua manik datar Varo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku CEO, Suami pun CEO
Novela JuvenilJika ada ✅ berarti SELESAI REVISI Part 64 sampai end, author unpublish dulu ⚠FOLLOW DULU YA GUYS SEBELUM BACA⚠ ☡jangan lupa vote ya di setiap chapter yang sudah kalian baca☡ Part awal² mungkin nge-bosenin, tapi semoga untuk part selanjutnya kalian s...