38. DICEKIK✅

500 19 0
                                    

HALLO READERS

LAGI PADA NGAPAIN NIH KALIAN?


SEBELUM BACA PENCET BINTANGNYA DULU YA SAYANG

SEMOGA SUKA SAMA PART INI YA








HAPPY READING





















*****

Tak terasa, usia kandungan Arin sekarang sudah memasuki 9 bulan. Prediksi dokter, Arin akan melahirkan kurang dari 2 minggu ini.

Arin saat ini hanya memakai dress yang sangat simple tanpa polesan make up sama sekali. Tapi, meski tanpa make up sedikitpun, kadar kecantikan seorang Arinta Larasati tidak pernah menurun.

Dress yang di pakai Arin saat ini

"sayang, kamu sekarang gak boleh capek-capek ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"sayang, kamu sekarang gak boleh capek-capek ya... apalagi kamu udah mau lahiran, aku gak mau kamu kenapa-napa" ujar Varo ketika berjalan menuruni tangga menuju ke lantai satu.

"iya, kamu tenang aja, mas" sahut Arin.

"gimana aku bisa tenang, sayang? kamu selalu ngerjain pekerjaan rumah yang terlalu banyak" ucap Varo sambil menatap wajah Arin dari samping.

Mereka berdua sudah berada di ruang tengah.

"oh iya, mas, Arin mau tanya" ujar Arin, membuat Varo mengangkat sebelah alisnya.

"kemarin kan kamu ngajak Arin buat ketemu beberapa rekan kerja kamu, kamu gak malu kan, mas, kemarin?" tanya Arin, membuat Varo mengerutkan kening.

"malu kenapa, sayang?" tanya balik Varo.

"ya kan kemarin para istri rekan kerja kamu cantik-cantik dan badannya juga bagus-bagus, cuma Arin di sana yang jelek, kamu pasti malu ya? maaf ya, mas" ujar Arin sambil menundukkan kepala.

Memang, kemarin Varo mengajak Arin untuk pergi bertemu dengan beberapa rekan kerjanya untuk makan malam. Rekan kerja Varo juga bersama istrinya masing-masing.

"kamu ngomong apa sih, sayang? kamu itu jauh lebih cantik dari istri-istri rekan kerja aku" ucap Varo sambil menggenggam kedua tangan Arin.

"tapi, kan badan Arin jelek gak kayak dulu? Arin mau jalan aja susah, mau duduk juga susah banget kemarin, Arin kemarin udah buat kamu malu di depan rekan kerja kamu, buktinya kemarin rekan kerja kamu banyak yang lihatin Arin, pasti mereka ilfil kan, mas, sama Arin?" ujar Arin panjang lebar.

"siapa bilang mereka ilfil sama kamu? mereka semua suka sama kamu karena kamu ramah, tau gak apa yang di katain rekan kerja aku saat kamu kemarin ijin ke toilet?" tanya Varo, membuat Arin menggelengkan kepala.

Mantanku CEO, Suami pun CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang