ANGKASA || 66

25.5K 1.6K 475
                                    

VOTENYA JANGAN LUPA!!

66. Pemakaman

~Happy Reading~

🦋🦋🦋

Arya dan seluruh anggota Alaskar berdiri di gundukan tanah. Arya menatap gundukan tanah itu dengan tatapan kosong, ia masih tidak percaya atas kejadian ini. Arya mengusap batu nisan itu yang bertuliskan.

RAFAEL BINTANG ALVIANO
BIN
ARYA ALVIANO
Lahir : 10-Desember-2004
Wafat : 12-Februari-2022

"Maaf. Maafkan Daddy atas perbuatan Daddy selama ini" gumam Arya.

"Daddy menyesal nak. Sangat menyesal" Arya mengusap air matanya dengan kasar.

"Daddy pamit. Semoga kamu bahagia di sana bersama Mommy" Arya mencium batu nisan itu lalu berdiri.

Arya terdiam, kakinya terasa tidak ingin meninggalkan tempat pemakaman anaknya. Ia berbalik lalu pergi meninggalkan tempat pemakaman.

Kini hanya tersisa inti Alaskar karena anggota yang lain sudah pulang. Angkasa dan yang lainnya berjongkok, ia mengusap nisan Rafael.

"Kita semua udah ikhlas, Fa. Semoga lo tenang di sana" ujar Angkasa.

"Makasih atas perjuangan lo selama ini. Kita gak akan ngelupain semua kebaikan dan perjuangan lo" Angkasa menatap Risha yang ada di sampingnya.

"Makasih atas semuanya El. Semoga lo bahagia dan tenang di sana" ucap Risha sambil tersenyum tipis.

Angkasa dan Risha beranjak dari jongkoknya mereka bergeser agar yang lain bisa dekat dengan gundukan tanah Rafael.

"Makasih karena udah menjadi teman yang baik dan membuat kita tertawa karena candaan lo. Semoga lo bisa bahagia di sana, Fa" kata Adnan sambil mengusap nisan Rafael.

"Kalau boleh jujur gue masih gak ikhlas kalau lo pergi secepat ini Fa, tapi gue harus ikhlas supaya lo tenang di sana" ucap Reza mengusap air matanya.

"Jangan nangis bego, Rafael gak suka kalau kita nangis" sahut Jeffry memukul lengan Reza.

"Ya kan, Cil?" tanya Jeffry menatap gundukan tanah Rafael.

"Kenapa lo pergi secepat ini? Nanti yang suka temenin gue ke toilet padahal ke kantin siapa? Nanti yang bikin gue kesel karena kepolosan lo siapa, Cil?" Sambung Jeffry.

"Lo berhasil bikin kita nangis" ucap Aksa.

"Semoga lo bahagia dan tenang di sana" ujar Langit.

Mereka semua beranjak dari jongkoknya, menundukkan kepalanya menatap gundukan tanah Rafael.

"Kita pamit Fa. Makasih atas perjuangan lo" pamit Jeffry lalu pergi meninggalkan makam Rafael di susul yang lain.

Tetapi langkah mereka berhenti setelah melihat seseorang perempuan yang berdiri sambil menatap mereka.

"Mau ngapain lo?" tanya Risha menatap datar perempuan itu.

"Gue mau bertemu Rafael" jawab perempuan itu.

Risha tersenyum miring, "setelah perbuatan lo selama ini? Lo masih mau bertemu Rafael?"

ANGKASA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang