𝕻𝖆𝖗𝖙 10. 𝕽𝖎𝖓𝖉𝖚 𝖉𝖊𝖓𝖉𝖆𝖒

261 33 68
                                    

*10.

*
*
Rindu dendam
Amat mendalam
Tak kan pernah padam

Langitmu terlalu jauh
Tak tersentuh
Tak terengkuh

Perihal rindu yang kusematkan di kalbumu
Berkali-kali
Kupungkiri
Ku ingkari
Bahwa kau mencuri hati

Tetap saja ku terpejara dalam angan-angan tak nyata

Rindu demdam
Berahi yang remuk redam
Tenggelam
Hitam
Legam

_Bima Prabaskara_

*
*
*

Endru menatap Henry yang tampak jelas kehilangan self controlnya.Nyata mata nyalangnya,dan gerakannya saat menyerang Endru.

What Happen?
Bukankah 'perang dingin'mereka telah berakhir sejak..

"Kamu marah karena Nawang milih aku kan?Dan kamu balas dendam dengan mengatakan semua pada mas Bima bahwa aku dari genk Elang!"

Sungut Henry sambil memukul Endru lagi.Karena kaget di tuduh seperti itu dan tidak siap,Endru terjajar mundur karena pukulan Henry.Nawang udah kenalin Henry pada mas Bima?Dan..?

Tanpa sempat mengerang apa lagi kesakitan Endru berusaha menjelaskan,

"Berhentilah berprasangka buruk,Hen!!Aku tidak pernah bertemu mas Bima dalam dua bulan terakhir ini!"

"Cueeh!!"

Henry meludah,seperti jijik.Menelanjangi Endru dengan tatap liarnya.

"Jangan pernah bermimpi untuk dekat-dekat Nawang,Ndru!!Karena aku pegang kartu Asmu!!"

Sungut Henry,hampir memukul Endru lagi tapi di halangi Samuel.

"Udah!Hen!Stop!"

Pekik Samuel seiring dengan bagian keamanan kaffe yang mendekat.Meminta Henry pergi secara baik-baik.Karena mulai jadi perhatian dan mengganggu ketenangan pengunjung lain.

Henry menurut.Masih bersungut-sungut mengacung-acungkan tangannya dengan sumpah serapah.

"Udah!Kamu kira Nawang bakal suka lihat kamu kayak gini?!"

Ucap Samuel sambil menyeretnya jauh-jauh hingga jaketnya kedodoran.

"Lepasin,Sam!!"

Pekik Henry jengkel.Menghentakkan tangan Samuel yang mencekalnya.Memperbaiki jaketnya dengan kasar.

"Hargailah profesimu!Kamu dokter!"

Samuel mengigatkan.Henry menggerutu.Dokter juga manusia kali.Ngapain harus self image?

"Kirain aku takut apa walau dia anak pejabat?!"

Sungut Henry lagi.Ia tahu Endru adalah salah satu putra petinggi di kota ini.Dengan bersungut-sungut ia tatap Endru yang berlalu dengan santai.Menyapa dengan anggukan ramah satpam kaffe.Hemg!Sok humble.Sungut dengan gerutuan.

*
*
*

"Mas Bima belum makan malam,Na?"

Ajeng bertanya saat merendam kacang almond.Nawang hanya menggeleng malas.Membawa sebutir apel merah dan segelas susunya ke atas.

"Maksudnya kamu tidak tahu atau mas Bima belum makan?"

Ajeng bertanya lagi.Membuat Nawang menoleh dengan helaan nafas.

"Gak tahu,Mbaaak...!Mas Bima itu udah gedhe.Jangan ketularan mas Raka deh.'

Tanggapnya malas.Tersuruk-suruk naik ke atas.Ia masih kesal dengan mas Bima.

🅳🅰🆈🅸🆃🅰 || Blood Is Thicker Than WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang