𝕻𝖆𝖗𝖙 82. 𝖂𝖎𝖑𝖎𝖆𝖒 𝕬𝖇𝖍𝖎𝖒ā𝖓𝖆 𝖉𝖆𝖓 𝕮𝖔𝖘𝖒𝖔𝖘 1408

154 28 65
                                    

*82.

Author note :

Seluruh isi part ini fiksi meski materi keilmuannya real.

Tokoh, lokasi, narasi, adegan tidak berhubungan dengan instansi, lembaga, atau pun individu mana pun.

Bijaklah dalam membaca dan menyikapi.

-------------

Apa yang sebenarnya bisa membuat kita begitu hancur? Harapan, impian, yang jauh dari kenyataan? Ekspetasi yang tidak sesuai dengan realiti?

Expectations were like fine pottery. The harder you held them, the more likely they were to crack - itu kata Brandon Sanderson, seorang penulis fantasi dan fiksi ilmiah Amerika. Ia dikenal untuk alam Cosmere, di mana seluruh buku fantasi dewasanya; dan karyanya dalam penyelesaian serial fantasi epik Robert Jordan The Wheel of Time.

(Ekspektasi itu seperti tembikar halus. Semakin keras kamu memegangnya, semakin besar kemungkinan mereka akan retak.)

Dan benarkah William terlalu erat menggenggam harapnya pada Rinjani hingga? --- retak?

Luluh lantak, tercerai berai, berkeping-keping ...
Ketika terbentur pada realita bahwa Rinjani bertunangan? Kabar itu seperti sembilu yang menyayat kalbu.

It really hurts when you expected so much more from the person you once loved so much.

Yang menyakitkan itu sebenarnya saat kita terlalu berharap pada orang yang sangat kita cintai.

Dan di sinilah William mendistraksi seluruh kegagalannya. Di gedung olah raga LIPI.

Lantai kayu berukuran 28 meter × 15 meter --- yang menyebarkan daya bentur dari kaki pemain hingga tidak dapat memantul kembali ke bagian tubuh itu terdengar berdecit-decit saat William mendrible bola orangenya. Jerseynya kuyup oleh keringat. Berkali-kali mencoba memasukkan bola tapi terbentur ring. Rambut gondrongnya basah dan berantakan. Keringat dingin yang berlelehan membuatnya menggigil. Sejak tadi pagi belum ada suplay nutrisi yang mengisi perutnya.

Saat seseorang mengalami patah hati, hal pertama yang dilakukan oleh tubuh adalah menciptakan lebih banyak hormon adrenalin. Keadaan ini membuat sistem pencernaan melambat, sehingga tubuh tidak akan merasa cepat lapar.

Dari pinggir lapangan Adinda Maya, menanti atasannya untuk meng-- ACC apa yang akan diup. Derak ring besi yang ditubruk bola orange terdengar nyaring. Lemparan untuk ke sekian kali dan gagal. Suara langkah kaki berlarian, decitan sepatu yang beradu dengan lantai kayu. Pantulan kasar bola dan desah napas terengah tidak beraturan.

Bola itu kembali memantul sebelum akhirnya masuk pusar ring.

Maya masih menunggu. Tidak berani mengganggu. Ia menanti pendapat William tentang fenomena cahaya kehijauan yang terjadi di langit kota mereka. Seperti meteor atau bintang jatuh dengan durasi 2 hingga 3 detik sempat menghebohkan medsos dan real life. Dugaan sementara, serpihan satelit Cosmos 1408.

Cosmos 1408 adalah sebuah satelit electronic and signals intelligence yang dioperasikan oleh Uni Soviet. Satelit ini diluncurkan ke orbit Bumi rendah pada 16 September 1982 untuk menggantikan Kosmos 1378. Pada 15 November 2021, Kosmos 1408 dihancurkan dalam rangkaian uji senjata antisatelit Rusia. Dan menghasilkan kurang lebih 1500 pecahan di muka bumi.

"Maaf, nunggu lama ya?" William akhirnya menyadari kehadiran Maya. Masih terengah dan berusaha mengatur napasnya. Maya menelan ludah, berusaha tidak salfok dengan balutan jersey kuyup yang nyata membentuk lekuk tubuh William.

🅳🅰🆈🅸🆃🅰 || Blood Is Thicker Than WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang