*88.
"Kamu tahu, Bi? Mengapa dulu ibuku tetap bertahan dengan ayah meski tahu hubungan mereka toxic?" Ayah kita, ralat hati Bima, tapi tidak berani protes, hanya menatap Bruno dalam diri Rizal yang memegang kemudi. Akhirnya ia mengikuti Rizal tanpa komentar. Meski heran dengan kepribadian lain secerdas Bruno yang kutu buku sepertinya, sedang Rizal yang sesungguhnya ...
"Karena cinta?" Bima menduga, jawaban klise. Bruno terkekeh lirih, tetap fokus pada jalanan yang padat merayap karena hujan deras. wiper kaca mobil tampak bergerak konstan, membersihkan kaca mobil dari guyuran air hujan. Guyuran air hujan membuat kaca berembun, munculnya embun pada kaca mobil karena kabin mobil yang lembab, karena banyaknya partikel air yang terkena hawa dingin dari AC mobil.
"Kamu tahu tentang ACC di otak kita?" Bruno bertanya datar. ACC? Bima mencoba mengais ingatannya tentang itu saat masih bersama Shasi.
"ANTERIOR CINGULATE CORTEX?" Bima bertanya balik, karena tidak yakin. Lagi, Bruno terkekeh. Bima masih belum mengerti, tapi pasti berhubungan dengan apa yang mereka bahas, tentang ibu Khalisa yang memilih bertahan dalam hubungan toxic dengan ayah mereka.
"Area otak yang spesifik," Bruno mulai menjelaskan. Bima hanya mendengarkan. "Untuk mengidentifikasi konflik."
Untuk mengidentifikasi konflik? Jadi itu fungsinya?
"Otak manusia adalah peta jalan terperinci dari sirkuit kompleks dan konektivitas neuron penting. Setiap bagian otak mempunyai tanggung jawab uniknya sendiri yang menentukan siapa kita dan bagaimana kita berfungsi." Bruno melanjutkan datar. Menentukan siapa kita dan bagaimana kita berfungsi? Bima mencoba memproses data yang masuk otaknya.
"Korteks cingulate anterior bertanggung jawab atas sejumlah fungsi kognitif, termasuk ekspresi emosional, alokasi perhatian, dan pengaturan suasana hati." Bima menoleh takjub. Penjelasannya persis Shasi.
"Korteks cingulate anterior (ACC) adalah wilayah otak manusia (area Brodmann 24, 33, dan 34) yang terletak di bagian paling depan korteks cingulate.
ACC membungkus corpus callosum, sekumpulan serabut saraf yang ditemukan di bawah korteks serebral, dan terletak sebelum posterior cingulate cortex (PCC), yang berdekatan dengan lobus frontal. Bagian otak ini bertanggung jawab atas banyak fungsi, termasuk ekspresi dan kesadaran emosional, manajemen nyeri, alokasi perhatian, dan respons sistem saraf otonom." Bruno menjelaskan seperti seorang dokter handal yang menjelaskan tentang bagian-bagian otak dengan sangat detail.
"Dan salah satu tugasnya adalah Ekspresi emosi, ACC memainkan peran penting dalam modulasi emosi kita. Rangsangan emosional negatif dapat berdampak pada beberapa wilayah otak, termasuk korteks prefrontal medial."
"Jadi berhubungan dengan korteks prefrontal?" Bima menginterupsi. Ingat bagian dari otak yang berkembang perlahan hingga usia dua puluh lima tahun. Bruno mengangguk.
"Baik korteks cingulate anterior maupun prefrontal merupakan bagian integral dari respons emosional dan pengaturan suasana hati.
ACC, khususnya, berkaitan dengan cara kita menangani atau menghindari emosi yang menyakitkan.
Beberapa penelitian neuroimaging menunjukkan aktivasi di bawah rata-rata dalam pemrosesan otak pada individu dengan kecanduan, membangun hubungan antara gangguan ACC (seperti lesi atau kerusakan) dan orang-orang yang beralih ke zat atau perilaku maladaptif untuk menghadapi emosi yang tidak diinginkan."
Lagi, Bima menatap Bruno takjub.
Perilaku maladaptif merupakan suatu perilaku yang tidak sesuai aturan, menyimpang dari harapan, dan dapat menghambat perkembangan diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
🅳🅰🆈🅸🆃🅰 || Blood Is Thicker Than Water
Science-Fiction𖤐⭒๋࣭ ⭑𓍯𓂃⁀➴ Cover by : @PutraRize_ ( author Malaysia ) Fiksi ilmiah & dark romance penuh kejutan dengan diksi indah dan enigma. Full ilmiah. Seperti titik lebur alkali tanah. Berantakan tak beraturan. Atau seperti nyala alkali tanah, dari orange...