𝕻𝖆𝖗𝖙 54. 𝕸𝖊𝖒𝖇𝖔𝖓𝖌𝖐𝖆𝖗 𝖕𝖊𝖗𝖘𝖔𝖓𝖆 ( 3 )

143 28 21
                                    

*54.

( A / n.

● Isi part ini full IT. Tidak di jabarkan secara detail karena ada aturan kepenulisan untuk yang berbau toxic ( hacker ).

● Adegan toxic tidak untuk di tiru!!

● Hanya sebagai pengetahuan agar kita berhati-hati saat berselancar di dunia maya ).

Deg!

Dada William seolah berhenti berdenyut saat tanpa sengaja matanya terpuruk pada seperangkat komputer di kamar Bima. Terlihat cukup jelas karena pintu kamar itu terbuka sedikit. Dan William melewatinya saat dari toilet.

"Bang, itu komputer yang ada di dalam kamar pernah di pakai mas Rizal gak?" William bertanya saat sudah di ruang tengah. Nur tidak ada. Sudah berangkat kuliyah.

"Pernah. Rizal memperbaikinya saat kena virus," Bima menjawab. Damn it! Pasti mas Rizal meretas data bang Bima dari sana. Terjawab sudah.

"Abang atau Nur yang pake komputer itu sekarang?" William bertanya dengan ekspresi serius.

"Nur yang memakainya untuk computer art. Kenapa?" Bima bertanya heran.

Sh*t! Lagi-lagi William mengumpat dalam hati. Ia benar-benar lupa bahwa Nur mempelajari seni rupa kontemporer.

"Kapan terakhir Nur pakai, Bang? Boleh aku lihat?" William tak enak karena itu kamar pribadi. Beda dengan kamar kost Bima dulu. Sekarang itu kamar suami istri.

Bima mempersilakan. Mengajak William masuk kamarnya. Sebuah kamar yang luas dengan interior elegan. Bercat almond, coklat muda yang sejuk dengan rona semi keabu-abuan. Pasti Nur yang pilih warna.

Komputer itu terletak di sudut ruangan dekat jendela.

Ada dua buah kaktus dalam pot mungil di ambang jendela. Kaktus berbunga jenis famili catracea itu adalah jenis Astrophytum. Berbentuk seperti bintang atau buah belimbing dengan batang seperti bola. Di ujung atasnya mengeluarkan bunga yang berwarna kuning, gradasi merah dan pink. Cantik.

"Kapan hari nge- lag. Trus dibenerin Rizal," ucap Bima. William menghela napas. Menekan tombol on di CPU. Menunggu perangkat itu siap. Saat perangkat sudah tersedia ia membuka beberapa peramban, perangkat lunak yang berfungsi untuk menerima dan menyajikan sumber informasi dari internet.

William lihat Nur membuka beberapa web browser. Google Chrome, Mozilla Firefox, Safari, Opera, Maxthon Browser. Procreate. Nur membutuhkan aplikasi terakhir ini karena menyediakan berbagai fitur untuk membuat ilustrasi yang ekspresif.

Hm, lalu safari, pasti Nur membuka Safari karena mendukung readers view, chrome tidak dilengkapi fitur itu. Chrome juga tidak dapat menyinkronkan data pada perangkat apapun. Sedang safari dapat menyinkronkan data dengan perangkat iOS dan OS X.

Nur suka membaca pasti ia mengaktifkan mode pembaca untuk mengubah halaman web agar bebas iklan.

Bima yang kurang memahami IT hanya mengamati dari belakang William. Jemari William tampak lincah berusaha mencari sesuatu yang tidak Bima pahami.

"Sh*t! Benar dugaanku, Bang. Rizal brengs*k itu meretas data kalian dari sini. Nur sering gak buka komputer ini?" William bertanya tegang. Menyimpulkan sesuatu yang ...

"Kadang dengerin lagu, kadang lihat drakor," Bima menjawab dengan bingung. Apa hubungannya? Mengapa William tampak tegang?

"Telfon Nur sekarang, Bang! Tanyakan posisinya di mana? Jemput! jangan boleh pulang sendiri!" Perintah William tegang. Tangannya masih lincah di atas keyboard. Tangannya masih melototin layar.

🅳🅰🆈🅸🆃🅰 || Blood Is Thicker Than WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang