𝕻𝖆𝖗𝖙 50. 𝕰𝖐𝖘𝖕𝖊𝖙𝖆𝖘𝖎 𝖛𝖘 𝕽𝖊𝖆𝖑𝖎𝖙𝖆

165 28 22
                                    

*50.


A/n. Bismillah,
Ini adalah part terpanjang yang kami buat sepanjang hampir 3 tahun di Wattpad.

Di luar dugaan bila sampai sepanjang ini. Terima kasih yang masih setia mengikuti. Karena kalianlah kami bertahan tetap konsisten up walau slow.

Semoga apa yang kami tulis bukan hanya menghibur tapi masih ada hal positif yang bisa diambil. 😊🙏


Gradasi warna senja di kaki langit memukau mata. Merah dan jingga. Pembiasan cahaya matahari oleh partikel- partikel yang ada di atmosfer. Hingga menghasilkan energi yang rendah, gelombang panjang, dan memunculkan warna kemerahan. Nur suka menikmatinya dari balik kaca mobil pak Naufal yang menjemput bu Shasi. Menaiki lexus LM 350. Multi-purpose vehicle ( MPV ) , mobil yang bagi Nur milik kelas atas. Tentu karena harganya yang milyaran.

Bahkan Nur tak dapat merasakan guncangan kecil sepanjang jalan. Ia tahu ini bukan jalanan yang halus mulus. Tapi Nur tidak tahu bahwa itu terwujud karena teknologi suspensi terbaru, swing valve shock absorbers dengan ultra -low velocity valve.

Inovasi yang menggunakan dua tabung hidrolik, mobil dengan harga lebih dari dua miliar. Mobil mewah keluaran Jepang. Nur bisa bayangkan seperti apa tetangga-tetangganya di kampung jika ia pulang dengan mobil seperti ini. Keluarga bang Bima dengan mobil simbul H di depan saja sudah heboh.

Pendingin udaranya pun beda. Jelas sistemnya dilengkapi teknologi nanoe yang dirancang memurnikan udara sekaligus menghambat bakteri dan virus yang bersirkulasi di dalam kabin. Tentu saja mbak Shasi kan punya alergi.

"Kamu bisa atur posisi kursinya, Nur," ucapan Shasi membuat Nur nyengir. Semoga mbak Shasi tidak mengira ia ketiduran duduk di jok berbahan kulit semi-anline dengan sentuhan teknologi adaptipedic. Teknologi yang membuat jok dapat menyesuaikan postur tubuh penumpang. Ucapan Shasi menyadarkan lamunannya akan mobil mewah ini. Ia hanya memperhatikan layar sentuh dari pusat infotainment yang ada di antara jok. Intinya hanya dengan menyentuhnya kita bisa mengatur posisi kursi, suhu ruangan , juga sunroof. Sunroof adalah model jendela kaca atau kaca pertama yang yang ditempelkan di atas atap mobil dengan kemampuan membentuk sudut tertentu untuk dibuka. Dan umumnya bagian belakang sunroof akan terangkat naik ketika fitur diaktifkan.

"Kamu tahu, Nur? Jika traffic light dulu hanya dua warna?" Naufal tiba-tiba bertanya di antara kesunyian. Saat mereka berhenti di persimpangan. Oh ya? Warna apa saja? Nur tertawa saat menanggapinya.

"Hanya merah dan hijau, Nur," Shasi yang menjawab. Nur oh panjang. "Baru pada tahun 1920 William Patta seorang perwira polisi menambahkan kuning untuk menjadi peringatan bagi pengemudi.

"Kenapa merah artinya berhenti ya, Mbak? Bukan ijo yang berhenti?" Nur bertanya dengan tawa. Sambil sesekali mengecek hand phonenya. Menanti pesan dari Nawang.

"Karena cahaya merah memiliki panjang gelombang yang lebih luas dari pada hijau. Jadi bisa dilihat dari jarak yang lebih jauh dari warna lainnya, Nur." Naufal yang memberi penjelasan. Sambil menjalankan kemudinya lagi.

"Kalau cuma dua warna masih sering terjadi kecelakaan ya, Pak?" Nur menanggapi.

"Iya, karena pengemudi tidak memiliki interval untuk memperlambat laju kendaraannya." Naufal menjawab. Interval itu apa? Sejenis jedakah? Berbicara dengan orang-orang seperti ini membuat Nur selalu berpikir kritis. Beda jauh sama bergosip ria dengan teman-temannya.

"Masa antara dua kejadian yang bertalian, Nur," Shasi melanjutkan dengan senyum. Seperti mengerti isi pikiran Nur. Nur nyengir. Nah, jeda kan sederhananya?

🅳🅰🆈🅸🆃🅰 || Blood Is Thicker Than WaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang