*75.
>------------->
Terjebak dan tenggelam terlalu dalam ke dasar samudra keingintahuan terkadang membuat kita melupa akan logika. Penasaran adalah sifat alamiah manusia. Namun terlalu ikut campur membuat susah payah kembali pada permukaan kewarasan kita.
Seperti yang terjadi saat ini. Nataly membetulkan letak tudung brown hoodienya dengan sepasang netra yang awas memindai sosok yang berjalan tegap dengan tangan masuk saku hoodie berwarna terracotta. Meski ragu bahwa sosok itu adalah seseorang yang sepertinya ia kenal tapi naluri alami membuat tetap ia ikuti. Sejak keluar dari GKJW ( Gereja Kristen Jawi Wetan ) beberapa hari lalu ia melihat sosok itu untuk ketiga kalinya. Apakah itu kebetulan? Jika iya hanya kebetulan semata mengapa jam selalu saja hampir sama? Jam-jam Nataly selesai berdoa.
Menelusuri paving block trotoar yang berbentuk persegi panjang layaknya batu bata. Nataly ingat perkataan papanya yang bekerja dibidang kontruksi, mengatakan bahwa bentuk sederhana paving block trotoar menjadikan pengaplikasiannya lebih gampang dan gak butuh banyak perhitungan. Perkerasan non struktural yang kini ditelusuri Nataly itu penuh dengan guguran dedaunan mahoni. Pohon kelas tiga sebagai peneduh itu tampak menjulang garang berjajar di tepi jalan. Bunga majemuk kuning kecoklatannya tersusun dalam karangan yang muncul dari ketiak daun berwarna putih. Mahkota berbentuk silindris sempat memukau matanya. Betapa amazing maha karya sang pencipta. Orang muslim biasanya akan mengucap masya Alloh yang artinya sesuatu yang dikehendaki oleh Tuhan ( Alloh ). Berkali kaki bersepatu sneakers itu menendang buah kecoklatan mahoni yang terserak acak disepanjang trotoar. Kata William buah mahoni pahit. Karena mengandung fenol, saponin, glikosida kompleks dan flavonoid yang rasanya pahit. Kata William juga bisa menyuburkan kandungan. William lagi riset tentang hal itu. Ck, apapun itu selalu bisa menggiring Nataly untuk mengingat William.
"Nathan itu agak bungkuk jika jalan, Ta. Trus jalannya nunduk. Bukan Nathan kali," Nataly mencoba mendistraksi ingatannya pada protes Nur saat ia bercerita seperti melihat Nathan beberapa kali. Hanya wajahnya sekilas mirip Nathan meski dengan face yang lebih dingin, tidak murah senyum seperti Nathan.
Nataly terus mengikuti sosok yang ia yakini Nathan, tampak berjalan cepat ke tempat yang sama. Taman Lalu lintas. Taman yang dulunya terminal sore itu agak lengang. Tak banyak pengunjung. Dan siapa yang ditemui sosok mirip Nathan itu? Sepertinya tante-tante yang pernah menemui Nur di kostan, tante Adisti. Nathaly ingat wajahnya dan cara berpakaiannya. Tampak duduk di kursi taman bercat putih di bawah pohon Manglid. Mangifera indica, buah majemuk berwarna hijau berbentuk kerucutnya tampak berjatuhan di atas rumput. Tampak anak kecil, jika tidak salah seingat Nataly Nur memanggilnya Dion. Bocah imut berpipi tembem itu sibuk memunguti buahnya. Apakah itu bisa dikonsumsi?
"Naksir Nathan?" Jantung Nataly nyaris copot saat suara lirih seseorang mendarat di telinganya. Nataly menelengkan kepalanya. Sosok tegap William sudah di sisinya. Sendakep dengan jaket boomber casual berwarna grey. Memberi kesan puffy yang macho. Ada sesuatu yang berdesir dan menyisir halus kalbunya. Dari samping begini tampak rahang tegas William dengan beberapa cambang halus. Tetap dengan kaca mata minusnya yang separuh tertutup rambut yang terserak acak.
"Kaget, Will. Ngapain di sini?" Nataly spontan bertanya setelah berhasil menguasai keterkejutannya. Naksir Nathan? Naksir kamu. Will. Bisik hatinya, hanya tertahan di kerongkongan, tak terungkap dalam bahasa verbal.
William tersenyum, baru menjawab. "Sama sepertimu. Menjadi stalker." William menjawab tenang. Dagunya memberi isyarat pada sosok mirip Nathan yang jongkok di depan bocah lelaki sambil menyodorkan sebatang coklat.
"Kak Nathaan ...!" teriakkan bocah itu sudah cukup menjadi jawaban bahwa dugaan mereka benar. Masalahnya adalah mengapa Nathan 'tidak seperti yang terlihat'? Ia berjalan tegak. Tidak sedikit membungkuk seperti biasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🅳🅰🆈🅸🆃🅰 || Blood Is Thicker Than Water
Ciencia Ficción𖤐⭒๋࣭ ⭑𓍯𓂃⁀➴ Cover by : @PutraRize_ ( author Malaysia ) Fiksi ilmiah & dark romance penuh kejutan dengan diksi indah dan enigma. Full ilmiah. Seperti titik lebur alkali tanah. Berantakan tak beraturan. Atau seperti nyala alkali tanah, dari orange...