2.Sekolah baru

226 23 0
                                    

Happy Reading🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo
.
.
.
.
.
.
.
Pagi-pagi sekali Kaira sudah bangun, dan segera ke kamar mandi untuk bersiap melaksanakan solat subuh. Setelah mandi dan bersiap, Kaira menggunakan mukenah nya dan segera melaksanakan solat. Membutuhkan waktu 10 menit, akhirnya Kaira selesai solat. Setelah selesai solat, Kaira bersiap untuk pergi ke sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul setengah enam,Kaira harus sedikit cepat agar tidak terlambat ke sekolah. Jarak rumah Kaira dengan sekolah lumayan jauh, jadi ia harus sedikit cepat ketika bersiap-siap.

Dengan menggunakan seragam putih abu-abu dan hijab berwarna putih, Kaira siap untuk pergi ke sekolah. Kaira menuruni satu per satu anak tangga untuk menemui orang tuanya.

Saat Kaira turun, ternyata kedua orang tuanya masih belum ada di meja makan. Ya tidak mungkin juga kedua orang tua Kaira sarapan terlalu pagi seperti ini. Mau tidak mau Kaira harus sarapan terlebih dahulu. Kaira menarik salah satu bangku yang ada di meja makan dan menduduki nya.

"Mungkin Umi masih manggil Abi. Tapi, mendingan aku makan terlebih dahulu. Aku tidak mau di hari pertama aku sekolah aku harus telat,"monolog Kaira.

Kaira mengambil piring dan mengambil nasi serta lauk pauk yang sudah ada di meja. Kaira memulai memakan makanan nya dengan tenang. Tidak membutuhkan waktu lama, nasi yang ada di piring Kaira bersih. Kaira hanya sarapan sedikit, karena ia takut terlambat jika makan terlalu banyak. Kaira hendak bangkit untuk menaruh piring kotor nya, tapi aktifitas nya terhenti karena suara langkah seseorang.

"Kakak udah makan?"tanya Anita atau Umi Kaira.

Kaira hanya tersenyum dan mengangguk kecil. " Tumben kakak makan duluan, biasanya juga nunggu Abi sama Umi,"lanjut Fadil atau Abi kaira.

"Anu Abi, Umi Kaira takut telat. Jadi tadi Kaira makan duluan," ucap Kaira dengan kekehan kecil.

"Ya Allah, Kakak duduk lagi, kita ngobrol sebentar." Kaira hanya menuruti ucapan Umi nya itu. Kaira duduk kembali dan disusul oleh Anita dan Fadil.

Kaira oleh kedua orang tuanya biasanya memang sering dipanggil 'kakak' daripada nama aslinya. Orang terdekat dan kerabat Kaira biasanya begitu juga.

"Kakak takut telat kemana? Takut telat sekolah?" Tanya Abi dan diangguki oleh Kaira.

Umi dan Abi hanya terkekeh melihat tingkah Kaira. Jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi, tapi gadis itu sudah sangat rapih. "Iya Umi tau jarak rumah sama sekolah lumayan jauh, tapi nggak segitu nya juga kak. Kakak nyadar nggak, kalau kakak sampai salah ngambil kaos kaki?" Ucap Umi dan mendapatkan pelototan kaget dari Kaira.

Kaira melihat kebawah, dan ternyata benar ia salah mengambil kaos kaki. Biasanya menggunakan kaos kaki berwarna putih, tapi Kaira malah menggunakan kaos kaki berwarna hitam.

"Astaghfirullah, Ya Allah kenapa Kaira bisa ceroboh gini sih," ucap Kaira sambil memukul jidatnya.

"Lain kali jangan begitu kak, lakukan sesuatu dengan hati-hati dan jangan lakukan sesuatu dengan terburu-buru karena itu nggak baik," Ucap Fadil sambil tersenyum.

"Iya Abi, Umi. Kalau begitu Kaira pamit ke kamar dulu ya, mau ganti kaos kaki. Sekalian nanti Kaira langsung berangkat, Kaira hari ini mau minta diantar pak Somat boleh 'kan bi?" tanya Kaira dan diangguki oleh Fadil.

Kaira bangkit dari duduknya dan bersalaman kepada kedua orang tuanya untuk pergi kesekolah. "Assalamu'alaikum Umi, Abi," ucap Kaira dan pergi dari ruang makan.

***
Kaira sudah sampai di sekolah barunya. Kaira turun dan mengucapkan terimakasih kepada supirnya itu. Kaira berjalan masuk dan semua mata tertuju padanya. Bagaimana tidak, karena disekolah Kaira yang baru, hanya beberapa orang yang menggunakan hijab.

Kaira hanya melirik sebentar kearah kanan kirinya dan langsung menundukkan kepalanya. "Kenapa mereka semua ngeliatin aku? Emang ada yang salah ya?" gumam Kaira.

Tapi Kaira tidak terlalu memikirkan nya, ia memilih mempercepat langkah dan menuju kearah kantor. Tapi, saat Kaira berjalan ia tidak sengaja menabrak seseorang.

Brakk

"Aduh maafin aku, aku bener-bener nggak sengaja," ucap Kaira dan membungkukkan badannya untuk mengambil barang milik seseorang itu, yang terjatuh karena nya.

Laki-laki itu tidak membalas dan segera mengambil barang-barangnya yang ada di tangan Kaira. "Lain kali hati-hati." Setelah mengucapkan itu, laki-laki itu pergi tanpa mengucapkan apapun.

"Aduhh Kaira, kenapa ceroboh banget sih. Baru masuk ke sekolah baru udah bikin ulah aja," monolog Kaira dan melanjutkan langkahnya.

Saat sampai di depan ruang kepala sekolah, Kaira mengetuk pintunya dan meminta izin untuk masuk. Kepala sekolah mengizinkannya Kaira masuk dan mengobrol sedikit tentang sekolah baru Kayra ini.

***
"Tuan Andra, permisi tuan." Zaki mulai tadi mengetuk pintu kamar majikan nya itu, tapi mulai tadi tidak ada sahutan.

"Apa aku dobrak saja pintu ini, ini sudah jam setengah tujuh tuan Andra pasti bisa telat sekolah,"ucap Zaki. Karena sudah tidak ada pilihan, terpaksa Zaki mendobrak pintu majikan nya itu.

Di kasur king size dan bedcover berwarna putih terdapat seorang pria dengan tubuh kekar. Tubuh kekar itu terbalut oleh selimut warna putih mulus itu.

Zaki mendekat kearah Andra dan membangunkan nya. "Tuan Andra, anda sudah hampir telat," ucap Zaki dengan suara sedikit tinggi.

Karena tidak ada sahutan, terpaksa Zaki harus menarik tangan tuannya itu. Sebenarnya Zaki takut untuk melakukannya, tapi Zaki lebih takut ketika tuannya marah karena tidak sekolah. Sebandel apapun Andra, tidak ada kata tidak masuk sekolah dalam dirinya.

"Argghhh, siapa yang berani membangunkan ku," teriak Andra dan membuka matanya.

"Maaf tuan, tapi tuan sudah hampir telat." Andra melotot 'kan matanya dan melihat kearah jam. Andra langsung bergegas bangun dari tempat nya dan segera menuju kedalam kamar mandi.

"ZAKI! TUNGGU HUKUMAN YANG AKAN AKU BERIKAN KE PADAMU," teriak Andra dari dalam kamar mandi. Zaki hanya bisa menghembuskan napasnya kasar dan memilih keluar dari kamar tuanya itu.

Setelah selesai dengan ritual mandi nya, Andra segera bersiap untuk berangkat ke sekolah. Dengan penampilan yang sedikit acak-acakan tapi tidak mengubah ketampanan pria itu.

Andra sedikit mempercepat langkahnya untuk menuju ke lift, Andra sangat jarang menggunakan lift yang ada di rumah nya, tapi karena sudah terlambat ia harus menggunakan nya agar lebih cepat. Andra segera mengambil motornya di garasi rumahnya dan segera mengendarai nya.

Andra menggunakan motornya dengan kecepatan tinggi, bukan karena takut terlambat, tapi ini yang Andra suka. Bisa mengebut dengan alasan takut terlambat. Hanya membutuh dua puluh menit, Andra sampai juga di sekolah. Tapi sayang nya gerbang sekolah sudah ditutup, karena sekarang sudah menunjukkan jam tujuh lewat.

Tapi bukan Andra kalau tidak mempunyai banyak ide, Andra tahu kalau satpam tidak akan membuka pintu gerbangnya. Jadi, Andra memutuskan lewat pintu belakang dan motornya ia titipkan di warung dekat sekolahnya.

Andra menuju belakang sekolahnya dan memanjat tembok tersebut. Andra pikir tidak ada penjaga di halaman belakang, ternyata dugaannya salah. Satpam sedang berjaga di halaman belakang.

"Duh mampus gue," ucap Andra dan menyengir kearah satpam tersebut.

Satpam itu mendekat dan membalas senyuman itu. "Andra yang paling ganteng, yuk ikut bapak sekarang," ucap satpam atau yang sering dipanggil Pak Yetno.

"Anu pak, saya masih ada urusan. Lagian kita nggak bisa pergi bareng pak, soalnya bapak dipanggil Bu Ratih. Tuh Bu Ratih ada dibelakang bapak." Pak Yetno langsung menghadap kebelakang dan itu juga kesempatan Andra untuk kabur.

"Andra, kamu bohong ya. Saya bakal tambahin hukuman kamu," ucap Pak Yetno sambil membalikkan badannya.

"Astaghfirullah Andra, awas kamu ya," teriak Pak Yetno yang melihat Andra berlari menuju kelasnya.

Haii update nih
Ada yang nungguin cerita ini gakk?
Makasih buat yang udah vomen.

Maaf kalau banyak yang typo
Sampai bertemu di part selanjutnya 🦄

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang