19.Amarah Andra

180 10 0
                                    

Happy Reading🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo!
.
.
.
.
.
.
Setelah melaksanakan solat maghrib, sahabat-sahabat Andra tidak langsung pulang. Contohnya sekarang, mereka masih ada di rumah Andra sambil bermain game.

"Zaki, kenapa wajah kamu tampak bingung?" tanya Abian saat menyadari ekspresi Zaki.

"Sebenarnya sekarang tuan Andra dan nyonya Kaira ada pertemuan di rumah tuan Andi," ucap Zaki.

"Lalu kenapa kamu tidak memberitahukan nya kepada Andra mulai tadi?" tanya Abian.

"Terus gimana Zak, bos masih ada di atas sama bu bos nggak mungkin kan kalau kita ganggu mereka," sambungan Danis.

"Aku juga nggak tau. Aku ingin memberitahukan nya mulai tadi, tapi aku takut tuan Andra masih marah kepada ku," ucap Zaki.

"Marah? Aku tidak marah sama sekali kepadamu," ucap Andra sambil menuruni anak tangga bersama Kaira.

"Widih bu bos sama pak bos udah rapih banget nih. Emangnya mau kemana bos?" tanya Faisal.

"Kita berdua mau pergi belanja kebutuhan rumah," jawab Andra.

"Andra pas banget kamu sama Kaira sudah rapih. Lebih baik kamu sekarang pergi ke rumah kedua orang tua kamu. Di sana ada acara, dan mereka mengundang kamu," ujar Abian.

"Maaf tuan Andra, saya tidak memberi tahu anda mulai tadi. Sekarang saudara anda datang dan berkumpul di rumah bapak," jelas Zaki.

"Kenapa kamu tidak memberi tahu ku mulai tadi? Kamu benar-benar membuat ku marah," ucap Andra sambil menatap Zaki tajam.

"Udah Andra, namanya juga orang takut mau diapain lagi. Mendingan kita langsung ke rumah papa mama ya," ucap Kaira yang juga takut melihat ekspresi Andra.

Andra langsung merangkul pinggang Kaira dan membawanya pergi keluar. Andra langsung membukakan pintu mobil untuk Kaira dan mengemudikan nya dengan kecepatan sedang.

"Andra kamu kenapa? Kayaknya seharian ini kamu kayak marah banget," ucap Kaira dengan hati-hati. Ia takut jika Andra juga marah kepada nya.

"Nggak aku gapapa. Mendingan kamu sekarang pegangan, aku mau nambah kecepatan mobilnya." Kaira langsung berpegangan dan menutup matanya sambil meramalkan doa.

Andra menambah kecepatan mobilnya, ia tidak mau jika orang tuanya berfikir yang aneh-aneh kepada mereka berdua. Andra juga takut kalau orang tuanya mengira kalau Andra telat datang karena Kaira.

***

"Kaira, buka mata kamu. Kita sudah sampai," ucap Andra sambil membukakan seatbelt yang dipakai Kaira.

Saat Kaira membuka matanya, matanya langsung saling bertatap dengan Andra. Andra menatap lekat mata Kaira, Andra seolah-olah terhipnotis dengan mata istrinya itu.

"MasyaAllah, sungguh begitu sempurna ciptaan mu Tuhan," gumam Kaira dalam hati.

"Sungguh aku beruntung bisa menikah denganmu. Kaira," ucap Andra tanpa mengalihkan pandangannya.

"K-kita sudah sampai, lebih baik kita masuk aja." Kaira mendorong pelan tubuh Andra dan keluar terlebih dahulu dari dalam mobil. Andra hanya menggeleng pelan melihat tingkah menggemaskan istrinya itu.

Andra keluar dari mobilnya dan menggandeng tangan Kaira untuk masuk kedalam. Saat Kaira membuka pintu rumah itu, Kaira langsung terkejut saat melihat banyak orang didalam rumah itu.

"Ayo masuk," ajak Andra.

"Andra, ini baru diruang tamu udah banyak orang. Apalagi di dalam? Saudara kamu banyak ya yang datang? tanya Kaira sambil mendongak untuk melihat wajah Andra.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang