40.Mulai sekolah

108 3 0
                                    

Happy Reading 🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo
.
.
.
.
.
.
Mungkin sekarang adalah hari yang menyenangkan dan juga mungkin hari yang menyebalkan bagi siswa kelas XI SMA Cendrawasih. Hari ini mereka sudah mulai sekolah setelah beberapa hari libur. Bukan hanya itu saja, mungkin hanya beberapa hari mereka masuk sekolah. Mereka akan menghadapi ujian kenaikan kelas.

Sekolah sudah mulai ramai. Begitu juga banyak ekspresi yang beragam dari mereka. Mereka sepertinya sangat bahagia karena sekolah sudah masuk kembali. Dan ada juga muka masam dari beberapa murid.

"Kaira, gue rindu banget sama lo," teriak Gita sambil merentangkan tangan nya kepada Kaira. Kaira merentangkan juga tangan nya dan Gita langsung berhambur kepelukan Kaira.

"Kayaknya baru kemarin kita ketemu. Rindu aku apa orang yang di sebelah suami aku," bisik Kaira tanpa melepas pelukan mereka.

Gita melirik kearah orang yang berada di dekat Andra dan terkekeh melihat wajah datar Abian.

Gita melepas pelukannya dan menghampiri Abian. "Datar amat muka lu cing. Abis di setrika apa gimana?" ledek Gita sambil menyenggol tangan Abian.

"Dia abis berbaring di aspal tadi git. Mangkanya mukanya jadi datar gitu," celah Bani dengan muka tengil nya.

"Apaan sih nggak jelas banget. Aku duluan ke kelas," pamit Abian sambil menarik tangan Gita. Gita hanya bisa menurut, kapan lagi di gandeng sama orang yang di sukai?

"Kaira, mau ke kantin apa ke kelas langsung?" tawar Andra sambil merangkul Kaira.

"Andra, baru kita masuk masak udah mau bolos aja. Nggak ada bolos-bolos sekarang. Kita tinggal berapa lagi udah kenaikan kelas. Jadi kita harus lebih giat. Kamu nggak mau kan nilai rapot kamu jelek?"

"Kita aja udah telat masuk sekolah. Nggak mungkin kan kalau nilai rapot kita jelek," oceh Kaira sambil menatap tajam ke arah Andra.

"Ini juga bukan cuman buat Andra. Ini juga buat kalian semua," lanjut Kaira sambil melirik satu per satu ke arah teman-teman nya itu.

Andra menghembuskan napasnya kasar dan menggandeng Kaira untuk masuk ke dalam kelas. Matanya juga bosen lama-lama hanya melihat motor dan mobil di sekitar. Mulai tadi mereka masih ada di parkiran. Seperti nya parkiran adalah tempat yang nyaman untuk mengobrol bagi mereka.

"Siap bu bos," jawab mereka berempat serempak. Kaira mengacungkan jempol nya tanda apresiasi untuk teman-teman nya.

"Andra, nanti pulang sekolah ke apartemen nya Tasya yuk," ajak Kaira sambil mendudukkan badannya di kursi yang udah lama ia tidak duduki.

"Kita lihat aja ya nanti, kalau nggak sibuk kita ke sana," jawab Andra.

Bel masuk sudah berbunyi, semua murid yang ada di luar langsung segera masuk ke dalam kelas mereka. Begitupun dengan siswa kelas XI IPA 3. Bu Ica---- guru BK di sekolah SMA Cendrawasih masuk kedalam kelas mereka.

"Pagi anak-anak," sapa Bu Ica sambil menuju ke meja guru.

"Pagi bu," jawab mereka serempak.

"Saya di sini hanya ingin menyampaikan pesan dari Bu Ratih. Ada tugas dari beliau, kalian di suruh membuat rangkuman semua materi dan bab yang ada di buku maupun yang sudah dijelaskan oleh Bu Ratih.
Bu Ratih bilang, itu bisa menjadi nilai tambahan buat kalian. Tugas ini berkelompok, satu kelompok minimal empat orang."

"Ada pertanyaan atau masih ada yang kurang jelas?" tanya Bu Ica sambil berdiri dari duduk nya.

"Emangnya Bu Ratih kemana Bu?" tanya Bani.

"Beliau ada rapat dengan kepala sekolah. Kenapa? Ada keperluan dengan beliau?"

"Nggak ada sih Bu, cuman kangen aja sama Bu Ratih yang cantik dan manis itu," jawab Faisal sambil menyengir kuda.

"Kalian ada-ada aja. Ibu cuman ingin memperingatkan kepada kalian. Belajar dengan sungguh-sungguh dan jangan pernah main-main lagi. Apalagi sampai bolos. Lusa kalian udah kenaikan kelas, kalau nilai kalian jelek. Kalian bisa nggak naik kelas," amanah Bu Ica sambil menatap satu persatu kearah murid yang ada di dalam kelas itu.

"Tenang aja Bu Ica, kita bakal rajin dan nggak bakal main-main kok. Ke ayang Putri aja saya nggak main-main, apalagi ke pelajaran," ucap Faisal dan mendapat sorakan dari teman-teman nya.

Putri yang mendengar itu langsung menunduk karena malu. Tumben sekali playboy cap kadal ini mengatakan seperti itu. Sedangkan Bu Ica, hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah murid nya.

"Ala sia boy. Udah tobat bang?"

"Cewek ke berapa yang lo gombalin kayak gitu sal?" ledek Bani.

"Put, jangan gampang baper sama gombalan Faisal. Dia itu playboy cap kadal. Pasti udah banyak perempuan yang di gombalin kayak gitu sama Faisal," imbuh Alvaro sambil melirik ke arah Faisal.

"Dasar setan lo semua. Ayang Putri, gue udah tobat kok. Gombalin ini hanya untuk dirimu seorang. Percaya deh sama ayangmu ini." Faisal yakin, pasti Putri akan marah kepada nya setelah mendengar bisikan-bisikan setan dari teman-teman itu.

"Iya kah maniszz?" Semua tertawa mendengar respon Putri. Sedangkan Faisal, ia langsung tertunduk lemas. Dugaannya memang tidak pernah salah. Agar Putri tidak marah kepada nya, ia harus membelikannya buku-buku novel yang harganya bisa dibuat untuk nongkrong di cafe.

"Nah kan marah bener dianya," decak Faisal sambil menatap tajam ke arah teman-teman nya.

"Sudah-sudah, lebih baik kalian cepat kerjain tugas dari Bu Ratih. Ingat, satu kelompok hanya terdiri dari empat orang. Kalau begitu, ibu pamit dulu."

"Putri jangan maafin Faisal sampai dia beliin kamu Lamborghini," canda Bu Ica yang berada di depan pintu.

"Ya Allah Ibu Ica. Semoga hari-hari ibu selalu menyenangkan."








Haii apa kabar?
Pada sehat semua kan?
Jaga kesehatan kalian ya, soalnya sekarang banyak orang sakit.

Ouh ya part ini pendek, soalnya aku juga lagi sakit. Aku usahain update walaupun sakit biar kalian nggak nunggu lama.

Gimana sama part ini? Suka nggak?

Maaf kalau banyak yang typo

Sampai jumpa di part selanjutnya 🦄

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang