46. Salah paham

61 4 0
                                    

Happy Reading 🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo
.
.
.
.
.

6 hari kemudian.

Sekarang adalah hari terakhir mereka melaksanakan ujian kenaikan kelas. Selama enam hari ini, otak mereka benar-benar digunakan untuk berpikir keras. Dan sekarang hari terakhir mereka melaksanakan ujian, mata pelajaran hari ini tidak terlalu susah. Jadi mereka bisa sedikit santai dalam mengerjakannya.

Semua murid melaksanakan ujian dengan tenang. Mereka semua sangat lancar mengerjakan ujian, mungkin karena mata pelajaran hari ini tidak terlalu rumit.

Bel istirahat berbunyi, semua murid menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah berbunyi. Kantin sekarang tampak sangat ramai, Andra dan lain memilih tempat paling depan dan paling pojok.

"Sekarang gimana keadaan Tasya? Udah mendingan?" tanya Gita sambil memakan bakso yang sudah tadi ia pesan.

"Alhamdulillah dia sudah membaik, dia sekarang juga udah bisa jalan," jawab Kaira.

"Abian nanti kita liat Tasya yuk, udah lama kita nggak jenguk dia," ajak Gita sambil menatap ke Abian yang ada di samping nya.

"Ayang Putri juga mau ikut nggak liat Tasya?" ajak Faisal kepada Putri yang sedang memakan ice cream nya. Putri adalah wanita yang bisa mengambil hati playboy cap kadal seperti Faisal itu. Setelah dia berpacaran sebanyak lima belas kali, akhirnya ia bisa setia dengan wanita yang ada di depan nya itu.

"Hmm boleh, nanti kita langsung ke rumah nya Andra aja gimana?" usul Putri.

"Waduh kayak nya gue nggak bisa ikutan dulu deh, gue ada janji sama temen online gue," ucap Danis sambil menoleh kearah teman-teman nya.

"Teman apa temen nih? Ouh jadi rencananya mau kayak pak bos sama bu bos nih, yang dulu ketemu secara virtual dan sekarang bisa bangun rumah tangga?" goda Bani sambil menyenggol lengan Danis.

"Nggak gitu bambang, tapi gue aminin deh. Sapa tau percintaan gue semulus bu bos sama pak bos," balas Danis dengan menaik turunkan alisnya.

"Danis, nggak semua jalan orang itu mulus. Pasti akan ada cobaan nya. Allah sudah merencanakan jalan hidup kita masing-masing. Siapa tau juga kan jalan percintaan kamu lebih mulus daripada kita? Tugas kita hanya menunggu dan berdoa supaya kita diberikan yang terbaik oleh Allah," nasehat Kaira dan diangguki oleh semuanya.

"Aamiin YaAllah," jawab mereka serempak.

Bel berbunyi, semua langsung pergi dari kantin dan menuju ke kelas. Tinggal satu mata pelajaran lagi, maka ujian kenaikan akan benar-benar selesai.

Ujian akhir nya selesai juga. Sekarang mereka benar-benar bisa santai, dan menunggu hasil dari kerja keras mereka.

"Wow akhirnya selesai juga, gak kerasa kita udah mau kelas dua belas aja," seru Bani sambil duduk di atas motor nya.

"Yaps benar sekali anda. Kelas dua belas usai, dan kita akan melanjutkan pendidikan masing-masing," timpal Danis.

"Nggak nyangka gue, masa abu-abu gue kayaknya bentar banget deh," ucap Bani sambil mengusap matanya seolah ia sedang menangis.

"Sudah-sudah, gajadi berangkat kita nih. Katanya mau jenguk Tasya," kata Abian sambil menyerahkan helm kepada Gita.

Mereka semua langsung mengemudikan kendaraan mereka masing-masing untuk menuju ke rumah Andra.

Tidak butuh lama, mereka akhirnya sampai ke rumah Andra. Mereka memarkirkan motornya di depan bagasi dan masuk untuk melihat Tasya. Kaira membuka pintu dan mengajak semua untuk menuju kamar Tasya.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang