12.Geng Elang

132 12 0
                                    

Happy Reading 🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo.
.
.
.
.
.
.
Pagi-pagi sekali, Andra sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Tak biasanya Andra semangat seperti ini untuk berangkat ke sekolah. Tanpa sarapan terlebih dahulu, Andra berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat sekolah.

Menggunakan motor sport berwarna merah, Andra pergi dari halaman rumahnya. Sebenarnya Andra tadi ingin menggunakan mobilnya untuk menjemput Kaira. Tapi, Andra tau Kaira akan menolak ajakannya.

Didepan gang rumah Andra, sudah ada teman-teman nya yang menunggunya untuk berangkat bersama. Abian dan Alvaro yang menggunakan motor masing-masing. Bani dan Danis yang boncengan menggunakan motor Bani. Dan Faisal yang menggunakan mobil berwarna putih.

Andra mematikan motornya dan melepas helmnya. "Gimana kemarin? Apa kalian bisa menghadapi mereka?"tanya Andra.

"Ya tentu dong bos, geng Elang itu gada apa-apanya buat kita. Griffinzer itu terlalu kuat untuk geng letoy kayak mereka," ucap Bani dengan sombong.

Yang lain hanya memutar matanya malas mendengar ucapan Bani tadi. "Ekspresi kalian kenapa sih? Yang gue omongin tadi kenyataan kan?" tanya Bani dengan kerutan di dahinya.

"Iya Bani, tapi ekspresi lo bisa biasa aja gak?" ucap Alvaro.

"Tau nih ni anak. Udah kayak orang mau ngajak berantem aja," timpal Danis sambil mendorong kepala Bani.

"Woy, jadi berangkat sekolah gak sih? Ini udah jam berapa, kita bisa telat," teriak Faisal dari dalam mobil nya.

Semua hanya mengangguk dan menyalakan motor mereka masing-masing.

Di perjalanan, mereka berjalan dengan rapi. Geng Griffinzer tidak suka membuat keributan, tidak seperti geng Elang. Musuh dari Griffinzer.

Abian menyalip Andra yang ada di depan nya dan meneriaki sesuatu kepada Andra. "Andra, itu di depan ada mobil Gita. Tadi Gita bilang ke aku, kalau Kaira sekarang berangkat bareng sama dia." Setelah mengucapkan itu, Abian kembali ke belakang agar tidak mengganggap pengendara lain. Andra langsung menambah kecepatan motornya dan berada di belakang mobil Gita.

"Ra, di belakang ada Andra tuh. Kayaknya dia ngawal lo deh," ucap Gita.

Kaira langsung melihat kebelakang lewat kaca mobil Gita dan Andra mengedipkan kedua matanya kearah Kaira. "Gimana ra? Bener kan kata gue?"

"Iya kamu bener, tapi Andra buntuti kita karena di belakang ada geng motor. Itu geng motor yang kemarin ngejar aku sama Andra," ucap Kaira. Gita langsung melihat kebelakang dan ternyata ada geng Elang yang membuat kerusuhan.

"Mau ngapain sih mereka. Nggak capek apa buat keributan sama Griffinzer."

"Emang mereka siapa git? Dia musuh geng Griffinzer?"tanya Kaira dan di angguki oleh Gita.

"Itu geng Elang, mereka musuh Andra dan teman-temannya. Geng Elang diketuai sama Genta. Griffinzer sama Elang sudah bermusuhan dari waktu masih kelas satu SMA. Mereka sering ngajak perang sama Andra, tapi mereka tetap aja kalah," terang Gita.

Gita menambah kecepatan mobilnya saat sudah sampai di sekolah. Andra dan teman-temannya begitu juga, ia tidak mau meladeni Genta dan teman-temannya itu. Mereka semua memarkirkan mobilnya dan segera menyuruh satpam untuk menutup gerbang.

Andra turun dari motornya dan membukakan pintu mobil milik Gita untuk Kaira. "Kamu gapapa kan?"tanya Andra. Kaira hanya mengangguk kuat dan merapikan bajunya.

"Hadehh, mentang-mentang mau nikah," ucap Bani dan mendapatkan tatapan tajam dari Andra dan Abian.

"Mulut Anda bisa diam tidak? Bapak Bani yang terhormat," ucap Andra dengan senyuman penuh arti. Bani langsung menyengir kuda dan menggaruk kepala nya yang tidak gatal.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang