4.Pulang bareng

201 19 2
                                    

Happy Reading🦄
Jangan lupa vote dan komen
.
.
.
.
.
.
.
Andra yang mendengar ucapan dari Kaira barusan hanya bisa diam. Tapi sebenarnya ia semakin penasaran dengan wanita itu. Ia sedikit terkagum juga mendengarkan ucapan Kaira tadi.

Abian mendekat dan memastikan keadaannya Andra. "Kamu gapapa kan?" tanya Abian dan diangguki oleh Andra.

"Kamu sama anak-anak pergi duluan gapapa, aku masih ada urusan dengan perempuan itu. Dan ya, jangan lupa suruh semua anak yang ada di kantin ini melanjutkan aktifitas mereka. Jangan sampai aku colok mata mereka satu per satu karena memperhatikanku dengan perempuan itu," ucap Andra dan diangguki oleh Abian.

"Perhatian! Lanjutkan aktifitas kalian jika kalian masih sayang dengan penglihatan kalian," ucap Abian. Semua murid kangsung melanjutkan aktifitas mereka masing-masing.

Gita yang melihat kegaduhan itu hendak mendekati kearah Kaira, tetapi Abian terlebih dahulu menarik tangan gadis itu dan membawa Gita keluar dari kantin.

Andra menegakkan tubuhnya dan menatap Kaira yang terlihat sangat emosi. "Kenapa jadi kamu yang emosi Kaira, bukan kah seharusnya aku yang emosi kepadamu?" ucap Andra. Kaira langsung menelan ludahnya, seharusnya Kaira tidak melakukan hal yang se ceroboh ini di awal dia sekolah.

"Semua orang di sini tahu kalau tempat yang kamu tempati tadi adalah tempat ku. Tidak ada orang yang berani untuk mendekat atau menduduki bangku itu, tapi kenapa dengan kamu Kaira? Kamu baru saja masuk ke sekolah ini,"

"Tapi, kamu sudah membuat masalah dengan ku?" Andra hanya tersenyum smrik melihat wajah polos Kaira.

"Ya aku memang salah karena duduk di tempatmu. Aku minta maaf karena hal itu, tapi aku tidak akan tinggal diam saat seseorang menyentuhku," jawab Kaira.

Setelah mengatakan itu, Kaira langsung pergi begitu saja. Andra yang melihat tingkah Kaira, semakin penasaran dengan perempuan itu. Sungguh Andra seperti melihat Kaira masa lalunya dalam gadis itu.

"Walaupun aku dulu tidak pernah bertemu dengan nya secara langsung. Tapi aku rasa gadis itu hampir sama seperti 'dia'," ucap Andra dan pergi juga dari kantin.

Kaira sekarang berada di toilet, Kaira mencuci wajahnya dan membenarkan hijabnya yang sedikit berantakan. "Ya ampun, kenapa aku bisa membuat masalah di hari pertama ku sekolah?" Kaira memukul kening nya dan menghela napas panjang.

"Kaira, maafin gue ya. Gue lupa tadi ngasih tau lo tentang tempat duduk itu," ucap Gita yang baru datang entah darimana.

"Iya gapapa Gita, mungkin karena efek ngantuk kamu jadi lupa buat ngasih tau aku," ucap Kaira sambil tersenyum.

"Sekali lagi maafin gue ya ra." Kaira hanya mengangguk sambil tersenyum.

"Ouh ya, gue kesini cuman buat nyari lo. Bel masuk udah bunyi dari tadi, gue nyari lo di kelas gada, di kantin juga gada. Terus tadi ada yang bilang kalau lo di sini, jadi gue susul lo ke sini," ucap Gita panjang lebar.

Kaira tertawa melihat tingkah Gita, menurut Kaira, Gita itu orangnya sangat cerewet. "Iya Gita, udah jangan nyerocos terus, nggak baik kalau perempuan banyak bicara kayak gitu," ucap Kaira yang ditanggapi kekehan oleh Gita.

Mereka berdua keluar dari kamar mandi dan berjalan untuk menuju kelas. Saat melewati murid-murid yang masih ada di luar kelas, pasti mereka semua bicara tentang kejadian di kantin tadi. Kaira hanya bisa menundukkan kepalanya. Jujur, Kaira benar-benar tidak tahu tentang bangku itu dan Kaira juga tidak tahu dengan mereka berenam.

Gita mendekat dan menggandeng tangan Kaira. "Ra, lo tadi kenapa berani banget sih mukul Andra?" tanya Gita dengan sedikit berbisik.

"A-aku tadi juga gada niatan buat mukul dia. Coba kalau dia tadi nggak megang aku, aku nggak bakal mukul dia," ucap Kaira.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang