Happy Reading 🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo.
.
.
.
.
.
.
Tasya terbaring lemah di atas brankar rumah sakit. Walaupun tidak ada luka pada tubuhnya, tapi kakinya yang sakit dan akibat syok. Tubuhnya teras lemas. Ia masih kaget atas kejadian tadi. Sepertinya orang itu sengaja melakukan nya."Tasya gimana keadaan kamu sekarang? tanya Kaira.
"Hmm udah lebih baikan daripada tadi. Tapi kaki aku masih lumayan sakit," jawab Tasya sambil berusaha berdiri dari tidurnya.
Kaira membantu Tasya untuk duduk dan Gita memberikan satu gelas yang berisi air kepada Tasya. Tasya menerima nya dan meminum nya sampai tinggal setengah.
"Tasya, kamu ingat orang yang nyerempet kamu tadi?" tanya Abian.
"Aku nggak tau mukanya, aku cuman tau ke sepeda nya sama jaket yang dia pakai. Jaketnya itu kayak yang nggak asing bagi aku," jawab Tasya sambil mengingat-ingat ciri-ciri orang itu.
"Ouh ya? Coba lo sebutin, siapa tau kita bisa ngenalin dia," ucap Tasya sambil duduk di sebelah Tasya.
"Permisi semuanya," semua orang yang ada di sana langsung mengalihkan pandangannya kepada seseorang yang ada di ambang pintu. Orang itu Zaki, orang kepercayaan Andra.
"Silahkan masuk Zaki," ujar Andra.
"Kualitas kerjamu memang tidak usah diragukan lagi Zaki. Belum sampai satu jam, kau sudah menemukan pelaku itu. Jadi, siapa orang nya?" Zaki menyodorkan beberapa foto dari dalam sakunya kepada Andra. Andra melihat nya satu per satu dan meremas foto itu setelah tau siapa pelakunya.
"Seperti nya dia memang ingin mengobarkan bendera perang dengan mu tuan Andra," ujar Zaki.
"Siapa pelakunya?" tanya Abian penasaran.
"Genta," jawab Andra tanpa berbelit-belit.
"Genta? Kenapa aku kayak yang nggak asing ya sama nama itu," ujar Tasya, dan diangguki oleh Gita.
"Sama, gue juga ngerasa gak asing sama nama itu. Genta, Genta ketua geng Elang itu?" tebak Gita, diangguki oleh Andra dan Abian secara bersamaan.
"Tasya, kamu ngerasa gak asing sama nama itu. Karena dia juga teman kita waktu masih SMP. Dia orang yang dulu suka sama kamu," jelas Abian.
"Kalau emang Genta pernah suka sama Tasya, kenapa dia mau nyelakain Tasya?" tanya Kaira heran.
"Mungkin karena Tasya dekat dengan tuan Andra, jadi dia mau membalas tuan Andra dengan cara nyakitin orang terdekatnya," jawab Zaki.
Andra ingin pergi dari sana tapi Kaira langsung menahannya. "Kamu mau kemana?"
"Aku harus nyari Genta, aku harus ngasih pelajaran buat laki-laki itu," ucap Andra dengan wajah yang penuh amarah.
"Andra dendam itu nggak baik. Aku mohon kamu jangan kemana-mana, cukup waktu itu kamu berantem sama Genta. Sekarang dan seterusnya jangan," pinta Kaira tanpa melepas tangan nya dari Andra.
Andra menghembuskan napasnya kasar dan mengode Zaki dari tatapan matanya. "Saya pamit dulu," Zaki keluar dari ruangan Tasya dengan langkah cepat. Ia harus segera menemukan dan membereskan masalah ini.
"Iya aku janji, aku gak bakal mukul dia. Aku gak bakal bikin genta babak belur. Asalkan, dia gak ngusik kamu. Aku bakal ngebalas Genta dengan izin kamu," jawab Adrian sambil mengelus kepala Kaira.
"Khmm, mon maap nih. Disini masih ada kita bertiga, jadi jangan nge bucin di sini ya ibu bapak," ujar Gita sambil menunjukkan deretan giginya yang rapih.
"Ini iri apalagi ngodein si mas pacar?" goda Andra.
"Nggak, gada yang ngode. Gue cuman ngasih tau kalian berdua aja," jawab Gita ketus.
"Halah, bilang aja kalau lagi ngodein Abian," kata Andra bermaksud membuat Gita kesal.
"Andra udah nggak usah bikin Gita kesal. Andra, gimana kalau kita rawat Tasya sementara di rumah kita?" tawar Kaira sambil melihat kaki Tasya yang diperban.
"Hmm aku serahin aja semua nya ke kamu," jawab Andra.
"Eh nggak usah, aku masih bisa tinggal di apartemen. Kalau aku tinggal sama kalian, nanti siapa yang nempatin apartemen aku?"
"Kalau soal apartemen kamu nggak usah khawatir, yang penting itu keselamatan kamu. Kita nggak tau kan nanti apa yang bakal Genta lakuin lagi ke kamu. Jadi buat mengantisipasi, kamu tinggal dulu sama kita," jelas Kaira dan diangguki oleh Andra. Mereka berdua tidak mau terjadi apa-apa kepada Tasya, jika disimpulkan. Tasya celaka seperti ini juga karena Andra.
"Maaf kalau udah ngerepotin kalian," ucap Tasya tidak enak hati.
"Kamu nggak ngerepotin sama sekali. Aku malah seneng kalau kamu nanti tinggal di rumah aku, aku bisa ada teman," balas Kaira.
"Dokter udah bolehin kamu pulang kan?" tanya Abian dan diangguki Tasya.
"Kalau gitu, kita langsung pulang aja yuk," ajak Andra dan keluar dulu dari ruangan itu.
Abian kembali menggendong Tasya menuju mobil, dan diikuti oleh Gita dan Kaira dari belakang.
"Hmm, Gita kamu yang bawa mobilnya. Aku sama Abian ngikutin kalian aja dari belakang," titah Andra sambil memberikan kunci mobilnya kepada Gita.
"Lo mau ngikutin kita pakai apa? Pakai karpet nya Aladin? Kita aja kesini bareng-bareng pakai mobil lo," geram Gita, laki-laki di depan nya ini memang menyebalkan sekali.
"Tadi Zaki bawa motor ke sini, dan motornya ditinggal. Nanti aku sama Andra yang bawa motornya," sahut Abian sambil mendudukkan Tasya ke dalam mobil.
Andra membukakan pintu mobil untuk Kaira dan menyuruhnya untuk masuk. "Kalau ada apa-apa langsung telpon aku aja. Mbak supir, silahkan ke kursi mengemudi. Dan bawa istriku tercinta ini ke rumah dengan keadaan sehat, tanpa lecet sedikitpun," perintah Andra sambil menaik turun kan alisnya ke arah Gita.
"Muka lo bisa biasa aja gak sih? Muka lo itu ngeselin, kayak mukanya Samsudin," jawab Gita dengan tangan yang bersedekap dada.
"Hooh tenan," ucap Andra yang mampu membuat Gita tambah kesal.
"Gue tampol juga lo. Udahlah malas gue ngomong sama orang kayak lo. Mendingan gue ngomong sama Slamet daripada ngomong sama lo." Gita menuju ke kursi mengemudi dan membawa mobil itu pergi keluar dari halaman rumah sakit.
"Udah bercanda nya? Sekarang gimana sama Genta?" tanya Abian serius.
"Kita bahas ini nanti didi basecamp. Sekarang kita ikutin mereka dari belakang, nanti kalau mereka sudah sampai dengan selamat. Kita langsung ke basecamp aja, kita bahas ini dengan yang lain," jawab Andra dan menaiki motornya. Abian hanya mengangguk dan naik ke atas motor juga.
Andra mengemudikan motornya dengan kecepatan tinggi, sedangkan Abian yang dibonceng terlihat sangat tenang.
Mobil yang dibawa Gita sampai di rumah dengan aman. Andra dan Abian langsung menuju ke basecamp untuk membahas tentang Genta dan teman-temannya. Zaki juga sudah sampai di basecamp dengan informasi yang ia ketahui.
Haii? Apa kabar?
Update lagi nihh, biar kalian nggak nunggu lama.Maaf kalau banyak yang typo
Makasih buat yang udah vote dan komen.Sampai jumpa di part selanjutnya 🦄

KAMU SEDANG MEMBACA
Draka-End
Novela Juvenil𝙥𝙚𝙧𝙛𝙚𝙘𝙩 𝙜𝙧𝙞𝙡••••>𝘿𝙧𝙖𝙠𝙖 Mulai:April-2022 Selesai:Nov-2022 Sebuah perjalanan cinta karena perjodohan. Diusianya yang baru saja masih SMA, mereka harus dijodohkan. Perjodohan yang tidak diinginkan oleh Kaira, tapi perjodohan yang diing...