43.Hari bahagia

65 4 2
                                    

Happy Reading🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo
.
.
.
.
.
.
Tasya kembali dengan membawakan dua gelas yang berisi teh manis. Tasya menaruh nampan diatas meja dan meletakkan dua gelas itu di depan Andra dan Kaira.

"Makasih Tasya," ucap Kaira sambil mengambil teh itu dan meminumnya.

"Ouh ya, kamu nggak takut sendirian di sini?" tanya Andra sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Kaira.

"Nggak biasa aja, aku ini cewek pemberani. Lagian 'sepi' adalah teman aku," jawab Tasya.

"Khm, Abian nggak ada niatan mau kesini Sa?" Kaira mengalihkan topik pembicaraan mereka. Ia rasa kalau pertanyaan Andra terus dijelaskan, nanti akan menjadi hal yang sangat menegangkan. Dan akan membuat suasana tidak nyaman.

"Ouh ya tadi dia bilang mau kesini, tapi nggak tau juga. Mulia tadi nggak dateng-dateng. Tapi coba aku telpon dulu ya." Tasya hendak mengeluarkan ponsel nya dari saku celananya tapi niat nya terurung karena suara bel.

"Ah mungkin itu Abian. Aku buka dulu ya pintu nya." Tasya bangkit untuk membukakan pintu dan ternyata benar, itu Abian––––bersama Gita.

"Silahkan masuk bapak Abian. Di dalam ada tuan Andra dan nyonya Kaira. Ouh ya, untuk ibu Gita saya persilahkan juga untuk masuk," ucap Tasya dengan bahasa formal yang dibuat-buat.

"Terimakasih putri Tasya," Gita membalas dengan cara sedikit membungkukkan badannya.

"HAHAHAHA, ternyata kamu lucu juga Gita. Yaudah yuk masuk," Tasya menggandeng tangan Gita dan menariknya untuk masuk.

"Widih maksudnya ini lagi kumpul-kumpul dadakan gitu ya," ujar Gita saat melihat Andra dan Kaira yang sudah ada di dalam.

Gita duduk di bangku sebelah Tasya dan disusul oleh Abian. "Kalau sama-sama mau kesini, kenapa nggak bareng aja tadi?" tanya Abian.

"Mau nya sih gitu, tapi seperti nya kalian masih mau ngobrol berdua, jadi kita tinggal aja."

"Ouh ya Git, gimana? Beneran dibawa ke penghulu gak?" tanya Andra.

"Ck apaan sih lo ndra, penghulu-penghulu pala lo," jawab Gita ketus.

"Penghulu nya nanti, sekarang lagi berusaha buat memahami satu sama lain," imbuh Abian.

"Maksud kalian? Kalian pacaran?" tanya Tasya dengan semangat 46.

Abian dan Gita mengangguk bersamaan.

"DEMI APA? KALIAN SUDAH JADIAN? SUMPAH?!" Tasya berteriak kesenangan, senang dan tidak percaya menjadi satu baginya saat ini.

"Selamat buat kalian. Kalian berdua beruntung banget bisa dapetin sahabat aku yang baik ini," ujar Tasya dengan senyum sumringah.

"Buat ngerayain hari ini, aku mau buatin kue untuk kalian. Tunggu ya," lanjut Tasya.

"Tasya kenapa harus pakai kue sih? Emang ada yang ulang tahun?" tanya Gita.

"Nggak ada emang, tapi aku mau rayain hari ini. Hari ini adalah hari yang paling bahagia buat aku. Jadi aku mau ngerayain sama kalian." Tasya bangkit dari duduknya dan menuju dapur.

Tapi tidak lama kemudian, Tasya kembali dengan tangan yang kotor karena tepung. "Aku keluar dulu ya, mau beli gula. Aku lupa kalau gula aku abis, udah ngaduk tepung baru ingat," ujar Tasya sambil mengelap sisa-sisa tepung yang ada ditangan nya.

"Mau aku temenin?" tawar Kaira dan mendapatkan gelengan dari Tasya.

"Nggak perlu, kamu di sini aja. Tempat nya deket kok dari sini," jawab Tasya dan langsung pergi keluar untuk membeli bahan-bahan yang dia perlukan.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang