17.Rasa itu, masih ada

164 8 0
                                    

Happy Reading 🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo
.
.
.
.
.
.
.
"Kenapa nggak masuk?" tanya Andra dan duduk di dekat Kaira.

"Gapapa, cuman pengen di sini aja. Lagian teman-teman kamu ada didalam, nggak enak kalau aku ada diantara kalian," jawab Kaira dan di angguki oleh Andra.

"Kamu kenapa kok nggak masuk? Temenin aja sahabat kamu, aku di sini aja gapapa," ucap Kaira.

"Mereka semua bisa ngurus diri mereka sendiri. Lagian aku nggak boleh nemenin istri aku?" ucap Andra.

Kaira terkekeh pelan dan menatap Andra. "Andra, kalau aku bilang aku masih suka sama kamu. Kamu bakal percaya nggak?" tanya Kaira.

"Hmm, mungkin nggak mungkin iya. Karena aku juga nggak yakin ra kamu masih suka sama aku. Tapi, aku yakin juga kalau rasa itu masih ada," ucap Andra sambil menatap Kaira.

"Apa yang membuat kamu percaya dan apa yang buat kamu nggak percaya?" tanya Kaira.

"Yang buat aku nggak yakin. Perasaan kamu ke aku itu udah lama banget, siapa tahu perasaan kamu ke aku udah gada. Karena waktu."

"Yang buat aku yakin, yakali kamu bisa ngelupain orang seganteng dan sebaik aku," ucap Andra percaya diri. Kaira langsung melotot kan matanya dan memukul Andra pelan.

"Ih apaan sih, sifat kamu emang dari dulu nggak pernah berubah ya. Tetap aja sering kepedean sama ngeselin," ucap Kaira.

"Emang kamu tahu sifat aku? Sedangkan dulu aku sama kamu nggak pernah ketemu, cuman ngobrol lewat handphone," ucap Andra dan membuat Kaira terdiam.

"Ah udahlah lupain aja," ucap Kaira dan bangkit dari duduknya. Andra memegang tangan Kaira agar gadis itu tidak meninggalkan nya.

"Kenapa kamu nanya kaya tadi?" tanya Andra serius. Andra juga berdiri dan mensejajarkan tubuhnya dengan Kaira.

"Gapapa, cuman nanya aja," jawab Kaira. Andra menatap Kaira dengan tatapan menginterogasi.

"Jujur, aku masih percaya banget kalau kamu masih suka sama aku. Itu jawaban serius dari aku untuk pertanyaan kamu tadi,"

"Sekarang aku mau, kamu jujur kenapa kamu nanya kayak gitu," ucap Andra dengan mata yang masih menatap Kaira.

"A-aku masih suka sama kamu. Andra," ucap Kaira dengan takut.

Andra semakin mendekat kan wajahnya dengan Kaira, dan Kaira otomatis langsung mundur beberapa langkah. "Apa kamu bercanda, Kaira?" tanya Andra.

Kaira langsung menggeleng kuat dan menatap Andra. "Aku nggak bercanda, aku masih suka sama kamu. Aku masih cinta sama kamu," ucap Kaira dengan nada berani. Andra langsung memeluk Kaira dengan sangat erat.

"INI YANG AKU TUNGGU MULAI DULU," teriak Andra tanpa melihat keadaan sekitar.

"Andra, malu dilihat orang-orang. Lihat tuh temen kamu sampai keluar," ucap Kaira sambil menatap teman-teman Andra yang sudah ada di depan pintu.

"Bos masih sehat kan?" tanya Danis.

"Gini ya kalau udah nikah. Mak, pengen nikah," ucap Bani.

Andra tidak mendengar apa ucapan teman-teman nya itu, ia semakin mengeratkan pelukan nya kepada Kaira.

"Kalau bu bos suka sama pak bos, berarti pernikahan mereka nggak terpaksa dong," ucap Alvaro dan di angguki oleh teman-teman nya.

"Yeayy, kita akan dapat ponakan," ucap Faisal dan mendapatkan tatapan dari Kaira. Andra melepas pelukan nya dan merangkul Kaira.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang