24.Supermarket

115 5 0
                                    

Happy Reading🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo!
.
.
.
.
.
.
.
Sepulang dari rumah sakit, Kaira langsung tidur tanpa mengganti pakaiannya. Sedangkan Andra setelah mengantarkan Kaira, ia langsung pamit untuk pergi ke basecamp. Andra di basecamp tidak terlalu lama, mungkin cuman dua puluh menit. Setelah itu Andra pamit pulang, tidak mungkin juga kalau ia meninggalkan Kaira dalam keadaan sakit.

Di sore hari yang cerah itu, seusai dari basecamp. Andra bersiap untuk melaksanakan solat asar. Andra membuka gorden dikamar nya supaya cahaya sore bisa masuk kedalam kamarnya. Kaira membuka matanya saat cahaya langsung mengenai matanya.

"Ra, waktunya solat asar," ucap Andra sambil mengambil peci di dalam lemari. Kaira bangun untuk mengumpulkan arwah-arwah nya dan mengumpulkan niatnya.

Kaira langsung tersenyum saat melihat Andra memakai sarung dan baju koko. Sarung berwarna hitam dan baju koko berwarna abu-abu sungguh sangat cocok dipakai Andra. "MasyaAllah, suami aku ganteng banget sih." Andra langsung membalikkan tubuhnya dan melihat kearah Kaira yang senyum-senyum tidak jelas.

Andra mendekat dan ingin mengecek keadaan istrinya. Andra ingin menyentuh jidat Kaira, tapi Kaira langsung menepisnya dengan tangan yang berbalut dengan selimut. "Andra kalau kamu pegang aku. Nanti wudhu kamu batal," ucap Kaira memperingati.

"Kamu tadi nepis tangan aku. Sama aja kamu megang aku kan?" tanya Andra.

"Andra, tapi tadi tangan aku berbalut sama selimut kan? Jadi itu gapapa, soalnya ada penghalang yang membuat aku nggak nyentuh kamu secara langsung," jelas Kaira.

Andra hanya mengangguk sambil menyengir. "Yaudah kalau gitu istriku yang solehah. Kamu cepat bersiap buat solat." Kaira langsung mengangguk dan beranjak dari kasur.

"Kaira tunggu!" Kaira langsung berhenti dan berbalik untuk menghadap ke Andra. Kaira mengangkat kedua tangan nya seolah bertanya ada apa?

"Rok kamu ada merah-merah nya. Kamu terluka?" Kaira langsung memutar roknya, dan Kaira langsung menepuk jidat nya.

"Andra, aku datang bulan. Haduh pasti seprei nya kenak darah aku," ucap Kaira tidak enak hati.

"Aku mau mandi dulu terus aku ganti ya dra seprei nya?" Andra hanya terkekeh dan mengangguk. Kaira langsung berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Kaira, aku ke kamar samping dulu ya. Aku solat di sana aja," teriak Andra.

"Iya Andra, maaf karena udah nunda solat kamu," teriak Kaira dari kamar mandi. Andra keluar dari kamarnya dan menuju kamar samping untuk melaksanakan solat asar.

Kaira segera membersihkan dirinya agar bisa segera membersihkan seprei itu.

Hanya membutuhkan waktu lima belas menit, Kaira selesai dengan ritual mandi nya. Kaira sekarang menggunakan dress simpel berwarna pink dan hijab berwarna hitam. Kaira menuju ke lemari dan mengambil seprei baru. Kaira melepas seprei yang ada darahnya dan mengganti nya dengan seprei baru.

"Untung darahnya nggak sampe ke kasurnya," ucap Kaira lega. Andra masuk kedalam kamar dan masih memakai baju koko.

"Andra, selama aku mandi kamu masih ada di luar?" tanya Kaira sambil memegang seprei yang baru saja ia ganti.

"Tadi habis solat aku diem di bawah dulu. Pembantu kita udah datang," ucap Andra. Kaira langsung mengangguk dan membawa seprei itu keluar.

"Kalau nggak sibuk mau anterin aku nggak?" tanya Kaira saat melewati Andra.

"Aku nggak sibuk, kamu mau kemana?" tanya Andra.

"Aku mau ke supermarket mau beli kebutuhan rumah. Sekarang pembantu kan udah datang, jadi kita udah mulai bisa belanja kebutuhan. Bibi yang nyiapin, kita yang belanja," terang Kaira. Dan di angguki oleh Andra.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang