34.Ada aku disini

74 4 0
                                    

Happy Reading 🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo.
.
.
.
.
.
.
.
Kaira dan Andra masih ada di rumah orang tua Kaira. Sebenarnya mereka sudah ingin pulang, tetapi Fadil masih rindu dengan putri nya itu.

"Kalian nginep aja ya?" pinta Fadil kepada Andra dan Kaira.

"Abi, kalau kita nginep gimana sama rumah kita? Kaira sama Andra udah mulai tadi di sini, abi aja yang telat pulang," ucap Kaira sambil mengerucutkan bibir nya.

"Abi juga gak tau kalau kalian mau kesini sayang. Kalau tau abi bisa pulang dari tadi," jawab Fadil sambil mengelus kepala Kaira.

"Ouh ya Andra, sekarang gimana ngaji nya. Udah bisa?" tanya Fadil sambil menyeruput teh yang dibuatkan oleh Anita.

"Alhamdulillah abi, sekarang udah lumayan bisa. Andra juga sekarang berusaha buat ngafalin surat-surat pendek," jawab Andra sambil tersenyum tipis.

"Alhamdulillah kalau begitu. Semoga prosesnya lancar ya." Andra mengangguk sebagai jawaban.

"Umi, abi. Kita pamit ya, udah sore," pamit Kaira.

"Assalamu'alaikum." Kaira dan Andra menyalami tangan Anita dan Fadil dan segera pergi dari sana.

"Waalaikumsalam," jawab Fadil dan Anita bersamaan.

***
Abian sekarang berada di apartemen Tasya. Tadi Tasya memintanya untuk datang. Entah ada kepentingan apa.

"Ada apa? Kamu butuh sesuatu?"

"Hmm, sebenarnya gada sih. Aku cuma mau minta tolong anterin aku ke rumah Andra," jawab Tasya.

"Ha? Ke rumah Andra, ngapain kamu kesitu?" tanya Abian sambil mengernyitkan alisnya.

"Iya ke rumah Andra, aku mau ngembaliin handphone nya Kaira. Aku takut kalau ke sana sendiri," jawab Tasya sambil beranjak dari duduknya.

"Tunggu dulu, aku mau siap-siap bentar."

Abian tidak ingin ambil pusing, lebih baik ia menikmati cemilan yang ada di depan nya sambil menonton TV. Tugas dia hanya menjaga Tasya, bukan mencampuri urusannya.

"Abian ayo berangkat. Aku udah siap." Abian langsung berdiri dan mengikuti Tasya dari belakang.

Abian memberikan helmnya kepada Tasya dan Tasya menerimanya dengan senang hati. "Terimakasih wahai pangeran Abian," ucap Tasya sambil terkekeh. Abian juga tersenyum melihat Tasya yang tampak happy.

"Waduh udah lama gak liat senyuman nya mas Abian, sekali liat langsung buat orang meleleh aja." Abian menggelengkan kepalanya melihat tingkah Tasya. Abian juga sudah lama tidak melihat Tasya yang gembira seperti ini.

"Tasya kamu harus tetap jadi Tasya yang gembira dan cerewet kayak gini ya. Jangan pernah pikir kamu itu sendiri, ada aku di sini. Aku akan tetap selalu ada di samping kamu. Jadi jangan merasa kalau kamu itu sendiri." Abian mengelus kepala Tasya dan tersenyum kearah wanita manis yang ada di depannya.

"Makasih Abian, walaupun mereka udah ninggalin aku. Kamu tetap ada sama aku. Seharusnya aku mulai dari dulu pindah ke sini, daripada tinggal sama mereka,"

"I will always be there for you,"

"Jadi berangkat gak?" tanya Abian dan Tasya mengangguk.

Abian mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Rumah Andra dengan apartemen Tasya memang lumayan jauh, tapi dia juga tidak mungkin mengajak Tasya ngebut-ngebutan di jalan.

"Tumben Jakarta seindah ini," ucap Tasya kagum.

"Mau tau yang lebih indah gak?" Abian menancapkan gasnya dan Tasya pun otomatis memeluk Abian. Tasya tidak keberatan kalau Abian menambah kecepatan motornya, Tasya rasa ini sangat seru.

***
Andra dan Kaira sudah sampai di rumah mereka. Andra membukakan pintu mobil untuk Kaira dan menggandeng istri nya itu.

"Merusak keindahan soreku." Kaira dan Andra langsung menoleh kearah suara, ternyata ada Gita yang sedang duduk di kursi depan.

"Gita? Ngapain di situ, kenapa nggak masuk?" tanya Kaira.

"Gapapa, gak enak aja kalau harus masuk. Walaupun pembantu kalian udah nyuruh gue masuk, tetep aja gak enak kalau yang punya rumah gada," ucap Gita sambil berdiri dari duduk nya.

"Woy dra, apa kabar? Udah lama kita nggak ketemu." Gita menaikkan satu alisnya tanda ia menyapa Andra.

"Baik. Itu kamu bawa apa?" tanya Andra sambil menunjuk barang yang ada di meja.

"Ouh ini, gue bawa jagung sama sosis. Kita barbeque di sini malam ini. Gue juga udah ngajak temen-temen yang lain," ucap Gita seperti orang yang tidak punya salah. Apa-apaan ini, Kaira dan Andra tidak tahu apa-apa dan belum menyiapkan apapun tiba-tiba Gita mengajak mereka untuk barbeque.

"Kok dadakan Git? Aku belum nyiapin keperluannya loh," ucap Kaira.

"Aelah cuman gitu doang, tenang. Itu urusan yang lain. Kalian berdua cuman minjemin kita tempat." Kaira dan Andra hanya bisa pasrah. Lebih baik mereka mengiyakan saja daripada harus meributkan hal ini.

"Oke kalau gitu. Kamu mau masuk apa tetep di sini?" tanya Andra.

"Ya masuk lah, ngapain gue sendirian di depan." Gita membawa barang-barang yang ia bawa tadi dan dibantu oleh Kaira.

"Yuk masuk, udah lama aku gak ngobrol sama kamu." Gita tersenyum dan melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam. Tapi langkah Kaira dan Gita terhenti saat ada suara motor berhenti.

Gita menoleh kearah belakang dan melihat Tasya yang dibonceng oleh Abian.

Abian membukakan helm yang digunakan oleh Tasya dan membenarkan rambut Tasya yang berantakan. "Gini kan cantik," ucap Abian sambil tersenyum.

Gita tersenyum getir dan menundukkan kepalanya. Kaira melihat Gita yang menundukkan kepalanya dan menanyakan keadaan sahabatnya itu.

"Gita, kamu gapapa?" Gita hanya menggeleng.

"Itu Abian sama Tasya kan?" tunjuk Gita kearah Abian dan Tasya yang sedang berjalan menuju mereka.

"Hai Kaira," sapa Tasya sambil melambaikan tangannya. Kaira tersenyum sebagai balasan.

"Widih si kucing udah punya pasangan nih. Sejak kapan?" tanya Gita kepada Abian.

"Kucing? Maksud kamu Abian?" tanya Tasya dan di angguki oleh Gita.

"Ouh ya, nama gue Gita." Gita mengulurkan tangan nya kepada Tasya dan Tasya menerimanya dengan senyum manis.

"Tasya. Nama panggilan kamu ke Abi, lucu juga ya. Kucing." Gita hanya tersenyum dan membawa barang yang ia bawa kedalam dan meninggalkan Kaira, Andra, Tasya, dan Abian di depan.

"Ouh ya ra, aku kesini mau nganterin handphone kamu. Waktu itu Faris nitipin ini ke kamu. Aku nggak tau juga kenapa handphone kamu ada di Faris," ucap Tasya sambil menyerahkan handphone milik Kaira.

"Makasih Tasya, seharusnya kamu bilang lewat Andra aja biar aku aja yang jemput ke sana."

"Aku udah bilang ke Andra, tapi Andra gak balas pesan aku. Mungkin Andra sibuk jadi gak sempat baca pesan aku," ucap Tasya sambil menunduk kepala nya.

"O-ouh gitu, yaudah yuk ikut aku kedalam. Kita bantu Gita nyiapin bahan buat barbeque nanti. Gada penolakan, ini aku yang ngundang kamu buat ikutan barbeque nanti malem." Tasya hanya mengangguk dan mengikuti Kaira dari belakang.

"Kegiatan tiap minggu gimana? Aman kan?" tanya Andra kepada Abian.

"Aman, anak-anak masih tiap minggu ke panti sama suka bagiin makanan," jawab Abian.

"Syukurlah kalau gitu, aku sekarang belum bisa buat ngurusin Griffinzer. Aku harap kamu bisa ngurusin semuanya sampai nanti aku aktif lagi bareng kalian." Abian mengangguk dan mengajak Andra untuk masuk ke dalam.






Hai, Hai.
Apa kabar? Semoga pada sehat selalu ya.
Update lagi nih bestii
Gimana sama part ini?
Maaf kalau kurang seru ya
Maaf juga kalau banyak yang typo.

Sampai jumpa di part selanjutnya 🦄

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang