25.Perang

92 3 0
                                    

Happy Reading 🦄
.
.
.
.
.
.
Andra tidak mengurangi kecepatan mobilnya sama sekali. Bukannya Andra takut untuk melawan mereka, tapi Andra mengkhawatirkan keadaan Kaira. "Andra, kenapa yang ngikutin tambah banyak? Tadi cuman satu, terus kenapa jadi satu geng." Andra melihat kearah belakang. Sial, ternyata itu adalah geng Elang.

"Kaira, hubungi Abian. Suruh dia buat kesini, kita nggak bisa terus-terusan kayak gini. Dan suruh juga dia membawa semua anggota Griffinzer." Kaira langsung mengambil handphonenya dan menghubungi Abian.

"Assalamu'alaikum Abian," ucap Kaira saat telpon nya sudah terhubung dengan Abian.

"Wa'alaikumussalam ra, ada apa?"

"Abian, aku sama Andra lagi dikejar sama geng. Kayaknya mereka ngaja perang. Andra mau kamu sama anak-anak kesini. Bawa anggota Griffinzer ."

"Sekarang kamu ada di mana? Sherlock sekarang." Kaira langsung mematikan telpon nya dan mengirim lokasi mereka sekarang.

Setelah menerima pesan dari Kaira, Abian langsung mengajak semua teman-teman nya yang ada di markas. Abian juga menyuruh Alvaro untuk menelpon anggota Griffinzer yang ada di daerah dekat Andra dan Kaira berada.

Abian dan yang lain langsung menancap gas. Tanpa Kaira menyebutkan geng itu, Abian sudah tau siapa mereka. Siapa lagi kalau bukan geng Elang. Abian bingung, kenapa mereka ingin menyerang Andra? Bukannya perjanjian waktu mereka balapan belum sampai satu bulan.

Jarak markas dengan lokasi Andra tidak terlalu jauh, karena Andra tadi pergi ke supermarket dekat rumahnya. Dari sedikit kejauhan, Abian sudah melihat geng Elang. Abian mengangkat tangannya dan seolah mengajak semua untuk menambah kecepatan mereka.

Geng Griffinzer menerobos rombongan geng Elang dari belakang. Kedua geng itu menyatu dalam satu jalan. Abian mendekat ke arah mobil Andra untuk memberitahu kalau mereka sudah sampai. Sedangkan yang lain, masih menjadi satu dengan geng Elang. Mungkin orang yang melihat nya terkagum, saat melihat kedua geng motor bersatu dengan motor besar dan jaket kebanggaan mereka.

"Andra, kita semua siap!" teriak Abian. Dari dalam mobil, Andra hanya mengangguk dan mengemudikan mobilnya menuju ke tempat kosong. Abian juga, ia memancing geng Elang dan menyuruh teman nya untuk menuju ke tempat kosong, yang ingin dituju oleh Andra.

Setelah sampai ditempat yang sepi atau mungkin sudah jarang dilewati. Andra memarkirkan mobilnya cukup jauh dari tempat teman-teman nya dan musuh nya berhenti. "Kaira, kamu tunggu di dalam mobil. Apapun keadaannya, kamu nggak boleh keluar," titah Andra.

"Andra, kamu yakin mau bertarung pakai baju koko sama sarung?" tanya Kaira.

Andra menepuk jidat nya dan tersenyum tipis. "Pakaian bukan masalah besar, yang penting itu kekuatan nya." Andra langsung keluar dari mobil nya, tapi sebelum keluar ia mengecup kepala Kaira singkat.

Kedua geng motor sama-sama berhenti dan menerima motor masing-masing. Andra maju sebagai pemimpin dari geng Griffinzer dan Genta sebagai ketua geng Elang.

Anggota Griffinzer merasa heran kepada ketuanya itu, bisa-bisa ia bertarung menggunakan baju koko dan sarung. "Andra, apa kamu tidak memakai kolor?" tanya Abian sedikit berbisik.

"Tenang saja aku memakainya walaupun hanya sebatas lutut," jawab Andra dan Abian menghembuskan napasnya lega.

"Genta, apa lo lupa sama perjanjian waktu kita balapan?" tanya Andra dengan tangan yang dilipat di dada.

"Kalau gue memang lupa, lo mau apa?" tanya Genta balik.

"Ya gue biasa aja sih, gue udah tau kalau lo sama geng lo memang nggak bisa nepatin janji. Terus maksud lo ngajak semua anggota lo, lo mau perang sama gue?"

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang