45.Ujian kenaikan

63 4 0
                                    

Happy Reading 🦄
Jangan lupa vote dan komen
Tandai kalau typo
.
.
.
.
Kita semua sudah tau, bahwa ekspektasi tidak akan seperti realita
Tapi kenapa kita masih berekspektasi tinggi?
_Abian Jonathan_
.
.
.

Andra memarkirkan motor sport itu di depan markas Griffinzer. Andra dan Abian berjalan berdampingan, aura gagah dari kedua laki-laki itu sangat terpancar. Semua orang yang ada di sana menundukkan kepala, mereka tau pasti tidak ada yang beres. Karena semua anggota dikumpulkan, maupun itu inti atau bukan. Jarang-jarang sekali bos nya itu menyuruh mereka untuk berkumpul.

Andra dan Abian duduk di kursi panjang yang ada di markas itu dan mengeluarkan handphone mereka dari saku celananya.

"Kita pasti akan menghadapi geng Elang, entah itu kapan. Zaki pasti sudah menceritakan tentang perbuatan Genta. Kemungkinan besar mereka pasti akan segera menyerang kita,"

"Saya harap kalian lebih memperkuat bela diri kalian, dan siap untuk perang kapan saja," jelas Andra.

"Zaki, apakah kamu sudah menemukan markas mereka?" tanya Andra.

"Maaf tuan, saya belum menemukan markas mereka. Karena mereka sering sekali pindah tempat," jawab Zaki dengan kepala yang masih menunduk.

Andra bangkit dari duduknya dan merapikan bajunya yang sedikit kusut karena tekukan waktu duduk tadi. "Saya pamit dulu, saya serahkan semuanya kepada Abian dan Zaki." Andra keluar dari basecamp itu dengan langkah dan tubuh yang sangat gagah.

Andra mengangkat telpon dari ponselnya sambil menaiki motornya. "Ada apa kekasihnya Andra?"

Diseberang sana, Kaira mengulum senyum dengan pipi yang memerah. "Assalamu'alaikum Andra, kamu ini kebiasaan banget," tegur Kaira.

"Waalaikumsalam kekasihnya Andra dunia maupun di akhirat. Ada apa hmm?"

"Andra, udah jangan manggil aku kayak gitu. Nggak baik buat kesehatan jantung aku," jawab Kaira jujur.

"Ceritanya lagi salah tingkah ni? Tumben banget kekasihnya Andra ini bilang kalau lagi salting?" Andra semakin menggoda Kaira, pasti sekarang wajah istrinya sudah semerah tomat.

"Andra udah! Kamu kemana kok belum sampai di rumah?" tanya Kaira mengalihkan topik pembicaraan, jika gombalan Andra dilanjut. Itu sungguh sangat tidak baik untuk kesehatan jantung nya.

"Masih ada urusan sama anak-anak. Jadi aku langsung ke basecamp. Ada masalah di sana?"

"Nggak ada, cuman aku khwatir aja sama kamu. Kamu udah mau pulang?"

"Hmm, ini aja aku udah ada di atas motor. Kenapa? Mau nitip sesuatu?" tanya Andra dan mendapatkan kekehan dari Kaira.

"Nitip mie ayam, terus minum nya es kopi," jawab Kaira sambil menggigit jari telunjuk nya.

"Iya nanti aku bawain, kalau gada lagi aku tutup telpon nya. Assalamu'alaikum kekasihnya Andra." Andra mematikan sambungan telpon nya dan mengemudikan motornya untuk mencari mie ayam pesanan Kaira.

***
Hari ini adalah hari pertama mereka melaksanakan ujian kenaikan kelas. Ujian akan dilaksanakan selama tujuh hari berturut-turut. Semua siswa sedang fokus dengan buku masing-masing. Begitupun dengan Andra dan teman-teman. Mereka sangat fokus untuk belajar. Mereka harus naik kelas, supaya bisa segera lulus dan melanjutkan ke perguruan tinggi.

"Ini gada acara buat kakak kelas kita yang udah lulus?" tanya Bani dengan tangan yang masih sibuk membuka-buka buku.

"Ada, tapi acaranya digabung sama acara kenaikan kelas. Jadi ngerayain hari ke lulusan sekaligus kenaikan kelas," jawab Andra.

Draka-EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang