"Rikaa!!"
Hange lari sekecang mungkin ke arah wanita yang ia jeritkan namanya setelah berhasil melepaskan diri dari dua anggota Yeagerist yang memeganginya.
Mencapai wanita tersebut, Hange langsung menyudutkannya ke dinding. Dua Yeagerist itu berusaha mengejar dan menangkapnya. Namun, Rika meminta mereka untuk berhenti.
"Katakan padaku—katakan padaku kalau ini bohongan! Aku tau kamu, Rika! Kamu takkan mau bekerja sama dengan Zeke!!!" teriak Hange. Berharap dan sungguh berharap bahwa ini tidak nyata. Bahwa keraguannya selama ini salah. Tetapi, dirinya dibikin lemas ketika melihat Rika malah tersenyum miring.
"Pfff! Hehe... Kamu itu sangat lucu Hange. Haha!" Perempuan dengan mata hitam tersebut tergelak riang seolah-olah telah mendengar candaan yang menggelitik perut.
"Kamu yakin sekali aku akan selalu mendukungmu. Bagaimana kamu tahu benar aku tak akan mengambil sisi Eren atau Zeke, dan terus bersamamu?" katanya dengan nada merendahkan. "Karena kamu sahabatku, begitukah? Sejak kapan kita ini sahabat? Semua itu cuman khayalanmu, bodoh."
"Sejak awal aku bergabung ke Pasukan Pengintai itu karena kesepakatanku dengan Erwin. Jika dia sudah tiada, buat apa aku tetap di sini? Kenapa aku harus mengikutimu yang bahkan tidak punya satu pun solusi untuk masalah kita, hm?" Rika mengangkat dagu Hange dengan tangan kanannya, memaksa dia untuk menengakkan kepala.
"Kamu tak tahu apa pun tentang aku, Hange. Berhenti beranggapan sebaliknya."
"Aku—Aku percaya padamu...!"
"Percaya padaku? Yang benar saja." Rika mendengus sinis, demikian melepaskan dagu Hange. "Lalu, kenapa kamu tidak bilang ke aku di mana Zeke berada saat aku tanya padamu?"
"Itu karena—"
"Karena ucapan itu omong kosong." Ekpresi Rika langsung berubah jadi menyeramkan yang membuat Hange bungkam. "Kau pernah bilang padaku kalau percaya padaku melebihi siapa pun di dunia ini. Tapi, diakhirnya kau meragukanku juga."
"Tak ada lagi kah yang bisa kau katakan? Kalau gitu pembicaraan kita selesai di sini." Setelah itu Rika mendorong kuat Hange hingga sempoyongan ke tangkapan para anggota Yeagerist dan ditarik masuk oleh mereka ke dalam kereta kuda bersama yang lain. Kereta itu pun segera bergerak menuju markas di Shiganshina.
_______________
.
.
.
.
Hutan raksasa tersebut begitu sunyi dan tenang, berbeda jauh dari kekacauan yang terjadi di ibu kota. Namun itulah yang membuat Levi semakin cemas. Di sini semuanya terlalu berlalu dengan mulus sampai rata-rata anak buahnya kebosanan. Namun, sesuai firasatnya, berita buruk pun akhirnya mencapai telinga sang Kapten.
"Zackly dibunuh?" tanya Levi kepada Varis. Barusan mereka mengabarinya tentang situasi gawat di markas militer di atas pohon raksasa supaya pembicaraan mereka tidak dapat terdengar oleh Zeke di bawah mereka.
Varis mengangguk, "Benar. Para Yeagerist telah mengambil alih hampir seluruh pulau. Semua kekacauan ini disebabkan oleh Zeke melalui Eren dan Yelena."
"Terus?"
"Para Yeagerist saat ini sedang di arahkan ke Zeke, sesuai yang mereka inginkan. Namun, Komandan Pixis sudah menyiapkan rencana untuk memutar balikkan keadaan." kata Varis menyampaikan sisa informasi positif yang ada kepada Levi.
"Maksud kau itu membuat orang lain memakan Eren, 'kan?" sahut Levi dengan muka masam.
Varis menghela napas, "Benar, Kapten. Memang disayangkan, tapi ini satu-satunya cara untuk melindungi Eldia."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LAST WAR [SHINGEKI NO KYOJIN X OC]
FanfictionSejak pertama kali Pasukan Pengintai beroperasi, mereka telah dibenci oleh masyarakat di dalam dinding akibat banyaknya prajurit yang menjadi korban jiwa serta pengorbanan sia-sia yang sama sekali tidak membuahkan hasil. Tetapi pada tahun 845, Koma...