Chapter 10 - Belajar

2.1K 231 3
                                    

Viera POV

Hari ini adalah hari pertama Kak Alena akan mengajariku belajar sepulang sekolah. Dia kemarin mengatakan bahwa tak apa-apa belajar di rumahku walaupun ada dua manusia jadi-jadian, maksudku Rendy dan Bang Revan. Hehe. Semoga saja mereka tidak mengganggu. Huft.

Sekarang aku sedang menunggunya datang di sofa ruang tamu sambil menonton televisi dan memakan camilan di tanganku. Saat ini di rumah hanya ada aku, Bunda dan Rendy. Bang Revan masih kuliah dan Ayah? Tentu saja bekerja.

Aku berjalan ke arah jendela dan tiba-tiba saja hujan turun dengan derasnya. Padahal tadi saat pulang sekolah cuaca masih cerah. Tidak mau memikirkan akhirnya aku kembali duduk di sofa.

Sekitar lima belas menit aku menunggu Kak Alena masih belum datang. Aku jadi kepikiran apa dia jadi ke sini atau tidak. Hujan di luar masih sangat deras.

Tok tok tok..

Saat ingin membuka ponsel untuk menghubunginya, tiba-tiba saja pintu rumahku diketuk oleh seseorang.

Itu pasti Kak Alena. Dengan cepat aku berlari menuju pintu rumahku lalu membukanya. Senyumku luntur tiba-tiba saat melihat Kak Alena sedang berdiri dengan bajunya yang basah kuyup. Aku menghampirinya dan memegang tangannya.

"Astaga Kak! Kakak kok basah-basahan gini?" Tanyaku dengan nada khawatir. Dia hanya diam. Aku menengok ke belakangnya dan ternyata dia bawa motor. Pantas saja.

Merasa tak mendapat respon, aku pun dengan cepat menariknya masuk ke dalam. Tubuhnya bergetar. Dia benar-benar sangat kedinginan. Aku membawanya ke masuk dalam kamarku untuk menyuruhnya mengganti pakaian.

"Dingin.." Gumamnya pelan kudengar saat kita berdua sudah berada di dalam kamarku.

"Tunggu sebentar ya." Aku berjalan ke arah lemari dan mengambil handuk baru, crewneck yang sedikit oversize dan celana training milikku lalu memberikan padanya.

"Ini ganti dulu, biar kakak ga kedinginan. Kamar mandinya di situ." Kak Alena mengangguk dan mengambilnya lalu dia berjalan ke arah kamar mandi.

Sambil menunggunya selesai, aku turun ke bawah untuk membuatkannya teh hangat. Saat sampai di dapur, aku melihat Bunda yang sedang berkutat dengan alat masaknya.

Aku menghampirinya. "Bun.. Kak Alena udah dateng, tapi dia kehujanan terus bajunya basah kuyup."

Aku memang sudah bilang pada Bunda perihal Kak Alena yang mendadak jadi tutorku. Dan Bunda pun hanya mengiyakannya saja. Nggak mau repot anaknya, eh orangnya.

Bunda berhenti lalu menatapku. "Kok bisa?"

"Kak Alena pake motor. Mungkin dia nggak bawa jas hujan."

"Kamu suruh dia ganti baju gih."

"Udah."

"Terus kamu ngapain ke sini?"

"Mau buatin teh hangat."

"Oh.. ya udah sana buat." Bunda melanjutkan acara memasaknya lagi.

Setelah selesai aku bergegas kembali ke kamar. Langkahku terhenti di depan pintu saat melihat Kak Alena sedang duduk di tepi kasur sambil mengusap pelan lengan bawahnya.

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang