Chapter 29 - Rumit

2K 162 2
                                    

Alena's POV

Aku melangkah keluar UKS sembari membawa obat-obatan untuk diberikan pada luka Viera. Saat ini dia berada di rooftop dan aku ingin kembali menuju ke sana.

Viera baru saja bertengkar dengan Zeera tadi. Aku tidak tahu apa penyebabnya dan siapa yang memulainya lebih dulu. Saat aku datang kantin sudah ramai dan perhatian semua orang tertuju ke arah mereka berdua yang sedang bertengkar hebat.

Entah masalah apa yang membuat Viera dan Zeera bertengkar sampai seperti itu. Aku yakin sebentar lagi mereka akan dipanggil BK. Aku pun sudah meminta izin pada wali kelas Viera bahwa dia berhalangan ikut ujian di jam selanjutnya. Dia tidak akan bisa mengikuti ujian dalam kondisi seperti itu. Biarkan aku membantu mengobati lukanya.

Brukk

"Heh! Lo bawa El kemana?!"

Aku terkesiap ketika Jessica tiba-tiba saja datang dan menarik kerah seragamku dengan kuat.

"Jawab anjing! Lo bawa El kemana?!" Jessica menatapku dengan sorot mata tajam. Nada suaranya juga terdengar seperti orang yang sedang emosi.

"Viera sama gue. Kenapa?"

"Ya mana?! Awas kalau lo bawa dia ke tempat macem-macem!"

"Tenang aja, Viera aman sama gue,"

Jessica menatapku dari atas hingga ujung kaki. "Terus kenapa lo di ada sini? Lo tinggalin El sendirian di tempat yang gue nggak tau?"

"Jes... lo nggak liat gue bawa semua ini? Lo pikir ini buat siapa? Ya buat temen lo."

Jessica menyipitkan matanya lalu bersedekap dada. Dia maju selangkah mendekat ke arahku.

"Oke, kali ini gue berusaha percaya lo, Alena. Sekarang El lagi sama lo. Sekali lagi gue tau lo sakitin atau bikin dia kecewa kayak waktu itu, lo mati sama gue, Len. Gue nggak bakal tinggal diem kalau lo sampe berani ngulangin hal yang sama ke sahabat gue. Inget itu!" Jessica menekankan kata-katanya sambil menunjuk wajahku.

Aku tidak masalah dengan itu. Aku mengerti dia khawatir pada sahabatnya. Apa yang sudah aku lakukan pada Viera memang wajar jika membuat Jessica membenciku.

Sekarang dia sudah berlalu bersama temannya. Aku lanjut berjalan ke arah koperasi. Aku ingin membeli seragam baru untuk Viera kenakan.

Saat di depan koperasi tanpa sengaja aku berpapasan dengan si biang rusuh. Siapa lagi jika bukan Zeera dan teman-temannya. Zeera terlihat sudah rapi dibanding saat aku berjumpa dengannya di kantin tadi. Pasti dia sudah mengganti seragam kotornya dengan seragam baru.

"Eh, Alena... kamu ke sini juga? Pasti mau liat aku ya? Heheheh... aku nggak papa kok, Len, cuma nih leher aku merah aja gara-gara dicekek sama bocah gila tadi," Zeera menghampiriku dengan raut wajah cerianya.

Kenapa dia pede banget jadi orang? Memangnya siapa juga yang mau liat dia dan kepo sama kondisinya?

"Itu obat-obatan buat ngobatin luka aku kan? Yaudah yuk kita cari tempat duduk," Aku tetap bergeming saat dia menarik tanganku untuk mulai berjalan.

"Zeera, stop. Jangan kepedean, ini bukan buat lo,"

"Loh, terus buat siapa? Emang ada yang sakit lagi di sini selain aku?"

Tanpa berbicara apa pun aku langsung masuk ke dalam koperasi dan membeli seragam baru. Setelah selesai aku lanjut berjalan tanpa mempedulikan Zeera yang masih setia berdiri di tempatnya tadi.

"Len, tunggu!"

Aku mempercepat langkah ketika dia mulai mengikutiku.

"Alena, tungguin kenapa sih?!"

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang