Chapter 55 - Ancaman Zeera

522 70 7
                                    

Selamat sore & semoga para readers termasuk silent readersku sehat selalu. Sudah mau pertengahan Mei, gimana long weekend kalian? Kalau aku sih, seru. Mari luangkan waktu sejenak untuk baca cerita yang gak ending-ending ini yuk.

Happy Reading!

***

Author's POV

Alena merasa angin pagi menyapa wajahnya ketika ia tiba di parkiran sekolah dengan motor. Setelah turun ia melepas helmnya, membiarkan rambutnya yang tergerai tertiup angin. Langkahnya mantap menghampiri gerbang sekolah, sementara pandangannya memperhatikan sekeliling dengan seksama.

Alena melihat banyak rekan OSIS-nya yang kebanyakan merupakan adik kelas sedang berjalan mondar mandir, terlihat sangat sibuk mengatur setiap kegiatan yang akan dilakukan hari ini. Ia merasa dejavu. Satu tahun lalu dirinya juga mengalami hal yang sama persis dengan hari ini.

MPLS angkatan Viera udah setahun lalu

"Kak Alena!"

Sebuah suara memanggil namanya. Alena lantas menoleh ke belakang dan menemukan sosok lelaki tinggi yang memakai seragam lengkap dengan almamater OSIS.

"Gavin."

"Pagi Kak, maaf ganggu waktunya. Tadi saya ketemu Bu Erna di ruang pembina dan beliau minta saya buat nyampein pesan kalau Kakak disuruh ke ruangan beliau setelah dateng."

"Ya udah. Makasih banyak, Vin."

"Sama-sama, Kak. Kalau gitu saya izin pamit dulu."

"Semangat buat satu tahun ke depan, Vin."

"Hahaha, makasih Kak, Kakak bisa aja."

Alena langsung melangkahkan kakinya menuju ruangan Bu Erna. Kira-kira ada keperluan apa Bu Erna memintanya datang sepagi ini?

"Selamat Pagi, Bu." Sapa perempuan itu setelah berhasil masuk ke dalam.

"Alena, silakan duduk."

Menuruti permintaan Bu Erna, Alena segera duduk tegak di hadapan Bu Erna. Guru itu meminta Alena untuk sedikit memantau kinerja OSIS pada hari ini. Alena sendiri pun tidak mengerti. Mengapa ia yang disuruh melakukan hal ini padahal dirinya sudah tidak termasuk bagian dari OSIS lagi.

"Baik, Bu."

Setelah mengucapkan sepatah dua patah kata Alena segera pamit keluar. Langkahnya langsung tertuju ke pinggir lapangan. Terlihat di sana para panitia berdiri membentuk lingkaran seperti sedang briefing.

"Pagi semuanya. Maaf ganggu waktu kalian, aku cuma mau lihat aja." Ucap Alena.

"Eh, Kak Alena... nggak ganggu sama sekali, Kak. Kalau gitu kami izin lanjut ya, Kak." Balas salah satu perempuan di sana.

"Iya, silakan."

Menit-menit berikutnya Alena habiskan dengan menyimak obrolan para panitia yang menurutnya rencana mereka sudah sangat bagus. Sepertinya sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Alena berbalik badan dan berjalan menuju kelasnya. Sial, di depan sana terlihat ada Zeera bersama teman-temannya. Ingin rasanya Alena berbelok ke kiri namun niatnya itu ia urungkan saat Zeera menangkap keberadaan dirinya terlebih dahulu.

"Alena." Sapa gadis itu ceria dan tentunya dengan senyuman manis. Mau tak mau mereka berdua kini jalan beriringan.

"Masih pagi, Zeera."

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang