Chapter 20 - Rumah Sakit

1.9K 175 1
                                    

Author's POV

Flashback on.

Sreeetttt...

BRAAKKK !!!

Alena terpental dari motor membuat tubuhnya berguling di jalanan hingga kepalanya terbentur trotoar dengan sangat keras. Kaca helm yang dipakai Alena pecah mengenai pelipis gadis itu. Keadaannya benar-benar mengenaskan. Dengan menahan seluruh rasa sakit serta tenaga yang tersisa Alena berusaha membuka helm tersebut.

Terlihat kini pelipis Alena bercucuran banyak darah. Siku tangan kanan dan lengan bagian kirinya lecet. Lutut kanannya robek membuatnya juga ikut mengeluarkan banyak darah. Motor matic milik Alena pun ikut terseret hingga remuk sampai setengahnya.

Alena berusaha sekuat tenaga memegang kepalanya yang terasa sangat amat sakit dan nyeri itu sambil berusaha bangkit kembali namun tak bisa. Dirinya sudah sangat lemah sekarang. Saat ini Alena sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi selain pasrah.

Seluruh bagian tubuhnya sakit dan darah yang masih terus menerus keluar dari pelipisnya lama kelamaan membuat Alena semakin pusing dan lemas. Belum sempat bangkit, Alena sudah lebih dulu tak sadarkan diri.

Ternyata saat tadi Alena banting setir motornya ke kiri, ada sebuah mobil Avanza putih sedang melaju kencang dari arah yang sama dan itu menyebabkan motor Alena bertabrakan hebat dengan mobil itu.

Mobil yang menabrak Alena kini berada di pinggir jalan dan pengemudinya sudah tak sadarkan diri lebih dulu dari Alena.

Warga sekitar yang melihat kejadian mengenaskan itu langsung berkumpul dan mengerumuni mobil dan tempat Alena pingsan. Beberapa dari mereka terlihat ada yang sedang memberhentikan sebuah taksi.

Setelah satu taksi berhasil diberhentikan, mereka membawa Alena masuk untuk dibawa lebih dulu ke rumah sakit terdekat.

Taksi kedua berhasil diberhentikan. Para warga juga membawa si pengemudi mobil itu yang tak diketahui identitasnya.

Flashback off.

***

Author's POV

Saat ini Viera dan Jessica tengah berlari bersama menuju ruang UGD yang baru saja diberi tahu oleh resepsionis. Dengan perasaan campur aduk, Viera mulai menerka-nerka kecelakaan yang dialami Alena itu mungkin sangat parah hingga membuat perempuan itu sampai masuk ruang UGD.

Saat sampai di sana keduanya mendapati Viola, Evelyn, dan Rachel. Mereka tidak hanya bertiga, melainkan bersama Mama Fani yang sedang duduk di salah satu bangku panjang sambil mengusap sisa air mata yang berada di pipinya.

Mama Fani baru saja selesai menangis. Mama Fani sangat khawatir dengan kondisi anak sulungnya itu setelah mendengar kabar bahwa ia kecelakaan. Tapi untungnya Viola dan yang lain bisa dengan cepat menenangkannya kembali.

Suara langkah kaki Viera dan Jessica membuat keempat orang itu menoleh ke arah mereka. Viera tersenyum tipis pada mereka sebelum ia berjalan menghampiri Mama Fani dan menyalimi tangan wanita itu dengan sopan.

Setelah Viera menarik kembali tangannya, Mama Fani dengan cepat memeluk gadis itu dan kembali menangis. Viera sontak terkejut dan bingung harus berbuat apa padanya.

"A-Alena, Vi... Alena kecelakaan."

"Tante tenang dulu... saat ini kita berdoa sama Tuhan ya, Tan, semoga Kak Alena di dalam sana baik-baik aja." Viera mengusap-usap bahu wanita itu mencoba menenangkannya, meskipun tak bisa dipungkiri bahwa jauh di dalam lubuk hatinya dia benar-benar khawatir dengan kondisi Alena.

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang