Chapter 47 - Keanehan Viera

1.1K 118 8
                                    

Author's POV

Pagi ini sinar matahari menyapa SMA Trisatya dengan kehangatan. Viera yang seharusnya menyambut hari seperti biasa, kini membawa beban emosi yang tak terlihat. Saat dia melangkah menuju gerbang sekolah, suasana hatinya terasa hampa, sangat kontras dengan langit yang biru.

Bunyi bel masuk bertepatan dengan langkah Viera yang langsung dihadang oleh Evelyn yang memang sedang berjaga. Perempuan itu tersenyum tipis menatap Viera.

"Selamat pagi Viera. Hari ini lo telat, silakan jalan ke lapangan." Ujarnya.

Viera seketika mematung disertai mulutnya yang sedikit menganga. "Seriously Kak? Baru banget bel loh ini."

"Peraturan tetap peraturan."

"Ayolah Kak, kasih toleransi sedikit aja..."

"Enggak bisa."

Dengan langkah yang semakin berat Viera mulai berjalan menuju lapangan. Di tengah perjalanan, keheningan itu tiba-tiba terputus ketika Zeera dengan aura kegelapan yang mengikuti setiap langkahnya juga mulai mendekat ke arah Viera.

Ekspresi wajah Viera yang sudah muram semakin dipenuhi ketidaknyamanan. Itu artinya Zeera juga datang telat dan mereka akan dihukum bersama. Mimpi buruk.

"Eh, ternyata Miss Grumpy juga ada di sini. Tumbenan banget nih naik ojol... udah gak dianterin abang lo yang ganteng itu kah?" Ujar Zeera diselingi tawa yang terdengar menyebalkan di telinga Viera.

"Viera, liat ke atas deh... hari ini langit cerah banget, tapi kayaknya nasib lo gak secerah itu ya? Abis diputusin pacar apa gimana sih? Emang siapa cowok yang mau sama cewek se-'down' lo?" Zeera tersenyum sinis sambil meledek, nada bicaranya penuh dengan cengiran dan sindiran yang bikin suasana semakin berat.

"Suara cempreng lo itu merusak kedamaian gue." Jawab Viera masih fokus menatap lurus ke depan.

"Ah... kalau gitu sorry deh, gue gak nyangka lo lagi serius banget. Lo emamg selalu kebawa suasana serius gitu. Belajar sedikit santai dong, kayak gue."

"Cukup diem dan tutup mulut lo rapat-rapat sebelum gue lakban tuh mulut."

"Wah, tenang dong. Gue cuma mau tau kenapa muka lo bisa semuram ini? Padahal waktu di rumah sakit kemarin keliatannya lo seneng mampus karena abis dipuji banyak sama Mama." Ujar Zeera.

Sementara itu, beberapa siswa-siswi lain yang datang telat juga dikumpulkan di lapangan sama seperti mereka berdua.

Alis Viera mengerut bingung. Ia melirik Zeera menggunakan ujung matanya. "Mama siapa? Tante Fani maksud lo?"

"Ck, ck, ck... ya iyalah!"

"Apaan sih, sokab banget lo manggil Tante Fani begitu!" Ucap Viera, merasa tidak suka.

"Ya, kenapa? Suka-suka gue kali. Orangnya sendiri keliatan fine-fine aja tuh."

"Freak lo."

"Hahaha! Jadi apa penyebab seorang Viera muram di pagi hari ini, hm? Cerita dong, siapa tau gue bisa bantu. Atau mungkin lo butuh ketawa nih?" Tanya Zeera.

"Gue nggak butuh apapun. Gue butuhnya lo diem atau pergi jauh-jauh dari sini."

"Eh, jangan gitu dong. Lagian gue cuma pengen bikin lo senyum dikit. Kenapa sih muka lo itu kayak lagi gak bersahabat banget?" Zeera menahan tawanya.

"Gue beneran muak dengerin ocehan lo, Zeera."

"Oke, oke, chill. Gak usah terlalu serius amat kali. Life is short, loh."

Viera menggelengkan kepalanya. "Lo gak ngerti, Zeera. Jadi jangan ganggu gue, please."

"Viera! Zeera! Kalian berdua kenapa masih berdiri di situ? Cepat ke sini!" Suara seorang guru terdengar dari arah lapangan. Mereka berdua dengan cepat menghampirinya.

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang