Author POV
"Hahaha... Nana ayo coba kejar Ara kalau bisa!"
"Kabur ada Nana! Ahh Mama tolong Ara dikejar monster jahaat!"
Sreeett..
"Mamaaaa! Ara ditangkap monster jahat! Monster jahatnya mau makan Ara!"
"Tolongin Ar–"
"Hey, ini Nana loh.. kenapa Ara panggil Nana monster jahat hum?"
"Hihihi.. Ara bercanda Nana! Ih masa gitu aja Nana nggak tau sih?"
"Oohh Ara bercanda.. ya udah sini peluk Nana."
"Mau gendong!"
"Huahhh! Ara kecil-kecil gini kok berat sih?"
"Ara nggak berat tau!"
"Iya-iya nggak berat. Ara mau es krim?"
"Mau! Rasa stroberi ya, Nana?"
"Yukkk kita beli.. let's goo!"
Alena terbangun secara tiba-tiba dari alam bawah sadarnya. Sebuah ingatan beberapa tahun silam kini kembali hadir di dalam mimpinya. Ingatan tentang gadis kecil yang sangat amat disayanginya. Lagi, perasaan sedih kembali menghampiri Alena.
Dengan perlahan Alena bangun dari tidurannya. Ia duduk termenung memikirkan berbagai macam hal yang selalu terus dan terus berputar di kepalanya. Tak lama Alena bangkit dari kasur dan bergegas ke kamar mandi.
Alena bersiap dengan setelan kasualnya. Kaos putih yang dimasukkan ke dalam celana panjang berwarna cream. Rambutnya dikuncir memperlihatkan leher jenjangnya. Alena berjalan ke arah cermin untuk merapikan poninya. Setelah selesai gadis itu bergegas keluar dari kamar sambil menenteng jaket parka biru muda serta tas kecilnya.
Kaki jenjang Alena melangkah ke sebuah pintu di pojok dekat kamarnya. Alena membuka pintu tersebut perlahan. Gelap dan sunyi. Dua kata itulah yang menggambarkan kamar yang Alena masuki saat ini. Matanya menangkap seorang gadis yang sedang tertidur pulas di atas kasur.
Alena tersenyum tipis. Setelah menutup pintu Alena berjalan ke arah kasur. Dipandangnya dengan lekat gadis yang sedang tidur dengan wajah damainya itu. Gadis kecil yang dulu selalu menemani keseharian Alena dengan wajah ceria dan tingkah manjanya.
Chiara Archelio. Adik perempuan Alena. Benar, Alena selama ini memiliki adik perempuan. Dulu, Chiara adalah anak pintar yang ceria. Hidupnya setiap hari dipenuhi canda tawa bersama orang-orang terdekatnya, mau itu keluarga ataupun teman-temannya.
Hingga sampai suatu hari ada suatu kejadian yang sangat membuat Chiara trauma. Karena kepintarannya, Chiara yang saat itu masih kelas empat SD, selalu meraih juara kelas. Salah satu teman kelas perempuan Chiara menjadi iri dengannya karena Chiara selalu meraih juara kelas sedangkan dirinya tidak.
Dia bersama keempat temannya menarik paksa Chiara yang pada saat itu sedang memakan bekal di taman sekolah ke sebuah gudang tak terpakai di sekolahnya. Mereka mendorong Chiara kencang masuk ke dalam gudang tersebut lalu menguncinya. Chiara terus berteriak sambil menangis ketakutan. Tapi sayang, tidak ada satu pun orang yang mendengar teriakan Chiara saat itu.
Sampai malam tiba Chiara berada di gudang. Mama Fani dan Alena pun menjadi panik karena tidak menemukan Chiara di manapun. Mama Fani berinisiatif menyuruh beberapa petugas sekolah untuk membantu mencari anaknya. Hingga sampai akhirnya mereka menemukan Chiara yang sudah terbaring tidak sadarkan diri di balik pintu gudang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle (GxG)
Teen Fiction𝐒𝐲𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬 Cinta pada pandangan pertama. Apakah ini cinta nyata, atau hanya sebatas kagum akan sosoknya? El Viera Ardhinata. Seorang gadis periang dan ceria yang tanpa sengaja bertemu dan berujung memiliki ketertarikan pada salah satu kakak ke...