Chapter 23 - Hati Yang Patah

2.1K 184 9
                                    

Viera's POV

Aku tersenyum pada beberapa orang yang menyapaku di sepanjang koridor. Salah satu dari mereka bertanya padaku katanya kenapa aku tersenyum-tersenyum sendiri saat sedang berjalan. Aku jawab saja kalau aku sedang senang karena sesuatu hal. Tidak perlu aku jelaskan pun kalian pasti sudah bisa menebak penyebabnya apa.

Sedari tadi bibirku tak berhenti tersungging ke atas. Rasanya aku harus menyimpan senyuman Kak Alena di memori otakku dengan sebaik-baiknya agar aku bisa selalu ingat bahwa ternyata dia memiliki senyuman yang sangat-sangat manis. Terlebih dia memberikannya untukku, bukan untuk orang lain.

Alena Jovanka. Satu nama itu, benar-benar telah membuatku jatuh.

Kakiku berjalan memasuki ruang kelas yang ternyata sudah ramai. Aku mendapati para cecunguk sedang duduk bergerombol di depan papan tulis.

"Dih, napa tuh bocah?"

"Penyakit orgilnya kambuh kali,"

Aku menatap sinis kedua orang yang baru saja membicarakanku. Hei, walaupun jarak kita lumayan jauh aku masih bisa dengar ya!

"Berisik ya! Nggak seneng amat liat temennya lagi bahagia." Balasku ketus pada Cinta dan Deva.

"Lah sejak kapan kita jadi temen lo? Bhahahaaha..." Ucap Cinta.

Aku mengambil asal pulpen yang berada di meja Jessi lalu melemparkan ke Cinta. "Rasain tuh!" Ucapku santai lalu duduk di kursiku sendiri.

Tiba-tiba Jessi menghampiriku. Dia mendekatkan tubuhnya padaku membuatku perlahan tergeser dari kursi.

"Ngapain sih Jes? Jangan nempel-nempel, geli!" Aku mendorong tubuhnya. Aku tidak menyangka dia bakal terjatuh akibat doronganku.

"Hahahaha!"

"Eh setan banget ya lo! Nanti pantat gue jadi gak mulus lagi!"

"Ya rasain. Lagian kenapa sih lo?"

Dia kembali mendekatkan tubuhnya. Sebelum aku sempat mendorongnya seperti tadi, dia lebih dulu membisikkan sesuatu di telingaku.

"Kayaknya lagi seneng banget. Alena ngapain lo?"

***

Author's POV

"Wish that I could be your looveeerr..."

"Never met a girl like thaattt..."

"I could treat you like no other..."

"Wanna be yours so baaadd!!"

Viera bernyanyi dengan riangnya tanpa mempedulikan berbagai macam jenis tatapan yang diberikan siswa-siswi di sepanjang lorong yang ia lewati. Gadis itu sedang membantu salah satu gurunya untuk membawa buku-buku teman sekelasnya menuju ruang guru.

"Viera... jalan lebih cepat, jangan malah nyanyi-nyanyi! Lagu apa itu kamu nyanyikan? Sangat tidak berbobot." Ujar guru tersebut.

"Ya ampun bapak nggak gaul nih. Ini tuh lagu hitsnya anak muda!"

"Lagu hits anak muda dari mananya? Saya nggak pernah dengar tuh."

"Ya jelas aja nggak pernah denger, orang bapak aja udah tua. Selera musiknya bukan pop, pasti dangdut." Ujar Viera pelan, tidak ingin terdengar oleh gurunya yang bernama Jordy itu.

"Hah? Kamu bicara apa? Saya nggak dengar."

"Bukan pak, bukan apa-apa." Viera menggeleng sambil tersenyum paksa.

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang