Author's POV
Suasana di kafe begitu nyaman. Lampu remang-remang memberi sentuhan hangat pada ruangan yang penuh dengan aroma kopi. Di sudut kafe meja kecil dikelilingi oleh empat wanita, Evelyn, Rachel, Viola, dan Alena. Mereka duduk bersama, menikmati minuman hangat sambil bercerita.
"Evelyn, gue udah nggak ngerti lagi. Waktu itu kepergok mabuk sama cewek, pernah juga nongki bareng cewek di warkop, dan bahkan sekarang hamilin cewe lai–hhmmp!"
Viola segera membekap mulut Rachel menggunakan tangannya sebelum perkataan frontalnya itu terdengar orang lain.
"Ngomong sekali lagi, mulut lo gue robek!"
Alena dengan sabar mengusap punggung Evelyn yang sedang menangis dan bersandar padanya. Memang tangisannya hanya lirih dan tidak meraung-raung, tetapi itu justru membuat ketiga temannya semakin sedih melihatnya.
"Lagian bisa-bisanya Evelyn pacaran sama cowok super duper mega redflag kayak gitu. Nemu di mana sih dia waktu itu?"
"Telegram?"
"Ya udah sih, kan gue udah putus!" Ucap perempuan itu lalu kembali menangis.
"Kalo udah putus ya udah... ngapain ditangisin begini coba?" Alena bertanya.
"Dia brengsek, Len. Gue kesel, benci, tapi gue cinta sama dia!"
"Bacot banget, Lyn." Saut Rachel malas.
"Yang perlu lo pikirin gini, lho. Kalo selama ini dia beneran sayang dan cinta sama lo sebagai pacarnya, dia nggak bakal ngelakuin semua itu." Ucap Viola.
"Jadi maksud lo selama ini Ezra pura-pura sayang dan cinta sama gue?"
Ya iyalah, bego
Rachel ingin sekali mengucapkan kalimat itu tepat di samping telinga Evelyn.
"Iya." Jawab Alena tegas.
Plak
"Sialan, Alena!"
"Lah itu fakta, jangan bantah dong."
"Susah sih, nggak nyangka aja dia begitu. Padahal dulu awal-awal kenal sikapnya manis banget, tapi lama kelamaan berubah total."
"Itu lo kena love bombing." Ucap Rachel. Viola menyetujui perkataannya.
"Kok kalian malah bikin gue tambah sedih, sih?!"
"Duh, rasain aja deh, Lyn. Kita kan dari dulu udah capek kasih tau lo." Ucap Viola.
"Emang waktu lo putusin Ezra, respon dia gimana? Nerima atau nolak?" Tanya Alena.
Evelyn menghela nafas, "Nggak tau, Ezra cuma bilang dia minta maaf dan dia nyesel. Tapi gue nggak tau itu bener apa nggak."
"Nyesel tai kucing anjing! Dia nyesel sampe hamilin anak orang, sialan banget mulutnya itu cowok!" Rachel malah terbawa emosi. Viola menyuruhnya tenang.
Alena mengangguk setuju, "Lupain aja, Evelyn. Lo nggak butuh cowok kayak gitu. Lo deserve yang lebih baik."
"Iya, itu sih yang gue selalu bilang," Tambah Viola.
"Thanks, girls. Gue bakal coba move on dari dia."
Tak lama dari itu ponsel Alena yang ia letakan di meja berdering. Tak butuh waktu lama baginya untuk langsung mengangkat panggilan tersebut.
"Kenapa, Vi?"
"..."
"Iya, masih."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle (GxG)
Teen Fiction𝐒𝐲𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬 Cinta pada pandangan pertama. Apakah ini cinta nyata, atau hanya sebatas kagum akan sosoknya? El Viera Ardhinata. Seorang gadis periang dan ceria yang tanpa sengaja bertemu dan berujung memiliki ketertarikan pada salah satu kakak ke...