Chapter 34 (Special) - Malam Menuju Minggu

2.1K 177 8
                                    

HALO! Apa kabs?

Special chapter ini dibuat khusus untuk para readers yang selama ini sudah setia baca cerita LS sampai 33 chapter. Kalian jangan skip narasinya ya, supaya bisa lebih menghayati dan masuk ke inti ceritanya.

OH IYA, karena ternyata jadinya chapter ini panjaaanggg bangeettt sampai 3800 words, jadi aku bagi dua aja ya! Jadi chapter 35 nanti masih lanjutan dari chapter ini ya gaes!!

Kapan lagi yakan ada adegan manis di antara kedua MC kita???

Happy reading!

***

Author's POV

Api unggun di malam hari menghadirkan rasa nyaman dan perlindungan kecil di tengah dinginnya Sabtu malam. Semua anak-anak berkumpul membentuk lingkaran untuk tetap hangat, berbicara dan bersantai dengan rasa persahabatan. Ini adalah saat dimana semua anak-anak bisa melupakan masalah mereka untuk sementara waktu.

Serta ini adalah waktu yang penuh dengan tawa dan kegembiraan, dimana mereka bisa bebas bernyanyi dan bersenang-senang. Api unggun adalah simbol harapan, menyatukan orang, dan menciptakan suasana dimana orang bisa menjadi diri mereka sendiri untuk bahagia.

Namun di antara semua yang sudah berkumpul, masih ada saja seorang perempuan yang sedang berdiri di dalam tenda dengan satu tangannya yang sibuk terangkat ke atas sambil memegang ponsel.

Hingga kedatangan seseorang menginterupsi perhatian gadis itu.

Jessisa berkacak pinggang menatap ke arah sahabatnya itu. "Asli di luar dingin banget. Mana itu si nenek lampir udah bawel banget, makin muak gue!"

"Masih gak ada sinyal,"

"Udah tau emang gak ada sinyal dari kemarin. Terus sekarang lo malah nyari sinyal di dalem tenda. Bego apa tolol sih lo?"

"Gue mau telepon Bunda bentar doang. Sumpah Jes... gue baru inget pas nyampe kemarin gue belum sempet ngabarin dia." Viera menggigiti kuku jarinya panik sambil berjalan mondar-mandir.

Dengan cepat Viera berlari keluar tenda dan menuju tempat yang sekiranya terdapat sinyal. Akibat terlalu fokus berlari dengan pandangan yang masih menatap ponsel, sedetik kemudian gadis itu bertubrukan cukup kencang dengan seseorang. Viera hampir terjatuh, namun hal itu tidak terjadi karena ternyata orang tersebut menahan tubuhnya.

"Aduh... sakit woy!" Rintih gadis itu sambil memejamkan matanya.

Saat Viera mengalihkan pandangan, seketika itu juga ia dikejutkan dengan sosok Alena yang berdiri tepat di hadapannya. Tiba-tiba Viera merasakan tangan dingin Alena mengusap-usap bahu kirinya yang baru saja terbentur cukup kencang.

"Makanya kalau jalan liat sekitar." Alena berjongkok untuk mengambil ponsel Viera yang terjatuh di tanah. Setelahnya ia berdiri dan menyodorkan ponsel tersebut.

"Di sini gak ada sinyal. Mau dicari sampe kesasar juga gak bakal ketemu,"

Viera langsung tersadar saat Alena berbicara. Matanya mengerjap pelan. Dengan gerakan cepat gadis itu sudah berhasil mengambil ponselnya dari tangan Alena.

"Sorry gak sengaja." Ucap Viera tanpa berani menatap Alena. Ia lalu berbalik dan mulai berjalan cepat tanpa menunggu respon Alena.

"Viera!"

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang