Chapter 17 - Bekal Spesial

1.9K 188 6
                                    

I have liked you since
the first time I saw you. But I
know you don't feel the same way.
- Viera.

Viera's POV

Hari ini aku semangat bangun tidur pagi-pagi sekali demi membuatkan bekal makanan untuk Kak Alena. Saat ini aku belum sempat mandi karena sedari bangun tidur tadi aku langsung sibuk menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan kubuat.

Aku ingin membuat egg sandwich. Spesial pokoknya hanya untuk Kak Alena. Setelah menaruh segala macam jenis sayur-sayuran di atas roti, aku menaruh telur yang sudah digoreng di atasnya. Tak lupa juga keju dan mayonaise. Terakhir aku menutupnya dengan roti lagi.

Setelah memotongnya menjadi dua, aku memasukkan egg sandwich tersebut ke dalam kotak makan milikku. Aku menambahkan beberapa sayuran dan jagung yang sudah dipipil di bagian kotak makan yang masih kosong. Di atasnya aku menaruh beberapa hiasan lucu berharap Kak Alena langsung menyukai setelah melihatnya.

Aku menatap kagum egg sandwich buatanku yang baru saja jadi. Saat ini aku mulai membayangkan bagaimana nanti saat Kak Alena memakan bekal spesial yang kubuat untuknya. Pasti dia akan menyukainya.

"Huumm.. wangi banget, ternyata perawan lagi masak nih."

Aku menoleh ke belakang dan langsung menemukan Bang Revan sedang berjalan ke arahku dengan rambutnya yang masih basah. Sepertinya dia baru saja selesai mandi.

"Itu apa? Bagi-bagi dong, De." Aku reflek menyembunyikan kotak makanku ke belakang tubuh saat Bang Revan semakin mendekatiku. Tidak! Jangan sampai dia merusak bekal spesial yang kubuat untuk Kak Alena.

"Itu ambil yang ada di piring Bang, jangan yang ini."

"Oh sandwich ya.. kayaknya enak tuh. Tapi kok belum dipotongin De?"

Aku memutar bola mata malas. "Udah dibuatin, cuma tinggal dipotong doang Bang astaga!" Bang Revan langsung menyengir.

Jika sedang membuat suatu makanan, aku akan selalu melebihkan makanan yang kubuat untuk Bang Revan karena aku tahu dia akan memintanya. Dasar abang celamitan.

Aku memperhatikan raut wajah Bang Revan yang terlihat sumringah setelah dia memakan suapan pertama dari egg sandwich buatanku yang sudah dipisahkan di piring.

"Wihhh.. enak De! Lo masukin apa ke sini? Kok bisa enak banget?" Sandwich tersebut langsung habis di suapan kedua. Dasar abang rakus.

"Racun tikus, borax, sama minyak babi."

"Ngomong-ngomong kok tumben banget lo bawa bekel ke sekolah, De? Uang jajan dipotong ya sama Bunda? Hahaha..." Tanya Bang Revan lalu terkekeh.

"Enak aja! Ini tuh bukan untuk gue, tapi untuk seseorang yang spesial!" Ucapku sedikit ngegas lalu mulai berjalan meninggalkan Bang Revan sendirian di dapur.

"Dih.. udah mulai falling in love ya sekarang!" Aku tak mempedulikan teriakan Bang Revan dari belakang.

Aku memasuki kamarku dengan langkah riang. Aku membuka laci mencari koleksi paperbag yang masih bagus dan lucu. Akhirnya aku menemukan satu yang menurutku cocok.

"Semoga Kak Alena suka!"

Urusan bekal sudah selesai. Kini aku menoleh ke arah jam yang berada di dekat meja belajarku. Mataku reflek terbelalak saat melihat jam tersebut sudah menunjukkan pukul enam lebih. Astaga aku terlalu lama berada di dapur hingga lupa waktu.

Dengan terburu-buru aku masuk ke dalam kamar mandi. Semoga tidak telat, semoga tidak telat!

"Eh goblok handuknya lupa!"

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang