Author's POV
Senja melukis warna dramatis di langit, menambah intensitas pada momen penuh ketegangan. Cinta melangkah tegas dan tatapan menusuk dia layangkan kepada teman-temannya yang belum berbicara sepatah kata pun. Suara angin yang lembut menciptakan nuansa tegang, memantulkan perubahan yang terjadi dalam sekejap.
Rooftop yang selama ini menjadi saksi setia tawa dan cerita mereka kini menjadi panggung pertunjukan rahasia yang baru saja terkuak. Rooftop, tempat yang biasanya menyimpan kenangan manis kini menjadi saksi dari konflik batin yang memanifestasikan diri secara nyata.
"Sekarang gue lagi gak mau basa-basi. Jujur aja, kenapa kalian sembunyiin hal ini dari gue?" Cinta memulai pembicaraan.
"Gue tau hal ini dari orang lain, bukan dari kalian langsung."
Mereka berempat menatap Cinta serentak. Apa maksudnya tahu dari orang lain? Apakah itu berarti ada orang lain yang tahu selain mereka?
"Cinta, orang lain siapa? Siapa yang ngasih tau lo hal ini?" Tanya Rico.
"Itu gak penting. Sekarang gue mau ngebahas hal yang lebih penting. Jadi, kenapa gue jadi orang terakhir yang tau? Kalian udah nyembunyiin dari gue berapa lama?"
"Nggak nyembunyiin, Cin. Cuma–"
Perkataan Viera terpotong.
"Viera, lo diem di situ aja. Ngomong dari situ, gak usah deket-deket gue." Ucap Cinta. Hati Viera mendadak sakit mendengarnya.
"Cinta, gue sebenernya gak mau nyembunyiin. Cuma situasinya rumit. Waktu itu juga Rico sama Deva gak tau, dan cuma Jessi yang tau. Gue mau ngasih tau kalian bertiga langsung, tapi ternyata Rico lebih peka duluan. Dan pas gue lagi ngasih tau Rico, tanpa sengaja Deva juga denger."
"Terus setelahnya kenapa gak langsung ngomong ke gue? Apa gue gak berhak tau juga?"
Jessica ikut menyela, "Bukan gitu, Cin. Kita cuma khawatir lo gak bisa nerima."
"Iya, lo temen baik kita. Kita khawatir lo bakal marah setelah tau hal ini." Ucap Deva.
"Kalian pikir gue gak bakal marah kalo seandainya kalian cerita dari awal?"
"Cinta, kita obrolin hal ini baik-baik tapi tolong jangan kebawa emosi, oke?" Viera bertanya dengan harap-harap cemas.
Rico menghela napas panjang. "Cinta, lo tau gue bukan mau nyalahin atau meragukan persahabatan kita. Tapi hubungan Viera ini beda, Cin. Nggak semua orang bisa nerima, dan gue khawatir lo bakal kesulitan nerima kenyataan ini. Apalagi lo termasuk salah satu orang yang menentang."
"Gue paham, Rico. Tapi bukan berarti kalian bisa mutusin buat ngerahasiain dari gue. Itu juga salah. Gue temen kalian, gue juga harus tau!"
"Kita semua minta maaf, Cin. Emangnya lo gimana? Bisa nerima ini semua?" Deva bertanya. Suaranya terdengar frustrasi.
Jessica mendekati Cinta. Perempuan itu hanya terdiam ketika Jessica memegang pundaknya. "Cinta, gue paham ini sulit buat lo terima. Sejujurnya gue sendiri juga nggak nyangka bakal kayak gini. Tapi lo harus tau, El sama Alena juga punya perasaan dan hak mereka sendiri."
Cinta menyela, "Tapi Jes, gue sama sekali nggak bisa nerima yang namanya hubungan sesama jenis. Lo bayangin aja, emang wajar semua itu terjadi? Gue jijik ngebayangin Viera kayak gitu!"
Jessica menyadari wajah Viera berubah murung ketika mendengar kata-kata Cinta barusan. Ekspresi sedih dan kekecewaan menyelimuti wajahnya, seolah-olah dunia di sekitarnya runtuh.
"Cinta, lo tau nggak sih, gue sendiri juga pernah ngerasain hal yang sama kayak lo. Tapi lama-lama gue belajar buat ngertiin, buat ngeliat orang bukan dari orientasi seksualnya. Mereka sama aja kayak kita, punya perasaan dan hak untuk bahagia." Jessica masih berusaha menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle (GxG)
Teen Fiction𝐒𝐲𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬 Cinta pada pandangan pertama. Apakah ini cinta nyata, atau hanya sebatas kagum akan sosoknya? El Viera Ardhinata. Seorang gadis periang dan ceria yang tanpa sengaja bertemu dan berujung memiliki ketertarikan pada salah satu kakak ke...