Author's POV
Dengan panik dan napas yang sedikit naik turun Cinta berlari menghampiri salah seorang guru yang terlihat tengah berdiri di dekat tenda. Guru tersebut sontak terkejut melihat Cinta yang berlari dan menghampirinya secara tiba-tiba itu.
"Cinta, kamu kenapa? Ada apa?"
"Pak! Tolong saya bawa Viera ke sini Pak! Dia lagi demam, gak kuat jalan juga Pak, kepalanya pusing katanya!"
"Viera di mana sekarang?" Tanya guru tersebut.
"Dia di sungai jero Pak!"
"Astaga! Sedang apa dia di sana?"
"Aduh Bapak jangan banyak tanya! Mending sekarang ayo ikut saya samperin Viera!" Cinta sedikit geram karena Pak Deni bukannya langsung bertindak, malah melontarkan berbagai pertanyaan padanya.
"Kamu tunggu di sini sebentar." Pak Deni berjalan cepat memasuki satu tenda.
Cinta berlari menuju tendanya dengan teman-temannya. Di luar ada Diva dan juga Agatha yang sedang mengobrol. Berarti Jessica dan Azelina berada di dalam. Cinta masih dengan napas naik turun menyuruh mereka semua berkumpul.
"S-sekarang lo semua ikut gue! Ayo buruan!"
Mereka yang kebingungan pun menuruti saja suruhan Cinta. Akhirnya kelima murid bersama satu orang guru itu berjalan menuju sungai jero.
"Kita mau ke mana sih?"
"Iya... kok buru-buru amat?"
"Ini kenapa pake ngajak Pak Deni juga?"
"Astaga, lo pada cerewet banget sih! Viera sakit dan badannya lemes, dia gak kuat jalan!" Ucap Cinta menjelaskan dengan terburu-buru.
"HAH? Kenapa gak bilang dari tadi?!" Celetuk Jessica tiba-tiba.
"El di mana? Buruan tunjukin jalannya!" Rasa khawatir pada sahabatnya itu tiba-tiba muncul saat mendengar perkataan Cinta barusan.
Akhirnya keenam orang itu sampai di tempat Cinta meninggalkan Viera tadi. Mereka menoleh kesana kemari mencari keberadaan Viera. Cinta panik, Viera tidak ada di sini. Padahal Cinta yakin tadi ia meninggalkan gadis itu di sini, di tempat ini.
Mereka semua hanya mendapati dua jerigen yang tadi Cinta bawa sedang tergeletak di atas tanah.
"Astaga... tadi Viera ada di sini. Gue yakin banget tadi dia ada di sini!" Ucap Cinta makin panik sambil mengacak rambutnya frustasi.
Jessica yang baru sadar dengan situasi saat ini langsung dengan cepat menghampiri Cinta. Dipegangnya dengan kuat kerah baju yang Cinta kenakan.
"Lo ninggalin El sendirian di sini? Lo tau dia lagi sakit terus kenapa lo ninggalin dia di tempat kayak gini? Lo gak mikir Ta?!" Marah Jessica. Membuat yang lain menghampiri mereka dan berusaha menarik Jessica dari Cinta.
"Gue bingung harus apa Jes. Viera gak kuat jalan, mana cuma ada kita berdua di sini. Cara satu-satunya ya gue pergi sebentar buat panggil orang di dekat tenda untuk bantu bawa dia." Jawab Cinta lirih sambil menahan tangisnya.
"Tadi lo bilang El di sini dan dia gak kuat jalan. Tapi sekarang mana dianya? Kenapa bisa gak ada?! Coba lo pikir dia jalan ke mana coba di tempat kayak gini?!" Ucap Jessica menggebu-gebu. Ternyata apa yang sedari tadi dirinya khawatirkan benar-benar terjadi.
"Sumpah Jes... gue gak tau kalau Viera bakalan nekat jalan sendiri. Tadi gue udah peringati dia untuk tunggu di sini sampe gue balik lagi,"
"Jessica, Cinta, jangan bertengkar seperti ini. Ayo kita cari Viera sampai ketemu. Mungkin dia jalan tidak jauh dari sekitaran sini." Pak Deni berusaha menenangkan Jessica. Jessica akhirnya menurut dan menarik tangannya dari kerah baju Cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle (GxG)
Teen Fiction𝐒𝐲𝐧𝐨𝐩𝐬𝐢𝐬 Cinta pada pandangan pertama. Apakah ini cinta nyata, atau hanya sebatas kagum akan sosoknya? El Viera Ardhinata. Seorang gadis periang dan ceria yang tanpa sengaja bertemu dan berujung memiliki ketertarikan pada salah satu kakak ke...