Chapter 24 - Akhir Perjuangan?

2.2K 174 2
                                    

Spesial double up karena aku hampir ga up sebulan. Ahahahaha.

Happy Reading!

***

Author's POV

"Makan... itu siomay lo dingin El. Sumpah, gue cekokin juga ya lo lama-lama!"

Jessica menyodorkan Viera sepiring siomay yang tadi sempat dipesan oleh gadis itu namun sampai saat ini belum juga dimakan olehnya. Viera hanya menatap piring tersebut sekilas lalu kembali menatap ponselnya yang memang sedang ia mainkan.

Saat ini masih waktu istirahat. Teman-teman Viera termasuk dirinya serta Keina dan Keiza masih berada di kantin untuk berbincang ringan sambil menunggu waktu istirahat selesai. Setelah dari taman Viera benar-benar menepati ucapannya pada Keina bahwa dia akan menyusul mereka.

Kini posisi duduk mereka bertujuh ada di satu meja yang lumayan besar dimana empat kursi saling berhadap-hadapan. Deva, Cinta, Keina, dan Keiza duduk berdampingan. Sedangkan di hadapan mereka ada Rico, Jessica, dan Viera. Dan satu kursi di sebelah Viera otomatis kosong karena tidak ada yang mengisi.

"Viera, itu siomay lo dimakan dulu sayang..." Ujar Rico dengan nada menggoda. Ia hanya bercanda saja memanggil Viera dengan sebutan sayang.

"Sayang-sayang palalo peyang!" Saut Cinta.

"Daripada mubazir mending tu siomay buat gue aja deh." Deva berniat mengambil siomay milik Viera tetapi Jessica memukul tangannya sedikit kencang.

"Dasar perut karet!"

"Ngapa sih Jes? Niat gue kan baik, mau menampung makanan supaya gak mubazir,"

"Makan aja siomaynya." Ujar Viera tanpa minat. Gadis itu memasukkan ponselnya ke dalam saku seragam. Saat Viera baru saja ingin bangkit, tangannya sudah lebih dulu ditahan oleh Jessica.

"Mau ke mana lagi? Lo baru aja nimbrung sama kita."

"Perasaan dari tadi gue di sini?"

"Ya emang, tapi dari tadi lo cuma sibuk sama handphone lo."

Viera menghela napas, dia akhirnya kembali duduk. Sikap Viera yang memang sedikit aneh ini mengundang tatapan heran dari Keina, Deva, Rico, dan juga Cinta. Daripada penasaran, Keina lantas bertanya.

"Kamu kenapa Viera? Apa ada sesuatu hal yang mengganggumu?"

"Iya! Lo kenapa Vi? Gue perhatiin dari tadi lo agak beda deh. Nih ya, muka lo kayak orang yang lagi sedih gitu, tadi juga pas baru dateng ke sini mata lo merah kan? Lo abis nangis ya?" Tanya Cinta bertubi-tubi.

Mendengar pertanyaan Keina dan Cinta, semuanya lantas menoleh ke arah Viera untuk mendengar jawaban gadis itu. Di saat yang lain tengah fokus ingin mendengar jawaban Viera, berbeda dengan Keiza yang kini sedang menggigit potongan rotinya sedikit demi sedikit dengan santai. Jelas saja, dia sudah mengetahui alasan Viera menjadi seperti itu.

"Nggak, cuma lagi gak mood aja." Viera menjawab disertai senyuman tipis yang sedikit dipaksakan.

"Ah, boong banget! Nggak biasanya Viera kayak gini, pasti ada hal lain." Ucap Deva yang tidak percaya.

"Sepertinya dia sedang patah hati." Celetuk Keiza secara tiba-tiba. Sontak semua perhatian kini tertuju padanya, termasuk Viera.

Viera menyipitkan matanya. Bisa-bisanya perkataan Keiza barusan secara tepat mengenai sasaran.

Love Struggle (GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang