BAB 27

548 90 44
                                        

Seorang wanita sedang memoles selai strawberry diatas selembar roti untuk suami dan kedua anak kembarnya, mereka tengah melakukan sarapan pagi seperti biasanya sembari mendengarkan musik klasik yang sangat cocok di putar saat pagi hari.

"Strawberry lagi – strawberry lagi" Erland mengambil piring kecilnya dengan wajah yang sedikit di tekuk "anak mama itu Cuma ka Milly aja ya? setiap aku kesini strawberry mulu. Sekali-kali coklat kek, kacang kek bosen tau gak"

"Ya gimana sayang, papa kamu sama kakak kamu doyan banget strawberry kan jadinya nyetok itu mulu. Makanya kamu pindah sekolah disini nanti mama siapin semua yang kamu suka deh" Wanita itu kini membagikan roti-roti yang sudah ia oles dengan selai kepada orang-orang di ruang makan itu

"Ya kali maa, udah kelas 12 juga, bentar lagi tamat"

"Bentar lagi tamat atau emang gak mau pisah sama sekertaris kamu di osis itu, siapa itu namanya. Papa pernah denger tapi lupa" Andra mengunyah rotinya lalu mengambil gelas yang sudah tertuang susu

"Apa sihh, ga ada apa-apa ya aku sama dia. Cuma rumor doang" Dengus Erland kesal

"Ya kalo di seriusin juga gapapa sih" Lanjut papanya

"percuma pa, Elan orangnya sebelas duabelas sama Chandra. Gimana ya.." Emilly menjeda kalimatnya untuk memikirkan kata yang pas "abstrak gitu kisah percintaannya"

Laki-laki itu memutar bola matanya "hilih bacot, dari pada lo, kisah percintaan lo - "

"AWW!!!" Belum sempat Erland menyelesaikan kalimatnya, ia merasakan kakinya di injak dengan sangat keras oleh saudarinya, Erlan bisa melihat saudarinya itu melotot sampai-sampai bola matanya hampir keluar dari tempatnya. Kakaknya ini memang tidak pernah berkaca, bahwa ia sendiri pun memiliki kisah cinta yang sebenarnya tak terbalas. Erland tau itu, namun selama ini ia hanya diam saja mengingat kakaknya itu begitu menyukai laki-laki bernama Daniel itu, ia hanya berharap Daniel akan segera membalas perasaan kakaknya, itu saja.

"Lan, ntar ikut papa ke CE ya" pinta Andra, ia kini sedang mengscroll up tabnya. Walaupun hari ini adalah hari libur, tetap saja ia harus tetap melihat-lihat jadwal yang sudah di susun oleh sekertarisnya. Fyi CE adalah singkatan dari Canna Entertaimanet agensi hiburan yang di dirikan oleh Andra

Erland menghela nafasnya dengan berat "minggu paa, minggu .. ngapain sih ke CE?. Elan mau PS nanti sama Chandra di rumahnya" tolak anak lelakinya itu

"skip dulu, temenin papa, papa mau ngambil berkas yang ketinggalan mau papa kerjain dirumah. Kamu ini.. gimana caranya kamu nerusin papa, ngater doang enggk mau. Taunya PS mulu"

"Yeuuuuu, papa juga kerjaannya PS mulu kalo di rumah.. Like Father Like Son!" Erland nampak tidak terima jika dikatakan kerjanya hanya main PS saja, bukannya Erland menyangkal, itu memang benar adanya. Tapi sini papanya sendiri pun melakukan hal yang sama, tidak seharusnya papanya itu berkata demikian

"Ya pokoknya kamu ikut papa titik!" Final Andra mengakhiri perdebatan itu, pagi-pagi anak lelakinya itu sudah mengajaknya adu mulut. Memang sangat mirip dengan dirinya.

"Yaya bawel, cuman ngambil berkas doang kan?"

"Iya"

"yaudah, nanti pulangnya anter Elan ke rumah Chandra"

"Y"

Tak lama akhirnya Ayah dan anak lelakinya pun pergi, sepagi ini? Iya memang sepagi ini, Andra harus mempelajari berkas-berkas yang berisi materi presentasi yang akan ia presentasikan esok harinya, jadi akan lebih baik jika ia memiliki waktu luang, ada baiknya ia mempelajari materi-materi itu lebih awal.

Kini yang tersisa di rumah itu adalah Emilly dan mamanya, mereka memutuskan untuk mengisi waktu akhir pekan mereka dengan menyirami tanaman-tanaman bunga yang sengaja di tanam oleh Natalie di halaman rumahnya, maksudnya yang menanam itu tetaplah tukang kebunnya, Natalie hanya memerintahkan saja.

I'm not the PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang