Daniel baru saja keluar dari kamar mandi, tangannya memegang handuk dan menggosok-gosokkannya pada rambutnya yang sedang basah. Kepalanya dan badannya bergerak sesuai dengan irama music yang ia nyalakan di kamar selama ia mandi. Setelah mengenakan pakaian, ia mengambil ponselnya yang ada di meja, karna suara notif dari ponsel laki-laki itu terdengar terus. Grup NO BACOT, GAS AJA tertera paling atas. Daniel segera membuka group chat tersebut.NO BACOT, GAS AJA
Gevanza Aldyra: Sejam lagi ke rumah gue ya, Nyokap bokap pergi. Gue suntuk ayo pe-es
Chandradiksha Maheswara: malem minggu
Chandradiksha Maheswara: Mau kencan dolo
Chandradiksha Maheswara: Ngenes banget sih lo
Gevanza Aldyra: Yeeee mahmud, sombhong amat!
Gevanza Aldyra: Kena Aids baru tau rasa
Chandradiksha Maheswara: Ngomong dijaga ya, gini-gini gue bersih
Gevanza Aldyra: Mau keluar sama Yuni kan lo, gue cepuin ke Sinta mampus lo
Chandradiksha Maheswara: Dih, Emang Sinta siapa gue? Pacar gue ? kagak
Sembah Suhu :v
Gevanza Aldyra: Kuy, Pe-es @danielfaviandra @sakhaaltaraksha
Sakha Altaraksha: Ngga dulu
Gevanza Aldyra: yahhhh, lo gmn? @danielfaviandra?
Sorry, gue mau nganter milly cari kado buat sepupunya
Chandradiksha Maheswara: Yhaaa Ngeness banget
Gevanza Aldyra: Diem lo jamet
Chandradiksha Maheswara: Elo Jablay, jarang di belai
Gevanza Aldyra: Monyet ragunan, mingkem!
***
"Menurut kamu, bagusan yang mana?" Emilly mengangkat 3 jenis buku di hadapan Daniel.
Ya, Daniel dan Emilly sudah berada di book store, Daniel tidak berbohong kepada Gevan, ia memang memiliki janji untuk mengantarkan Emilly mencari kado untuk sepupunya karena besok malamnya ia harus menghadiri acara birthday party sepupunya itu. Tentu saja gadis itu harus mencari kado secepanya agar besok tidak kelabakan kan?
"dih, gini banget selera sepupu kamu" Daniel bergidik ngeri melihat dua jenis buku tersebut "Thinking Fast and Slow, The Ultimate Psychology, The Psychology of Money, aku gak ngerti. Serius ini sepupu kamu suka ginian?"
"Ehemm" Emilly mengangguk yakin. Menatap kembali kedua buku tersebut secara bergantian "Dia pernah bilang mau kuliah di jurusan Psikologi sih waktu itu, jadi aku mau beliin buku yang mungkin nanti bakal kepake sama dia"
Daniel mengangguk-angguk tanda bahwa ia mengerti "gue yakin, orangnya pasti beperan" celetuk Daniel agak sedikit ngeri, Emilly yang mendengarnya terkekeh pelan "nggk boleh asal nyimpulin gitu ah, jadi gimana, bagusan yang mana menurut kamu?"
Daniel mengambil sebuah buku dengan sampul di dominasi warna putih. "Ini aja"
"Kenapa?"
"soalnya ada moneynya, jiwa kita bisa terguncang kalo gak ada money"
Emilly tertawa pelan mendengar alasan laki-laki itu memilih buku bersampul putih itu. "Oke, aku beli yang ini aja" lalu matanya melihat kedua buku sisanya "emm.. sama yang ini'
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm not the Princess
Подростковая литератураKatanya aku seperti putri, namun aku bukanlah tuan putri Aku rasa aku bukanlah seorang putri, tapi ternyata aku memanglah putrinya